Kiriman: I Putu Gede Mertanaya, Mahasiswa PS. DKV ISI Denpasar.
Konsep merupakan kerangka atau menterjemahkan ide kedalam bentuk karya. Tanpa konsep, sebuah karya tidak akan mempunyai arti. Konsep merupakan dasar atau landasan dalam membuat desain, yang mudah dikomunikasikan atau disebarluaskan sehingga dapat dinikmati oleh orang banyak dengan memperhatikan konsep desain sehingga nantinya tidak bertolak belakang dari tujuan desain itu sendiri.
Agar desain yang nantinya akan ditampilkan memiliki kesan kreataif dan inofatif yang tentu saja tidak bertolak belakang dari criteria desain yang baik, dan tentunya mampu untuk menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran sesuai tujuan maka dibutuhkan suatu konsep dasar desain. Jadi, konsep yang digunakan dalam mendesain media komunikasi visual ini adalah “simplicity” (kesederhanaan). Dalam arti kata simplicity diartikan yaitu penyampaian pesan yang tidak terlalu rumit, singkat, padat dan jelas. (Poerwadarminta, 2000:888). Konsep ini menampilkan gaya sederhana tetapi mampu menarik perhatian. Dalam tampilan visualnya hal yang lebih diutamakan adalah ilustrasi dari media-media yang didesain. Disini menggunakan ilustrasi sederhana yang mampu menyampaikan pesan tertentu yang tentu saja berkaitan dengan permasalahan yang diangkat. Ilustrasi menggunakan teknik gambar tangan manual yang diolah kembali menggunakan bantuan komputer.
Dalam penyajiannya, ilustrasi digunakan sebagai pusat perhatian dengan latar belakang sederhana yang mengunakan warna merah, kuning dan hitam. Beberapa ilustrasi menggunakan berbagai warna yang memberikan kesan solidaritas. Membentuk suatu komposisi yang baik dan tetap sederhana sesuai konsep, ruang-ruang kosong pada latar belakang akan diberikan effect warna yang tidak terlalu mencolok dan disertakan teks sebagai penjelas pesan.
Skema Pola Pikir
Konsep pola pikir yang dimaksud adalah langkah-langkah pemikiran dalam mendesain suatu media komunikasi visual antara komunikator dan komunikan guna memastikan pesan yang disampaikan tepat sesuai sasaran, adapun pola pikir dalam mendesain sebagai berikut;
Berdasarkan bagan diatas, dalam hal ini manusia sebagai mahluk yang mempunyai akal dan pikiran serta budi pekerti, secara ilmiah memiliki berbagai kebutuhan dan permasalahan dalam hidupnya, dan itu semua juga termasuk kebutuhan atau permasalahan untuk menjelaskan atau menginformasikan sesuatu kepada khalayak sebagai usaha untuk mempromosikan jasa / produk (yang dalam khasus yang diangkat penulis bertema sosial / layanan masyarakat). Berkaitan dengan penyampaian pesan ada tiga unsur yang berperan yaitu komunikator, desainer, dan komunikan, namun untuk menyampaikan pesan melalui media komunikasi visual tidak lain harus memiliki dasar aturan dan perundang-undangan dan batasan-batasan yang tepat, karena dasar dari aturan ini adalah norma-norma yang ada di dalam masyarakat, sedangkan batasan yang dimaksud adalah kriteria – kriteria suatu desain yang baik, agar desain tersebut bisa cepat bersosialisasi kepada masyarakat.
Disini komunikator harus benar – benar mengerti akan permasalahan manusia mengenai kurangnya informasi pencegahan HIV/AIDS, maka komunikator setidaknya harus memberikan informasi atau penjelasan secara rinci dan jelas terhadap seorang desainer tentang keperluan informasi dan data-data yang lengkap, dimana nanti dari data dan informasi tersebut akan dijadikan acuan dalam mendesain suatu desain yang nantinya diwujudkan kemudian akan dilihat atau disimak oleh komunikan yang singkatnya media yang akan diwujudkan akan ditujukan langsung terhadap si penerima pesan (komunikan), dan media yang akan dibuat oleh desainer untuk di tujukan kepada komunikan antara lain; poster, iklan surat kabar, stiker, brosur, flyer, stand banner, billboard, pin, T-shirt, dan katalog.
Skema Proses Desain
Proses terhadap suatu desain yang akan dibuat, diperlukan pula konsep pola desain. Dimana nanti dari skema pola Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Informasi Pencegahan HIV/AIDS di Denpasar ini akan digunakan untuk mendukung pemecahan masalah secara lebih terperinci.
Untuk itu diperlukan pula data teori dan lapangan yang kemudian akan dilakukan suatu analisis berdasarkan metode pendekatan yang telah ditetapkan dan dipastikan untuk menghasilkan suatu sintesa. Setelah penulisan media dalam sintesa kemudian akan dilanjutkan dengan proses desain awal berupa gambar kasar atau sketsa yang untuk selanjutnya akan dipilih dan diwujudkan melalui proses cetak. Adapun skema proses desain adalah sebagai berikut :
Konsep Dasar DKV sebagai Sarana Informasi Pencegahan Hiv/Aids selengkapnya