Kiriman : I Nyoman Payuyasa ( Program Studi Produksi Film dan Televisi, FSRD ISI Denpasar )
Abstrak
Tahun 2019 adalah tahun politik yang menjadi ajang perayaan demokrasi bagi seluruh rakyat Indonesia. Perpolitikan di Indonesia di tahun ini –begitu juga di tahun-tahun sebelumnya– mengalami berbagai pergejolakan. Fenomena seperti perselisihan akibat dari perbedaan pilihan sampai pada isu yang sangat kontroversial, yaitu isu sara terjadi di tengah masyarakat. Fenomena percaturan politik menjadi suatu hal yang menarik yang diangkat sebagai materi sebuah karya, termasuk karya sastra novel. Berkaitan dengan situasi dan kondisi politik tanah air tergambarkan dengan menarik dalam novel Andrea Hirata yang berjudul Sirkus Pohon. Nilai perpolitikan yang tercermin dalam novel ini seharusnya dapat dijadikan sebagai sebuah bahan refleksi danm evauasi bersama. Dalam novel Sirkus Pohon tergambarkan potret perpolitikan berupa rayuan para politikus, janji-janji yang begitu megah, keramahan, masa kampanye yang jadi ajang kemurahan hati, adalah kenyataan yang sering terjadi dan terulang setiap masa kampanye. Tidak bisa dimungkiri bahwa cerita tentang politik dalam novel ini benar adanya terjadi di tengah masyarakat. Ini adalah sebuah pembelajaran dan refleksi bagi masyarakat untuk bisa kritis melihat sebuah peristiwa politik.
Kata kunci : Sirkus Pohon, Potret politik
Selengkapnya dapat unduh disini