Penciptaan Foto “Food Shot” Dalam Desain Komunikasi Visual

Apr 7, 2010 | Artikel, Berita

Studi Kasus Promosi Restauran Bebek Bengil di Ubud Bali

Oleh : A.A. Gde Bagus Udayana, SSn., M.Si., Jurusan DKV, FSRD, Penciptaan DIPA 2008

Abstrak penelitian

Obyek Foto Food Shot adalah makan. Ia dapat berupa makan pembuka, makanan utama, makanan penutup, aneka jajanan, aneka jenis minuman dan lain-lain. Pemotretan Food Shot harus dibedakan dengan pemotretan pemandangan (landscape) atau fine art. Sebuah foto, meskip[un mengandung unsur makanan atu miniuman, tidak dapat dikatakan Food Shot apabila makanan dan minuman dalam foto tersebut aspek yang dikenakan fotogarafer bukan karya Food Shot yang terdapat dalam foto tersebut, Foto Food Shot harus memenuhi kriteria seperti diungkapkan Hanawi Winarko (2000; 52) bahwa pemotretan Food Shot tujuan utamanya adalah menampilkan unsur-uinsur makan dan minuman. Fotografer ditantang untuk dapat menghadirkan keunggulan makanan dan minukman daloam karya fotonya.

Berdasarkan atas latar belakang yang digambarkan di atas maka diajukan beberapa permasalahan sebagai berikut (1) Bagaimana proses penciptaan foto “Food Shot” dalam Desain Komunikasi Visual? (2) Bagaimana proses retouching digital dapat membantu pada foto “Food Shot” dalam Desain Komunikasi Visual?.

Metode penciptaan yang digunakan pada penciptaan bersifat “deskriptif” dengan caraq mencipakan foto “Food Shot” dengan Digital Still Life Photography dan mengiterpretasikan  foto-foto serta mengidentifikasikan  berdasarkan pada teori estetika dan desain.

Dalam pengambilan gambar, merupakan tata permainan cahaya. Dengan menggunakan dua buah lampu flash, satu dari kiri dengan penyinaran spot atau standar reflektor, lainnya diatas obyek dengan menggunakan soft boxx60x60. Posisi di sebelah kiri obyek 60 cm lebih kiri dari sasaran, sedangkan yang lainnya diatas obyek. Dari samping kanan diletakan selembar kertas putih yang berfungsi sebagai reflektor sekedar untuk memeberikan keseimbangan cahaya dan sebagai background menggunakan kain putih yang nantinya dapat dengan mudah seandainya dalam digital image ingin memberikan banyak variasi untuk backgroundnya. Dengan hadirnya cahaya-cahaya flash yang divariasi dengan standar reflektor dan soft box, maka warna alas yang menyatu dengan latar belakang atau background yang berwarna putih. Itu bisa menjelma dengan memberikan tidak sekedar satu warna tungal, melainkan nuansanya berbeda-beda. Di situlah inilah dan asiknya studi pemotretan Food Shot dengan berbagai lampu flash berikut asesorisnya, kita bisa mewujudkan imijinasi kita menjadi karya foto, wqalaupun tidak bisa sebebas seorang pelukis yang bekerja dengan kuas dan catnya.

Kata Kunci: Menciptakan foto “FOOd Shot” dengan Digital Still Life Photography dalam desain komunikasi visual

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...