ISI Denpasar Sajikan Drama Tari ‘Kesempatan Kedua’ Bertema Spiritual di Living World

Aug 29, 2024 | Berita, Berita Kegiatan

Pementasan drama tari berjudul “Kesempatan Kedua” berhasil memukau penonton pada hari Rabu 21 Agustus 2024 di Living World. Acara ini mengisahkan sejarah kehidupan Ajamila, seorang tokoh dalam kitab Purana Srimad Bhagavatam skanda 6.1, dengan paduan tari tradisional dan inovasi modern yang menyentuh hati.

Drama tari ini digarap dengan penuh dedikasi oleh Ni Wayan Mudiasih sebagai penulis naskah, Ketut Sumerjana sebagai komposer, dan Diah Pramanasari sebagai koreografer. Karya ini merupakan hasil kolaborasi yang melibatkan mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP) Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISI Denpasar serta alumni Program Studi Seni Program Magister ISI Denpasar. Karya ini  didanai oleh dari DIPA ISI Denpasar melalui program P2DSD (Penelitian, Penciptaan, Diseminasi, Seni – Desain).

Kegiatan diseminasi ini dihadiri oleh Ketua LP2MPP dan Korpus Penelitian ISI Denpasar beserta staff LP2MPP, yang memberikan dukungan dan apresiasi terhadap upaya pengembangan seni pertunjukan di kampus. Ketua LP2MPP ISI Denpasar, Dr. I Wayan Suardana mengatakan bahwa karya drama tari Kesempatan Kedua yang disajikan malam itu adalah diseminasi pertama dan selanjutnya akan didiseminasikan di Banyuangi. Pihaknya sangat mengapresiasi karya tersebut yang sudah berhasil ditampilkan walaupun digarap hanya dalam waktu 5 minggu.

Baca Juga : Meraya Bali Padma Bhuwana IV Dicipta Pertunjukan Baru

Pementasan ini juga mendapat perhatian khusus dari Prof. Dr. I Wayan Dibia, serta pegawai ISI Denpasar. Kehadiran Prof. Dr. I Wayan Dibia memberikan dorongan moral bagi para pelaku seni, sementara pegawai ISI Denpasar menunjukkan solidaritas dan kecintaan mereka terhadap karya seni lembaga mereka.

“Kesempatan Kedua” yang mengisahkan penghianatan Ajamila terhadap istrinya Visvajyoti yang kemudian mendapat kesempatan kedua dari Sri Narayana karena di ujung kematiannya dia memanggil putranya yang bernama Narayana yang juga didengar oleh Sri Narayana. Kisah ini menyampaikan nilai moral yang mendalam bahwa manusia mungkin membuat kesalahan, tetapi dengan berseru memanggil nama Tuhan, pertobatan, dan kesungguhan dalam memperbaiki diri adalah jalan menuju kemuliaan. Pementasan ini tidak hanya menghadirkan cerita yang mendalam tentang Ajamila, tetapi juga menyampaikan pesan universal tentang kesempatan untuk memperbaiki diri dan mencari pengampunan.

Pementasan ini mendapat sambutan hangat dari penonton. Dengan keberhasilan acara ini, diharapkan akan lebih banyak pementasan seni yang dapat dinikmati oleh publik, serta memberikan inspirasi dan kesempatan bagi generasi mendatang dalam dunia seni pertunjukan terutama dengan tema spiritual.

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...