
Foto: Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, S.Sn., M.Sn. dalam acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Rektor ISI BALI, Kamis (6/3).
Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, S.Sn., M.Sn dilantik sebagai Rektor Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) Periode 2025-2029 oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi secara hybrid, Kamis (6/3). Prof. Kun Adnyana bersama undangan, dosen, dan tenaga kependidikan ISI BALI mengikuti prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dari Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI.
Prof. Kun Adnyana kembali dipercaya untuk memimpin ISI BALI setelah sebelumnya menjabat sebagai Rektor ISI Denpasar pada periode 2021-2025. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan komitmen untuk terus membawa ISI BALI menjadi institusi seni yang unggul di tingkat nasional dan internasional, serta memperkuat peran seni dan budaya dalam perkembangan akademik dan sosial.

Foto: Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, S.Sn., M.Sn. didampingi rohaniawan dalam acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Rektor ISI BALI, Kamis (6/3).
Acara pelantikan ini dihadiri oleh berbagai tokoh akademik dan budaya, termasuk Dewan Penyantun ISI BALI yang terdiri dari Prof. Dr. dr. I Wayan Wita, Prof. Dr. I Made Bandem, Drs. Tjokorda Gede Putra Sukawati, Prof. Dr. I Wayan Dibia, Prof. Dr. Gede Arya Sugiartha, Anak Agung Gede Rai, ABG. Satria Narada, Drs. I Ketut Pradnya, Dr. Jean Couteau, Prof. Dr. Loyce Arthur, serta para seniman dan akademisi terkemuka lainnya. Selain itu, acara juga dihadiri oleh Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat ISI BALI, Ketua SPI ISI BALI, para Wakil Rektor, Kepala Biro Umum dan Keuangan, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerja Sama ISI BALI, serta seluruh jajaran pimpinan fakultas dan program studi di lingkungan ISI BALI.

Foto: Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, S.Sn., M.Sn. bersama undangan, dosen dan tendik ISI BALI dalam acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Rektor ISI BALI, Kamis (6/3).
Tak hanya para akademisi dan tenaga kependidikan, pelantikan ini juga turut dihadiri oleh perwakilan mahasiswa, termasuk Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ISI BALI.
Acara pelantikan ini merupakan rangkaian akhir Pemilihan Rektor ISI BALI yang dimulai dari Penjaringan Bakal Calon, Penyaringan Calon, dan Pemilihan Calon Rektor. Keseluruhan proses telah berjalan teduh, berlangsung demokratis, bersambut antusias, dan membahagia segenap keluarga besar ISI BALI.
“Atas semua karunia ini, titiang menghaturkan paramabhakti kehadapan Hyang Widhi Wasa, Bhatara-Bhatari yang berstana di Pura Padma Nareswara dan Palinggih Suci, juga kamulyan Hyang Lelangit,” ujarnya.
Rektor Prof ‘Kun’ Adanyana mengucapkan terima kasih kepada Ketua, Sekretaris, dan seluruh anggota Senat ISI BALI, serta Panitia Pemilihan Rektor Periode Tahun 2025-2029. Begitu juga kepada Menteri Diktisaintek RI, segenap Dewan Penyantun, semua pemimpin dan pinisepuh ASTI, STSI, PSSRD Universitas Udayana, juga ISI Denpasar, Sivitas Akademika ISI BALI, DWP ISI BALI, seluruh kolega, serta sahabat baik lintas bangsa.
Ia mengaku dengan itikad dan tekad teguh, penuh sungguh mengusung cita mulia ISI BALI, mewujud sebagai Perguruan Tinggi Seni, Desain, dan Budaya yang Berkarakter, Unggul, dan Bereputasi Global. Itikad dan tekad teguh ini, terajut sambut gelora kebersamaan. Kita dipertemukan karma baik yang sama. Bergandeng tangan dalam perjuangan cita mulia: ISI BALI Meraya Samasta! Jenama semesta ISI BALI terpatri mewangi zaman.
“Kita telah membangun pedestal kokoh untuk penguatan dan pemajuan ISI BALI dua puluh tahun mendatang, selaras cita bangsa Indonesia Emas,” ujarnya.
Rencana Pengembangan Jangka Panjang ISI BALI 2025-2045 telah ditetapkan dalam Peraturan Rektor ISI Denpasar Nomor 16 Tahun 2024, termaktub pemuliaan ISI BALI sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Episentrum artistika-estetika Bali, pemulia kawi-wiku Nusantara, serta poros global perguruan tinggi seni dan desain Asia Pasifik.
Ia telah membentuk Astha Mahacitta Pabali (Delapan Wahana Pewujudan Cita-cita Mulia ISI BALI), yaitu: Bali Citta Swabudaya (pengabdian desa swabudaya), Bali Widya Kahuripan (pendakian suci sastra mula), Bali Citta Pradesa (pengabdian di ruang sakral), Bali Citta Samasta (festival seni alumni), Bali Sangga Dwipantara (festival nasional ISI BALI), Bali Padma Bhuwana (festival internasional ISI BALI), Bali Nata Bhuwana (pemuliaan ISI BALI di ruang global), dan Bali Citta Bhuwana (pengabdian masyarakat internasional).
Empat tahun ini, pihaknya bersama-sama telah mengalami keindahan, telah menyelami kedalaman, serta merayakan kemuliaan ISI BALI sebagai perguruan tinggi seni terdepan di Indonesia. Secara berturut-turut sejak tahun 2022 hingga kini selalu meraih prestasi unggul Indikator Kinerja Utama.
Kepak sayap kapasitas diri dan kelembagaan ISI BALI, telah mewarnai World Expo Dubai 2021; Desain Taman Bali Indah Charlotta Valley di Stupsk, Polandia 2022; Féte De L’Archipel Paris, Perancis dan Art Moment Bali 2023; Pameran dan Simposium Internasional di Shanghai, China, Bali Night Festival di Astana, Kazakhstan, Cipta Patung Monumental di Kedutaan Besar RI di Atena, Yunani, Art Jakarta, Indonesian Cultural Night di Bangkok, Thailand, ASEAN Arts and Culture Exposition with International Performing Festival di Phetchaburi, Thailand, dan Geidai Festival di Okinawa, serta merajut inovasi bersama Kunitachi Art Collage, di Tokyo, Jepang 2024.
“ISI BALI senyatanya Umah Bersama Kita Semua,” imbuhnya. Seluruh cara pandang dan kerangka pikir dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan diramu padu dalam setiap dialog, diskusi, mimbar akademik, dan ruang-ruang timbang rasa. Tiada batas: apapun jabatan; bagaimana pun kondisi sosial; di mana pun ruang temu; kapanpun kesempatan datang; betapapun waktu mendesak; juga sejauh apapun jarak pemisah, kesungguhan dan fokus memperjuangkan cita-cita tidak pernah surut, justru terus memekar dan menyala. Kebersamaan dan cita mulia kita bagaikan bening air danau purba; hening membasuh bumi, mengawan meneduh langit.
“Masa mendatang merupakan tantangan, maka kita harus senantiasa menjaga hasrat selalu otentik, bervisi kebaruan, melawan klise, meluluh kebekuan, dan melampaui kebakuan. Mari selalu mendoa dan berkarya!” tegasnya. (ISIBALI/Humas)