Kiriman : I Gusti Ngurah Ardana dan A.A. Gede Ardana (Dosen PS. Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar)
Abstrak
Pada paper ini dibahas tentang hasil penelitian yang menggambarkan model interior lobi rumah sakit, yang didesain berdasarkan kebijakan sistem pelayanan sehingga memengaruhi interaksi antara karyawan dengan pengunjungnya. Pada dasarnya, pengunjung dan karyawan rumah sakit sama-sama ingin dapat berinteraksi secara terbuka. Pengunjung berharap dapat bertatap muka secara langsung, begitu juga dengan karyawan ingin merefleksikan sikap empati. Hanya saja, tidak semuanya dapat dipenuhi karena masih ada bagian yang harus dibatasi tetapi masih tetap mampu mengesankan sifat keterbukaan. Refleksi sikap empati merupakan bentuk pelayanan yang mencerminkan suasana hati yang sama, sehingga tumbuh sikap percaya pengunjung kepada rumah sakit untuk mengelola kesehatannya karena merasa diterima sebagai keluarga. Oleh karena itu, model desain interior yang dikembangkan pada lobi rumah sakit harusnya berpedoman pada sifat interaksi antara karyawan dan pengunjung yang membutuhkan suasana familiar bahkan sikap empati. Agar gambaran desain interior tersebut menjadi lebih faktual, maka disajikan salah satu model desain interior lobi rumah sakit swasta di Kota Denpasar yang memang sudah dikembangkan berdasarkan harapan pengunjung serta keinginan karyawan dan kebijakan manajemen rumah sakit. Berdasarkan fakta visual yang sudah diperoleh di lokasi penelitian, dapat disimpulkan bahwa zona aktivitas pada lobi rumah sakit ini dibagi menjadi dua bagian utama yaitu: (1) zona pelayanan untuk mengesankan sikap empati, didesain terbuka serta hanya dibatasi oleh meja kerja berukuran tinggi 70 Cm; dan (2) zona pelayanan untuk mencerminkan sifat familiar yang dipisahkan oleh kaca transparan serta meja berukuran tinggi 110 Cm karena ada transaski keuangan dan pengelolaan obat-obatan.
Kata kunci: karyawan, pengunjung, interaksi terbuka dan empati.
Selengkapnya dapat unduh disini