Kiriman : Ayu Krisna Gayatri Sari Dewi (Mahasiswa Prodi Desain Mode FSRD ISI Denpasar)
Abstrak
Rumah tradisional mbaru niang yang terletak di Desa Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan bangunan rumah panggung yang terdiri dari lima lantai dengan bentuk dasar kerucut. Rumah adat ini dibangun oleh masyarakat adat Wae Rebo berdasarkan pengetahuan tidak tertulis atau bersifat kearifan lokal. Arsitektur rumah adat mbaru niang Desa Wae Rebo yang tercipta dari kearifan lokal, dibangun menggunakan material alami dari alam sekitar. Perwujudan arsitekturnya adalah arsitektur biologis, dengan filosofi bangunan rumah dengan tampilan sederhana namun memiliki konstruksi bangunan yang kokoh. Melalui perancangan busana menggunakan jenis konsep analogi, dapat diperkenalkan rumah adat mbaru niang sebagai warisan budaya dari kecerdasan leluhur menciptakan bangunan tempat tinggal. Setelah menganalisis bentuk, konstruksi dan material bangunan rumah mbaru niang, maka berhasil didesain tiga buah rancangan busana, yaitu busana ready to wear, busana ready to wear deluxe, dan adi busana (haute couture).
Kata Kunci: Mbaru Niang, Kearifan lokal, Arsitektur biologis, Analogi, Busana.
Selengkapnya dapat unduh disini