Kiriman Ni Wayan Ekaliani, Mahasiswa PS. Seni Tari ISI Denpasar
Untuk membahas fungsi tari Legong Sambeh Bintang digunakan Teori Kontekstual. Segala aktivitas budaya masyarakat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan suatu rangkaian dari sejumlah kehidupan masyarakat pendukungnya, bukan saja sebagai hiburan, melainkan juga digunakan untuk mengikat rasa persatuan. Hal itu juga tampak dalam kegiatan penyajian tari Legong Sambeh Bintang yang ditampilkan selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pendukungnya untuk hari persembahan, namun selain itu keberadaan tari yang disakralkan oleh masyarakat pendukungnya ini juga berfungsi sebagai pengikat rasa persatuan bagi warga masyarakat desa setempat.
Seni pertunjukan pada dasarnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan manusia, seni memiliki fungsi berbeda-beda sesuai dengan kondisi masyarakat pendukungnya serta lingkungan di mana seni itu lahir atau berkembang.
Fungsi seni bila dipandang dari segi kegunaanya terbagi menjadi tujuh yaitu: (a) memanggil kekuatan gaib, (b) menjemput roh-roh baik, (c) menjemput roh-roh untuk hadir dipemujaan, (d) peringatan pada nenek moyang, (e) perlengkapan upacara sehubungan dengan saat-saat tertentu dalam putaran waktu, (f) perlengkapan upacara dengan tingkat-tingkat hidup manusia, (g) perwujudan dari pada dorongan untuk mengungkapkan keindahan semesta. Secara umum fungsi seni tari dapat dibagi menjadi: tari sebagai keindahan; tari sebagai persembahan; tari sebagai alat komunikasi.
a. Tari sebagai keindahan. Hampir di setiap pementasan seni selalu me-ngutamakan unsur keindahan yang paling utama, karena keindahan di dalam seni itu merupakan mutlak mesti ada termasuk dalam seni tari. Keindahan memiliki penger-tian yang sangat luas, di mana keindahan itu merupakan keteraturan susunan bagian dari bentuk tari secara organik, keserasian atau keselarasan dalam unsur maupun pola-pola yang mempersatukan bagian-bagiannya. Maksudnya adalah di dalam sebuah seni tari keindahan dilihat dari segi isi, makna, atau pesan tertentu. Sebagai-mana halnya dengan tari Legong Sambeh Bintang yang walaupaun menggunakan ragam gerak sederhana namun dari kesederhanaan tersebut akan menimbulkan nilai keindahan yang kuat.
Jika dikaitkan dengan pernyataan di atas, maka tari Legong Sambeh Bintang yang muncul dan berkembang di Desa Bangle, Abang, Karangasem ini juga berfungsi sebagai media keindahan. Hal itu dapat dilihat dari ragam gerak, tata-rias busana yang digunakan tari Legong Sambeh Bintang ini yang ditampilkan dengan mengutamakan unsur keindahan. Unsur keindahan diutamakan oleh pementasan tarian ini karena keindahan merupakan hal yang paling penting dalam suatu penyajian pertunjukan. Keindahan yang ditampilkan oleh tari Legong Sambeh Bintang ini mengandung arti/makna sangat luas dan kompleks, di antaranya tari ini tampak selalu menampilkan keteraturan susunan bentuk tari, keserasian, keselarasan unsur maupun pola-pola tari Legong Sambeh Bintang ini agar penyajian tari ini secara keseluruhan tampak indah baik dilihat dari isi, makna, maupun pesan yang ingin disampaikan.
b. Tari sebagai Persembahan. Sebagian besar kesenian yang ada di Bali merupakan kesenian sakral, karena kesenian ini diciptakan untuk kepentingan yadnya atau upacara. Upacara ritual sebagai pengalaman emosi keagamaan meng-hadirkan tari di dalamnya sebagai sarana pengungkapan kepercayaan. Kehadiran tari dalam upacara ritual berfungsi untuk memperkuat kepercayaan dan memformulasi-kan konsepsi agama mengenai kehidupan. Sebagaimana tari Legong Sambeh Bintang yang dipentaskan untuk keperluan upacara agama untuk memperkuat kepercayaan masyarakat setempat kepada para Dewata.
Selain berfungsi sebagai media keindahan, tari Legong Sambeh Bintang ini juga berfungsi sebagai persembahan. Sebagimana seni pertunjukan pada umumnya, tari Legong Sambeh Bintang ini yang muncul dan berkembang di Desa Bangle Karangasem ini juga merupakan kesenian sakral, karena seni pertunjukan ini diciptakan untuk kepentingan upacara. Upacara ritual sebagai pengalaman emosi keagamaan menghendaki adanya tari di dalamnya sebagai sarana pengungkapan kepercayaan. Kehadiran tari Legong Sambeh Bintang ini dalam upacara ritual Usaba Desa berfungsi untuk memperkuat kepercayaan dan memformulasikan konsepsi agama masyarakat setempat tentang kehidupan mereka.
c. Tari sebagai alat komunikasi. Tari banyak digunakan masyarakat untuk berkomunikasi dengan Tuhan, contohnya masyarakat Bali banyak mempersembahkan tarian untuk berkomunikasi kepada Tuhan, jika mereka ingin agar di desa tidak terjadi wabah penyakit, dan memohon kepada Tuhan dengan cara mempesembahkan tari-tarian.
Selain berfungsi sebagai media keindahan, sebagai persembahan, tari Legong Sambeh Bintang yang disakralkan masyarakat Desa Bangle ini juga sebagai alat komunikasi. Hal itu dapat dilihat dari seringnya tari Legong Sambeh Bintang ini digunakan masyarakat setempat sebagai media untuk berkomunikasi dengan Tuhan ketika upacara piodalan Usaba Desa di Pura Desa, desa setempat. Mereka selalu mempergunakan tari Legong Sambeh Bintang ini sebagai persembahan untuk berkomunikasi kepada Sang Maha Pencipta yang telah memberinya keselamatan dalam menjalankan kehidupan.