Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama Delegasi ISI Denpasar dalam The 12th International (Shanghai) Intangible Cultural Heritage Preservation Forum, Kamis (6/6)
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar-Bali berpartisipasi dalam The 12th International (Shanghai) Intangible Cultural Heritage Preservation Forum dan 14th International Exhibition of Traditional Fine Arts yang digelar di Shanghai Art Collection Museum (SCAM), Shanghai, Tiongkok pada tanggal 4 sampai dengan 10 Juni 2024.
Kegiatan ini menjadi salah satu agenda ISI Denpasar dalam Program Bali Nata Bhuwana (BNB) Internasional Tahun 2024 bertajuk Manah – Nunggal – Manu. Program ini sebagai wahana implementasi kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana menyampaikan materi dalam The 12th International (Shanghai) Intangible Cultural Heritage Preservation Forum, Kamis (6/6).
Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama 19 delegasi ISI Denpasar terdiri dari dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa memenuhi undangan dari Komite Forum tersebut untuk memamerkan karya seni rupa-desain, mementaskan tari tradisional Bali, serta menggelar workshop melukis klasik dan ornamen Bali. 9 (sembilan) karya dosen dan mahasiswa ISI Denpasar dipamerkan dalam 14th International Exhibition of Traditional Fine Arts.
The 12th International (Shanghai) Intangible Cultural Heritage Protection Forum adalah wadah bagi para delegasi untuk memaparkan berbagai kajian, dokumentasi, dan aktivitas dalam pelestarian budaya tak benda terutama di negaranya masing-masing. Kegiatan ini berlangsung di Kampus Shanghai Art & Design Academy (SADA). Terdapat 14 pembicara dari 5 negara, yakni Jepang, Arab Saudi, Republik Rakyat Tiongkok, Indonesia, dan Amerika Serikat.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Kun Adnyana menyampaikan materi tentang upaya pelindungan warisan budaya tak benda berjudul “Balinese Intangible Values on Art Practices Belief Systems”.
Foto: Mahasiswa dan tenaga kependidikan ISI Denpasar mementaskan tari dan musik kreasi “Manah – Nunggal – Manu” dalam rangkaian kegiatan The 12th International (Shanghai) Intangible Cultural Heritage Protection Forum, Kamis (6/6)
Mahasiswa dan tenaga kependidikan ISI Denpasar mementaskan tari dan musik kreasi “Manah – Nunggal – Manu” dalam rangkaian kegiatan The 12th International (Shanghai) Intangible Cultural Heritage Protection Forum. Gabungan elemen tradisional dan kontemporer, menciptakan perpaduan yang harmonis antara budaya Bali dan inovasi modern. Sajian tersebut berhasil menarik perhatian dan mendapatkan apresiasi dari hadirin.
Foto: Kegiatan workshop melukis gaya Bali Klasik di Shanghai Art Collection Museum, Jumat (7/6).
Selanjutnya, dosen dan mahasiswa Program Studi Seni Murni dan Kriya melaksanakan workshop lukisan klasik serta ornament Bali pada acara pameran 14th International Exhibition of Traditional Fine Arts di National di SACM. Workshop diikuti pengunjung pameran yang berminat untuk belajar melukis ornamen klasik Bali. (ISIDps/Humas)