Kiriman: I Gede Suwidnya, Mahasiswa PS. Seni Karawitan ISI Denpasar
Univ Of Malaya merupakan salah satu university megah yang dimiliki oleh Negara Malaysia yang berlokasi di Lembah Pantai 50603 Kuala Lumpur Malaysia. Univ Of Malaya sangat diminati oleh kalangan pelajar dari luar maupun dalam Negeri dan memiliki berbagaimacam vaculty program. Yang salah satunya adalah Cultural Centre (pusat kebudayaan), yang mencakup department of music, department of drama dan department of dance. Dimana salah satu mata kuliah yang diajarkan dalam department of music adalah music “Talempong.”
Di Indonesia Talempong adalah sebuah alat musik pukul tradisional khas suku minang kabau. Bentuknya hamper sama dengan instrument boning dalam perangkat gamelan. Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun ada juga terbuat dari batu dan kayu. Talempong berbentuk lingkaran dengan diameter 15-17,7 cm, pada bagian bawahnya berlobang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter 5 cm sebagai tempat untuk dipukul. Talempong memiliki nada yang berbeda-beda yang bunyinya dihasilkan dari permukaan kayu yang dipukul pada permukaannya (id. Wikipedia.Org/wiki/talempong).
Demikian juga halnya dengan jenis alat musik/gamelan Talempong yang terdapat di Univ Of Malaya. Menurut penuturan Muzaed B (dosen mata kuliah Talempong UM), musik Talempong pertama kalinya di perkenalkan di Univ Of Malaya sekitar tahun 1970/1980-an oleh bapak Rahbani. Ketika muda beliu sempat mengenyam pendidikan di Negara Indonesia selama beberapa tahun dan tertarik serta menekuni musik Talempong. Dan setelah lulus beliu kembali ke Malaysia membawa alat-alat musik Talempong ke Unif Of Malay yang digemari oleh banyak mahasiswa dan pada akhirnya dijadikan sebagai salah satu mata kuliah sampai saat ini.
Instrumen Talempong yang terdapat disini adalah berupa, Talempong pacik, Talempong ria dan Talempong limo. Disini Talempong biasanya disebut dengan “caklempong.” Caklempong Pacik memiliki klasifikasi instrument berupa, pengawinan, batino, jantan, gong yang lazim disebut dengan canang (di Bali disebut dengan reong) dan 1 buah gendang. Tehnik permainan caklempong pacik adalah dengan cara memegang canang, dimana 1 orang pemain memegang 2 buah canang dengan nada yang berbeda dan untuk memudahkan sudah diberikan kode/nomor pada masing-masing canang. Tangan kiri memegang 2 buah canang dan tangan kanan memegang 1 buah pemukul yang terbuat dari kayu dimana setengahnya terlilit oleh tali. Batino berupa nomor ganjil (1-3, dan seterusnya), pengawinan berupa nomor genap (2-4, dan seterusnya), jantan berupa no 5 dan gong berupa no 1. Yang dimainkan dengan tehnik pukulan dengan fariasi yang berbeda antara masing-masing pemain dan instrument gendang sebagai peminpin dan pengatur pola ritma.
Caklempong Ria. Caklempong ria mirip/hampirsama tehnik permainannya dengan caklempong pacik namun yang membedakan adalah semua canang ditempatkan di atas sebuah wadah ( tungguhan di Bali) dan dipukul menggunakan dua tangan, yaitu tangan kiri dan tangan kanan. Sebutan untuk instrumennya juga berbeda, ada yang disebut dengan greteh, tingkah dan sauwa. Pada greteh ada 2 (dua), yaitu greteh 1 (satu) dan greteh 2 (dua). Greteh 1 (satu) susunan nada-nadanya : 1 2 3 4 5 6 b7 7 1. Demikian pula pada greteh 2 (dua) namun greteh 2 (dua) memiliki suara (reng) yang lebih besar. Pada tingkah ada 2 (dua), yaitu tingkah 1 (satu) dan tingkah 2 (dua). Tingkah 1 (satu) susunan nada-nadanya : 7 1 2 3 4 ( b c d e f ). Sedangkan greteh 2 (dua) susunan nada-nadanya : 5 6 b7 7 1 ( g f bflet 7 1 ). Pada sauwa juga ada 2 (dua) yaitu sauwa 1 (satu) dan sauwa 2 (dua), susunan nadanya mirip dengan tingkah namun sauwa nadanya lebih besar daripada tingkah. Adapaun sauwa 1 (satu) susunan nada-nadanya : 7 1 2 3 4 atau 1 2 3 4 5 dan sauwa 2 (dua) susunan nada-nadanya : 5 6 b7 7 1. Nada 1,3,5 jika dipukul bersamaan maka akan menghasilkan satu accord. Sauwa satu dan sauwa dua, tingkah satu dan tingkah dua dimainkan dengan tehnik pukulan yang berbeda. Sebagai instrumen pelengkap biasanya diisi dengan gendang, bangsi dan serunai.
Caklempong Limo. Dalam caklempong limo instrumen yang digunakan adalah berupa 5 buah canang yang dimainkan dengan posisi duduk, sebuah gong berukuran tanggung dan sebuah gendang. Disamping menggunakan gendang, yang biasanya digunankan untuk melengkapi instrumen caklempong disini adalah rebana dan kompang.
Adapun nama-nama lagu dalam caklempong ria adalah :
– Nak Pulang
– Perahu Layar
– Mudik Arau
– Bugi Lamo
– Babendi-bendi
– Ayam Den Lapeh, dll,…
Di Univ Of Malaya mahasiswa yang memilih kelas atau mata kuliah ini adalah kebanyakan perempuan dan sebagai dosen pengajar kami adalah Muzaed B. Saya sebagai seorang mahasiswa yang mengikuti program dari pemerintah (exchange program) wakil dari Internet Seminar Indonesia Denpasar merasa bangga dan sangat bersyukur bisa ikut sama-sama belajar dengan teman-teman yang cinta terhadap seni dan budaya warisan leluhur yang harus selalu kita jaga dan kita lestarikan.