Kiriman : Nyoman Ayu Permata Dewi (Mahasiswa Jurusan Desain Mode ISI Denpasar)
Abstrak
Edward Hutabarat adalah salah satu perancang busana terkemuka di Indonesia. Tak hanya sebagai perancang busana, ia juga dikenal sebagai kurator seni dan budaya. Edward Hutabarat yang biasa dipanggil akrab Edo ini, lahir di Tarutung, Sumatera Utara 31 Agustus 1958. Edo adalah salah satu perancang busana yang menggunakan kain tradisional Indonesia dalam setiap rancangannya terutama kain Batik. Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. Batik sendiri baginya bukan sebatas kain biasa, batik perlu diperlakukan sangat special mengingat teknik pembuatan batik memakan banyak waktu dan tenaga. Selain itu, di setiap motif yang terdapat pada kain batik terdapat nilai filosifinya sendiri. Kecintaannya pada batik membawanya menjadi seorang desainer Indonesia yang Track Record-nya sangat baik. Sebelum pembuatan busana, Edo terbiasa untuk melakukan tahapan-tahapan proses pembuatan busana. Dari segi input ke proses dan output hasil karya jadi yang akan tercipta. Penerapan tahapan-tahapan tersebut dilakukannya untuk mendapatkan hasil karya rancangan busana yang memiliki nilai jual tinggi terhadap konsumen. Baginya, membuat suatu rancangan busana tak hanya berupa nilai estetika (keindahan) dan ergonomi (kenyamanan) saja yang diutamakan namun sangat penting baginya membuat sebuah karya disesuaikan dengan makna yang terkandung dalam motif yang ia pilih terutama kain tradisional Indonesia yakni kain batik. Cita-cita dan harapan dari Edo adalah untuk mempromosikan serta membangun kembali citra batik di mata masyarakat Indonesia sekaligus ingin mengubah gambaran kain batik yang hanya bisa dibuat formal kini dapat diolah menjadi karya cipta yang tinggi dengan disesuaikan perkembangan mode saat ini.
Kata Kunci : Edward Hutbarat, Edo, Batik, Mode, Kain Tradisional
Selengkapnya unduh disini