Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.SKar., M.Si (Fakultas Seni Pertunjukan
Internet Seminar Indonesia Denpasar)
Abstrak
Legong dan Semara Pagulingan rupanya bersua dan bersinergi dalam pengayoman dan kawalan ketat selera tinggi kaum bangsawan pada akhir era kerajaan Bali. Pada masa itu setiap istana memiliki gamelan Semara Pagulingan lengkap dengan penabuhnya. Semara Pagulingan laras pelog tujuh nada (saih pitu) memiliki repertoar gending-gending lepas (sajian instrumental) yang sarat bobot musikal dengan berbagai variasi jelajah modulasinya. Legong dengan karakteristik estetika olah tari serta kompleksitas koreografinya yang dapat bertutur beragam tema adalah mutiara yang bila diasah akan kian berkilau. Tetapi, seni karawitan dan salah satu tari Bali yang indah ini, belakangan tergerus binarnya.
Kata kunci: Semara Pagulingan, tari Legong, adi luhung
Selengkapnya dapat unduh disini