Kiriman : Ari Darmastuti (Dosen Desain Interior, Internet Seminar Indonesia Denpasar)
Berbicara tentang pandangan pertama sering kali menjadi momentum yang paling melekat di pikiran seseorang ketika melihat sebuah objek. Sama halnya seperti bangunan, pintu masuk yang berada pada area muka selalu menjadi hal pertama yang diingat atau menjadi sebuah penanda. Tampak muka bangunan tidak hanya sebuah hasil karya desain dari arsitek atau desainer melainkan sebuah penggambaran dari karakter tempat ataupun desain ruang dalam sebuah bangunan.
Pentingnya sebuah pintu masuk pada bangunan sangat berdampak khususnya pada bangunan komersial. Bangunan komersial yang pada masa ini sangat pesat berkembang di Bali dengan menawarkan berbagai macam pengalaman dan karakter. Terdapat beberapa jenis bangunan komersial baik hunian, retail, bar dan restaurant. Fasad pada bangunan komersial berperan sebagai sebuah penanda atau ikon dari tempat tersebut. Selain itu fasad juga berfungsi sebagai representasi kecil dari konsep desain yang menunjukan karakteristik sebuah tempat yang pertama kali akan dilihat oleh pengunjung.
Rangkaian pintu masuk pada fasad bangunan menjadi elemen penting dari lingkungan binaan desainer dari semua bentuk arsitektur (Moore, 1974).Desainer percaya bahwa rangkaian pintu masuk yang berkarakter kuat dapat memberikan pengguna sebuah bangunan sebuah kesempatan untuk merayakan kedatangannya di sebuah bangunan atau tempat. Desainer dapat membangun suasana hati yang diinginkan pada pengguna melalui pengalaman pengguna ketika memasuki bangunan. Eugene Raskin mengilustrasikan keyakinan bahwa dampak psikologis dari suatu pintu masuk dapat menjadi signifikan dengan bertanya “Berapa arsitek yang gagal menyadari penyertaan psikologis yang luar biasa dari transisi ruang luar ke ruang dalam (Raskin, 1954).
Selengkapnya dapat unduh disini