Oleh: I Ketut Sida Arsa, S.Sn
RingkasanPenelitian Biaya DIPA 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pergeseran bentuk estetika wadah di perusahaan I.B. Gede Pidada di Kelurahan Kesiman. Penelitian ini merupakan penelitian survey lapangan dengan melibatkan sekitar 30 orang yang merupakan karyawan dan masyarakat Kesiman. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi, wawancara, dan kuesioner. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif
Hasil analisis data menunjukkan bahwa persinggungan globalisasi dengan budaya lokal telah melahirkan suatu bentuk kebudayaan baru. Dimana unsur-unsur estetik dalam setiap kebudayaan dikemas menjadi suatu yang serba instan dan mendatangka keuntungan. Estetika dipandang tidak lebih dari hasil suatu proses logis, dimana kebutuhan dan teknik oprasional dipadukan sehingga menghasilkan sebuah bentuk karya yang akhir dalam hal ini wadah. Wadah dipandang hanya sebagai ekspresi logika dan rasionalitas fiungsi sehingga melahirkan bentuk ”estetika komoditi” yang dikendalikan oleh prinsif dasar kemersial dan kapitalisme yaitu mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, sehingga ekspresi estetis dalam pembuatannya tidak menjadi sesuatu yang utama melainkan hanya sebagai pemanis saja. Proses komodifikasi secara sadar atau tidak sadar telah menyentuh langsung pada dingding makna kebudayaan apalagi ketika simbol, ikon, dan budaya telah mulai disentuh oleh prinsif komersil
Berdasarkan temuan ini maka disarankan hendaknya seluruh pihak yang terkait dalam proses komodifikasi budaya Bali, kususnya yang bergerak di dalam komodifikasi wadah agar tetap memeperhatikan nilai-nilai estetika dan religiss yang terdapat pada wadah, serta menjaga keutuhan budaya Bali.
Kata Kunci : estetika, komoditi, komersial