Kiriman : Eka Fitri Sugiantari (Program Studi Desain Interior FSRD
Internet Seminar Indonesia Denpasar)
ABSTRAK
Bandara Ngurah Rai didesain dengan gaya arsitektur yang futuristik, hemat energi, simpel dan efisien. Namun, tetap mengadopsi arsitektur budaya Bali pada bagian interior dan eksteriornya. Pada bagian interior tetap menggambarkan budaya Bali serta pada beberapa tempat di bagian eksteriornya. Bandara ini merupakan Bandara Internasional pertama di Indonesia yang dibangun secara mandiri, dan sepenuhnya dikerjakan oleh putra-putri Indonesia sehingga tidak melibatkan konsultan asing. Selain itu, Bandara Ngurah Rai juga menjadi bandara internasional Pertama di Indonesia yang berhasil menyandingkan arsitektur modern dan arsitektur tradisional berdasarkan kearifan budaya lokal melalui proses harmonisasi. Bandar Udara Internasional Ngurah Rai merupakan bandara tersibuk ketiga di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Internasional Juanda. Penggunaan Gapura, tiang atau saka dan menggunakan bata merah yang mengadopsi arsitektur tradisonal Bali ini terlihat dari beberapa sisi bangunan bandara yang posisinya akan sangat terlihat oleh para wisatawan yang datang dari Domestik maupun Internasional. Dengan penggunaan ciri khas Bali akan dengan sangat mudah memberikan suguhan kepada wisatawan bagaimana tradisi Bali masih digunakan dalam arsitektur bandara dengan kelas Internasional seperti Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.
Kata kunci : Bandara, Arsitektur , Tradisional, Modern, Budaya
Selengkapnya dapat unduh disini