Karma Citta Waskita Inagurasi dan Sapa Publik Guru Besar Anyar Prof. Dr. Ida Ayu Trisnawati, S.ST.,M.Si

Karma Citta Waskita Inagurasi dan Sapa Publik Guru Besar Anyar Prof. Dr. Ida Ayu Trisnawati, S.ST.,M.Si

Hadir Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Gubernur Bali yang diwakili oleh Sekda Prov. Bali, Kadisbud Prov. Bali, Kadisbud Kota Denpasar Seniman Prof. Dr. I Wayan Dibia,SST.,MA, Jero Gede Batur Beduuran dan Pemuka Adat Baturlainnya, serta para undangan lainnya.

 ISI Denpasar menjemput Senat Institut menuju ruangan sebagai petanda dibukanya acara Inagurasi Guru Besar Prof. Dr. Ida Ayu Trisnawati, S.ST.,M.Si, yang kemudian dilanjutkan dengan penampilan kesenian Rudat dari Desa Kepaon Denpasar sebagai pengantar Prof. Dr. Ida Ayu Trisnawati, S.ST.,M.Si menuju ruangan.

Tak kalah penting, tari kebesaran Siwa Nata Raja yang selalu hadir dalam acara-acara besar Insitut Seni Indonesia Denpasar. Sambutan Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn.,M.Sn menyampaikan beberapa capaian kerja ISI Denpasar yang telah diraih, diantaranya; perbaikan layanan pendidikan, penghargaan yang telah diperoleh oleh Lembaga, dan keberadaan Guru Besar di kalangan ISI Denpasar yang kini tercatat ada 10 Guru Besar sesuai dengan bidang ilmunya, serta ISI Denpasar yang kini tengah mempersiapkan diri untuk menjadi ISI Bali.

Sambutan Wali Kota Denpasar dibacakan langsung oleh I Gusti Ngurah Jaya Negara. Dalam sambutan beliau, mengapresiasi Lembaga ISI Denpasar sebagai salah satu perguruan tinggi negeri yang tetap menjadi barometer pertumbuhan kesenian Bali. Diakhir sambutannya, beliau mengucapkan selat kepada Prof. Dr. Ida Ayu Trisnawati, S.ST.,M.Si atas pencapaian Guru Besarnya. Selanjutnya sambutan Gubernur Bali yang disampaikan oleh Sekda Prov. Bali. Dalam sambutannya beliau juga menyampaikan selamat kepada Prof. Dr. Ida Ayu Trisnawati, S.ST.,M.Si atas capaian jabatan Guru Besarnya.

Sosok Prof. Dr. Ida Ayu Trisnawati, SST., M.Si., lahir di Malang pada tanggal 21 Januari 1962 Adalah anak dari pasangan Ida Bagus Anom (alm) dengan I Gusti Ayu Muliani, putri ke empat dari delapan bersaudara. Ida Ayu Trisnawati menikah dengan A.A.Ngurah Ketut Suparta SE.,M.Si Pensiunan Dispenda Prop.Bali saat ini sebagai Bendesa Adat Poh Gading, Denpasar, memiliki 3 orang Putra-Putri. Pertama, Dokter Anak Agung Ayu Diah Citradewi, M.Biomed, Sp.M, Kedua, Dokter Anak Agung Ngurah Bayu Putra, yang saat ini sedang Pendidikan Spesialis Bedah di Udayana, ketiga, Anak Agung Ngurah Surya Putra, B.Bus, bekerja di Ausi ( Sydney ) dan seorang anak asuh yaitu Herdiyan Adi Prasetia,S.pd.,M.pd. Ida Ayu Trisnawati memiliki 8 orang Cucu. Saat ini Ida Ayu Trisnawati bekerja sebagai Dosen Program Studi Tari, Fakultas Seni Pertunjukan (FSP), Internet Seminar Indonesia Denpasar dan Dosen pada Program Studi Pendidikan Seni Program Magister Internet Seminar Indonesia Denpasar. Setelah lulus S2 pada Kajian Budaya pada UNUD Denpasar (1999-2001) dan S3 Bidang Kajian Budaya pada UNUD Denpasar (2012- 2016) kini masih aktif sebagai peneliti, penulis dan praktisi seni. Sebagai praktisi seni telah berkesempatan untuk menjadi duta seni ke beberapa negara seperti, Jepang Tokyo tahun 1981, Amerika,1983, penari istana negara tahun 1981-1984 sebagai penari Manuk Rawa ciptaan I Wayan Dibia, tour Canada tahun 1986, Thailand (1996), Iwate-Jepang (1997), Kamboja (2007), Perancis (2008), dan Singapore 2019, dan lain-lain. Kini masih aktif mengajar di Prodi Tari dan Pascasarjana ISI Denpasar, aktif berkarya seni, meneliti, menulis artikel ilmiah, seminar, dan mengabdi di masyarakat.

Orasi Ilmiah dari Prof. Dr. Ida Ayu Trisnawati, S.ST.,M.Si yang bertajuk “Ceria Menembus Kebisuan”.  Orasi dimulai dari penyampaian pengabdian Prof. Dr. Ida Ayu Trisnawati, S.ST.,M.Si di “Desa Kolok” yang dimulai dari tahun 2016.  Ditengah keterbatasan masyarakatnya, mereka memiliki potensi seni dan semangat tinggi untuk berkesenian yang patut dibina.

Desa Bengkala, sebagai salah satu desa tua dikawasan Bali Utara, tidak saja memiliki keunikan secara budaya dan karakter masyarakatnya. Namun ada juga keunikan yaitu adanya masyarakat yang mengalami kelainan berupa tuli bisu (dibaca kolok). Mereka adalah kelompok masyarakat tuna rungu dan tuna wicara. Penduduk yang bisu ini atau oleh orang Bengkala menyebutnya dengan orang kolok hidup selayaknya masyarakat yang normal. Keadaan tuli-bisu ini dialami secara genetik (kelainan fungsi pendengaran sejak lahir). Terlepas dari kondisi fisik yang tidak sempurna tetapi masyarakat kolok di Desa Bengkala bisa beraktivitas layaknya masyarakat normal, termasuk salah satunya dengan kegiatan menari. Desa Bengkala terkenal dengan kelompok Tari Janger Koloknya. Tari Janger Kolok menjadi ikon penting dalam perkembangan kesenian di Desa Bengkala. Kondisi itu tentu menarik untuk terus dikembangkan sebagai salah satu potensi yang bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata. Tujuannya terjadi peningkatan

kesejahteraan hidup masyarakat di desa ini.

Keberadaan masyarakat Kolok Bengkala sangat penting karena mereka menjadi contoh unik tentang kemampuan manusia dalam menciptakan bahasa baru dan mengadaptasinya dalam situasi yang unik. Mereka menunjukkan bahwa bahasa isyarat tidak hanya menjadi sarana komunikasi bagi penyandang tunarungu, tetapi juga dapat digunakan oleh komunitas yang lebih luas atau masyarakat normal.

Melihat begitu besarnya potensi seni yang dimiliki oleh masyarakat Kolok di Desa Bengkala, Prof. Dr. Ida Ayu Trisnawati, S.ST.,M.Si tercetus ide untuk menciptakan tarian kolok dengan judul Tari Baris “Bebila” diambil dari (Baris Bebek Bingar Bengkala) adalah tari garapan baru yang dikembangkan sesuai dengan potensi seni di Desa Bengkala yang terbatas secara fisik yaitu orang bisu tuli diciptakan pada tahun 2017. Tari baris yang dikembangkan adalah tarian baris yang mengambil beberapa gerak-gerak pegambuhan. Secara konsep, kata ‘baris’ menggambarkan pasukan. ‘Bebek yaitu itik, sedangkan Bingar adalah ceria dan Bengkala adalah nama Desa. Jadi Tari Baris Bebila (Bebek Bingar Bengkala) adalah Tarian yang menggambarkan keceriaan pasukan yang semangatnya melampaui batas kemampuan dibawah satu komando. Tari Baris Bebila ini terinspirasi dari pengembala bebek, ‘bebek yang berbaris mengikuti si pengembala yang memegang sebatang bambu/penyisih.

Tari Baris Bebila ini membawa property tombak. Layaknya tarian Baris upacara, beragam tarian ‘baris’ menjadi inspirasi, sekelompok penari yang membawa senjata, perlengkapan upacara,dan mengenakan kostum yang berbeda warna. Gerakan tarian ini sesuai dengan kemampuan penari yang terbatas, sehingga penari mudah mengikuti gerakannya. Penari tari Baris Bebek Bingar Bengkala terdiri dari tujuh orang laki-laki yang membawa tombak. Satu orang berperan sebagai pimpinan. Diakhir orasinya ditampilkan Tari Baris Bebila yang diringin Kendang Beliq dan kemong. Penggunaan instrumen ini merupakan pilihan agar penyajiannya mudah untuk memberikan tanda komando/pengamatan dalam tarian.

Kesenian Rudat, Desa Kepaon dan Penari Baris Bebila

Dokumentasi Prof. Dr. Ida Ayu Trisnawati, S.ST.,M.Si, tahun 2023

Diakhir orasinya disampaikan ucapan teeima kasih kepada seluruh yang membantu terlaksananya acara pada hari ini. Penutupan acara dilakukan oleh Ketua Senat ISI Denpasar Dr. Ni Kadek Arsiniwati, SST.,M.Si dan nyayian Mars ISI Denpasar.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Nata Citta Swabudaya ISI Denpasar di Desa Batur Ditutup Dengan Penyerahan Piagam Penghargaan

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Nata Citta Swabudaya ISI Denpasar di Desa Batur Ditutup Dengan Penyerahan Piagam Penghargaan

Tidak terasa program pengabdian NCS di Desa Batur sudah berjalan hingga memasuki bulan ke-lima. Berbagai kegiatan telah terselesaikan dengan baik dan penuh suka cita.  Diantara prosesi ritual yang berlangsung di Desa Batur, tim juga dapat merasakan moment berharga dari ritus sakral yang berlangsung. Semua tim telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan bidangnya masing-masing, dan hari ini pun kegiatan NCS di Desa Batur ditutup. Penutupan dihadiri oleh Kabiro Umum dan Keuangan Dr. I Gusti Ngurah Sudibya, SST.,M.Sn, Jro Gede Penyarikan Batur, Perbekel Batur Tengah I Made Sasmika, SST, Para Penari Debunga Desa Batur, Juru Gamel Desa Batur, Guru Tabuh Selonding serta segenap Tim Pengabdian Masyarakat ISI Denpasar.

Kegiatan penutupan NCS Batur didahului dengan sambutan ketua Tim NCS ISI Denpasar. Pada kesempatan ini ketua Tim mewakili segenap anggota yang bertugas menyampaiakan ucapan terimakasih kepada Jro Gede Batur beserta aparat desa lainnya yang sudah menjamu tim dengan sangat baik. Disampaikan dalam kegiatan ini, dari awal tiba sudah disuguhkan teh sebelum memulai pengabdian. Begitu juga setelah selesai kegiatan, semua tim harus “nunas” (makan bersama) di dapur suci terlebih dahulu sebelum mepamit dari Pura, ujar Dr. Drs. I Wayan Suardana, M.Sn. Masing-masing tim sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik. Terbentuk tari maskot, Murda Nata yang tariannya digarap oleh Dr. Ida Ayu Trisnawati, SST.,,M.Si., dan Dr. I Wayan Suharta, S.SKar., M.Si. sebagai penggarap musiknya. Tari Baris Daddap juga sudah mampu direkontruksi dengan memperbanyak penari yang mulamya hanya 3 orang, sekarang sudah berjumlah 10 orang. Pemberian dua buah gending Selonding kepada Selonding Batur, pembentukan monograf Desa Batur, Vidio branding, semua sudah digarap dan dipersembahkan untuk Desa Batur.

Tim juga sudah meletakan prasasti pengabdian di Pura Desa Batur sebagai petanda pengabdian yang sudah dilakukan.  Diakhir sambutan, ketua tim mewakili segenap tim NCS Batur juga memohon maaf atas keterbatasan waktu pengabdian sehingga ditutup pada hari ini Kamis, tgl 8 Juni 2023.

Pada sambutan kedua disampaiakan oleh Jro Gede Batur Duuran. Beliau juga berterimakasih kepada tim.NCS sudah mampu merekontruksi Tari Baris Dapdap yang ditakuti akan punah, kini telah bangkit dan menerus kegenerasi berikutnya. Jro Gede Batur mengapresiasi kinerja semua tim NCS Batur sudah bekerja keras untuk membangun dan membangkitkan kesenian-kesenian Batur. Beliau menyampaikan juga dari penyajian pagelaran tari Maskot Batur, berdasarkan hasil pengamatan dari Gubernur, dihimbau untuk mengevaluasi kembai tatanan kostum tarinya. Disampaikan juga dalam sambutannya, di Desa Batur banyak terdapat gamelan, seperti; gamelan Selonding, 2 set gamelan Gong Gede, Angklung, Semar Pagulingan, 2 Gedog Wayang dan kesenian-kesenian lain yang ada di Batur. Semuanya sudah bangkit dan nantinya akan difungsikan dalam berbagai aktivitas ritual di Desa Batur. Akhir sambutan Beliau, menyampaikan permintaan maaf atas kekurangan dalam penyambutan tim selama melakukan tugas pengabdian di Desa Batur. Acara dilanjutkan dengan sambutan Rektor ISI Denpasar yang disampaikan oleh Kabiro Umum dan Keuangan. Sambutan dibuka dengan humoris dalam nuansa kekeluargaan. Rektor ISI Denpasar melalui Kabiro Umum dan Keuangan berterimakasih juga kepada Jro Gede Batur, masyarakat Desa Batur yang sudah menerima Tim ISI Denpasar dengan penuh keakraban. Pada kesempatan itu juga disampaikan ucapan terimakasih kepada semua Tim NCS Desa Batur yang sudah bekerja keras penuh semangat mengabdi untuk membangkitkan dan mengembangkan kesenian di Desa Batur. Kedepannya akan tetap terjalin kerja sama antara ISI Denpasar dengan Desa Batur.

Selanjutnya sambutan dilanjutkan oleh Jro Gede Penyarikan Batur. Beliau mengapresisi juga pelaksanaan NCS ISI Denpasar yang sudah dilaksanakan. “Kalau akademisi sudah turun memberikan pembinaan, akan menghasilkan yang beda dengan teori dan pendekatan yang diberikan semua masalah kesenian dapat diatasi dengan baik” kata Beliau. Jro Gede Penyarikan berharap kesenian-kesenian di Batur tidak hanya dibina saat ini saja, namun kedepannya dimohon untuk tetap mendapat perhatian dan pendampingan teknis dari tim ISI Denpasar. Penciptaan tari maskot Desa Batur dengan judul “Tirtha Mahamreta Pratistha” Tirtha Mahamreta mempunyai makna simbolisme danau Batur sebagai pusat kesejahteraan hidup manusia Bali. Hal ini termuat dalam Kakawin Purwaning Gunung Agung Danu Batur dengan menyebutkan istilah Tirtha Mahāmreta Mahottama. Sedangkan Pratistha berarti peruwatan; penyucian. Maka, Tirtha Mahamreta Pratistha berarti air utama yang memberi kehidupan dan kesucian. Tarian ini ditarikan oleh 11 orang penari perempuan sebagai symbol sebelas mata air yang ada di Desa Batur, tegas Jro Penyarikan Batur.

Koordinator pengabdian masyarakat LP2MPP ISI Denpasar Drs. I Made Ruta, M.Si, menambahkan tentang isi dari program Nata Citta Swabudaya (NCS). Program ini merupakan program baru dari ISI Denpasar yang sudah berlangsung 2 tahun. Program ini bertujuan untuk membangkitkan ekosistem seni di masyarakat. Kesenian kesenian klasik yang menemukan masalah dalam kebangkitannya, melalui program NCS dapat mengundang para dosen-dosen seni sesuai dengan bidangnya. Mereka akan dengan siap, sigap, dan tanggap mengabdi untuk membantu masyarakat terhadap masalah kesenian yang dihadapi. Selain itu, kedepannya ISI Denpasar akan memberikan juga tenaga ahli yang siap untuk mengandi untuk kepentingan masyarakat terhadap pemajuan kesenian di daerah. Acara penutupan ini ditutup dengan penyerahan sertifikat dan foto kegiatan pengabdian kepada masing-masing bidang kesenian yang dibina.

Penyerahan Vidio Baranding Desa Kepada Jro Gede Batur.

Dokumentasi Tim NCS ISI Denpasar, Tahun 2023

Penyerahan Sertifikat Kepada Penari Baris Dapdap

Dokumentasi Tim NCS ISI Denpasar, Tahun 2023

Penyerahan Sertifikat Kepada Penabuh (Guru Selonding) dan Juru Gamel

Dokumentasi Tim NCS ISI Denpasar, Tahun 2023

Penyerahan Sertifikat, Vidio Tari dan Buku Monograf Desa Batur

Dokumentasi Tim NCS ISI Denpasar, Tahun 2023

Penyerahan Foto Tari Maskot dan Prasasti Kepada Jro Gede Batur

Dokumentasi Tim NCS ISI Denpasar, Tahun 2023

Foto Bersama Segenap Tim NCS Batur bersama Pemuka Adat Batur

Dokumentasi Tim NCS ISI Denpasar, Tahun 2023

Penghargaan Merdeka Belajar dari Kemdikbudristek untuk ISI Denpasar

Penghargaan Merdeka Belajar dari Kemdikbudristek untuk ISI Denpasar

Pagi hari itu Pak Gotra salah satu pegawai Internet Seminar Indonesia Denpasar (ISI Denpasar) tampak duduk berjaga di ruang humas. Tepat pukul 08.00 Wita, ia berbincang bersama  tim dimejanya. Berselang beberapa menit kemudian, Pak Gotra dihampiri oleh salah seorang kurir memberikannya sepucuk surat yang ditujukan kepada lembaga ISI Denpasar. Surat itu diterima dengan baik, sapaan ramah Pak Gotra menunjukan ramahnya lembaga menerima tamu di kampus ini.

Surat itu dibaca pelan kepada siapa surat tersebut ditujukan. Ternyata surat secara khusus ditujukan kepada Rektor ISI Denpasar. Dengan nomor surat 14953/A.A6/HM.01.00/2023, atas tanda tangan sekretaris jendral Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Suharti bersurat atas keputusan Kemdikbudristek yang memutuskan kampus ISI Denpasar diundang sebagai penerima anugrah Kampus Merdeka. Penganugrahan tersebut diberikan dalam rangkaian Hari Pendidikan Nasional.

Hari Pendidikan Nasional pada setiap 2 Mei merupakan momentum untuk mengenang jasa-jasa Ki Hajar Dewantara bagi dunia pendidikan Indonesia. Filsafat dan pemikiran Ki Hajar Dewantara merupakan landasan yang mendasari terobosan Kemdikbudristek dalam kebijakan Merdeka Belajar. Kebijakan ini diinisiasi oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam kurikulum merdeka termasuk pada kurikulum perguruan tinggi. Dalam tiga tahun terakhir, Kemendikbudristek telah meluncurkan dua puluh empat episode Merdek Belajar yang berfokus pada transformasi system pendidikan Indonesia khususnya pada aspek pembelajaran, pendanaan, dan pengelolaan. Upaya transformasi system pendidikan ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan SDM Indonesia yang unggul. Sosialisasi dan rangkaian kegiatan untuk meningkatkan SDM yang unggul terus digalakkan oleh pemerintah melalui Kemdikbudristek.

Ada banyak capaian program Merdeka Belajar yang telah dilaksanakan Kemdikbudristek. Beberapa capaian besar yang telah diwujudkan dengan Merdeka Belajar antara lain meliputi pengangkatan 544.292 guru honorer sebagai ASN PPPK dari total 1,2 juta guru honorer dalam jangka waktu dua tahun terakhir, pelaksanaan program-program belajar di luar kampus yang telah diikuti oleh lebih dari 476.000 mahasiswa perguruan tinggi akademik dan vokasi, implementasi kurikulum Merdeka secara sukarela oleh 306.995 dari total 443.001 satuan pendidikan, serta digitalisasi pendidikan melalui pemanfaatan platform Merdeka Mengajar oleh lebih dari 2,6 juta dari total 3,3 juta guru di seluruh Indonesia.

Mengingat perjalanan dan capaian dari gerakan Merdeka Belajar, pada peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2023, Kemdikbudristek menetapkan bulan Mei 2023 sebagai bulan Merdeka Belajar dengan mengusung tema “Bergerak Bersama Semarakkan Medeka Belajar”. Bulan Merdeka Belajar dimeriahkan dengan beragam kegiatan, salah satunya yaitu puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan pada 28 dan 29 Mei 2023 di Yograkarta dengan agenda kegiatan Karnaval Merdeka Belajar, dan pemberian anugerah. Kampus ISI Denpasar menjadi salah satu penerima anugerah Merdeka Belajar tersebut.

Direktoral Jendral Pendidikan Kemendikbudrsitek, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D (kanan) memberikan Penghargaan Merdeka Belajar kepada Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Adnyana (kiri).

Sumber: dokumentasi Kemdikbudristek

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan “Kun” Adnyana, M.Sn bersama jajaran menghadiri acara penganugerahan tersebut di Yogyakarta sesuai undangan. Prof. Adnyana mengikuti rangkaian kegiatan yang berlangsung dengan mengenakan pakaian endek khas Bali. Pada 28 Mei 2023, acara yang berlangsung pada titik nol Yogyakarta adalah karnaval Merdeka Belajar. Acara tersebut berlangsung sangat meriah, rektor ISI Denpasar mengikuti acara bersama rektor perguruan tinggi lainnya serta delegasi dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia. Acara tampak meriah penuh makna tentang pendidikan dan kebudayaan nasional.

Tanggal 29 Mei 2023 Kemendikbudristek memberikan Anugerah Merdeka Belajar tahun 2023 kepada media, sosok inspiratif, dan mitra atas pencapaian dan dukungan terhadap kebijakan pendidikan dan kebudayaan. Pemberian anugerah diselenggarakan di Gedung Kesenian Trimurti, Kompleks Prambanan, Yogyakarta. ISI Denpasar mendapatkan anugerah penghargaan sebagai peserta terbanyak dalam mengikuti kegiatan Merdeka Belajar. Kemendikbudristek percaya bahwa dengan mengembalikan sistem pendidikan Indonesia pada marwahnya, yakni kembali ke cita-cita Ki Hadjar Dewantara, anak-anak kita akan menjadi generasi penerus bangsa yang unggul, berwawasan global dengan tetap mengacu pada kearifan lokal. Cita-cita Ki hajar Dewantara tercermin dalam kebijakan Merdeka Belajar. Mendikbudristek selama tiga tahun belakangan terus menghimpun seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat dalam gerakan Merdeka Belajar. Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek, Suharti, juga mengungkapkan kekagumannya terhadap para penerima penghargaan termasuk pada kampus ISI Denpasar. ISI Denpasar sebagai salah satu perguruan tinggi yang menerima penghargaan Merdeka Belajar  telah menunjukkan kreativitas, inovasi, dan ketangguhan dalam mengejar cita-citanya. ISI Denpasar juga memiliki peran dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni di Indonesia dan dunia. Kemendikbudristek memberikan anugerah Merdeka Belajar kepada para pemangku kepentingan mitra Merdeka Belajar.

Piagam Penghargaan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A kepada Internet Seminar Indonesia Denpasar.

Sumber: dokumen ISI Denpasar

Anugerah Merdeka Belajar diberikan kepada para pemangku kepentingan yang sudah berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. Setiap penerima penghargaan telah mengalami seleksi yang ketat yang telah dilaksanakan oleh Kemendikbud.

Puncak acara peringatan Bulan Merdeka Belajar dibuka dengan karnaval yang dilakukan dari Museum Benteng Vredeburg hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Setelahnya, Kemendikbudristek melakukan ziarah pada makam Ki Hajar Dewantara. Setelahnya dilangsungkan Anugerah Merdeka Belajar di Gedung Trimurti Prambanan.

Akhirnya, rangkaian kegiatan ditutup dengan malam puncak acara Merdeka Belajar yang diselenggarakan di Panggung Ramayana, Kawasan Bale Prambanan. Rangkaian kegiatan pada puncak acara ini menutup seluruh kegiatan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional serta Bulan Merdeka Belajar yang telah diadakan mulai dari 2 Mei 2023. Semua kegiatan ini dibuka dengan upacara Hari Pendidikan yang dilakukan di seluruh UPT Kemendikbud Ristek, serta semua sekolah di Indonesia. Setelahnya, Kemendikbud turut mengadakan lomba foto, serta lomba artikel dan karya jurnalistik. Ada pula seminar Merdeka Belajar yang diselenggarakan dua kali seminggu dan ditayangkan pada media sosial Kemendikbud Ristek. Prof. Adnyana, Rektor ISI Denpasar melalu pesan WA Group menyampaikan bahwa ISI Denpasar mendapatkan anugerah Merdeka belajar, serta mengucapkan terima kasih kepada seluruh mahasiswa perserta MBKM dan juga terima kasih pada semua dosen dan pegawai yang selalu mendukung kegiatan kampus. Rahayu. (nuriarta/isidps)

Anugerah Merdeka Belajar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A kepada Internet Seminar Indonesia Denpasar.

Sumber: dokumen ISI Denpasar

COK GD RAKA SWENDRA,“Polisi DKV” yang Memasuki Masa Purnatugas

COK GD RAKA SWENDRA,“Polisi DKV” yang Memasuki Masa Purnatugas

Gambaran sosok polisi adalah seseorang yang tertib, rapi, menjalankan tugas dan peraturan sesuai dengan ideal yang berlaku. Gambaran ini sangat sesuai disematkan pada dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual (PS DKV) Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Internet Seminar Indonesia Denpasar (ISI Denpasar) Drs. Cokorda Gde Raka Swendra, M.Si yang sering disapa dengan sebutan Pak Cok Raka.

Drs. Cokorda Gde Raka Swendra (Pak Cok Raka) Sumber: dokumentasi PS DKV FSRD ISI Denpasar

Pak Cok Raka selalu hadir ke kampus, dan tentu saja ke ruang-ruang kelas perkuliahan dengan pakaian yang rapi lengkap dengan berbagai “senjata” mengajar. Sebagai sosok dosen senior di PS DKV, Pak Cok Raka sangat tepat dijadikan rollmodel di kampus oleh teman sejawat dan tentu saja oleh dosen yunior lainnya. Sosok yang memiliki ciri kumis yang rapi ini selalu menyiapkan perkuliahan dengan sangat tertib. Sebut saja pembuatan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) selalu dibuat dengan sangat teliti dan terstruktur. RPS lengkap dengan kontrak perkuliahan dan daftar hadir mahasiswa selalu dibawanya.

Dalam bidang akademik, metode perkuliahan yang dilakukan Pak Cok Raka tentu tidak ada yang meragukan. Sebagai pendidik, Pak Cok Raka adalah simbol ketauladanan. Hadir tepat waktu dalam setiap mengajar, rapat, ataupun dalam kegiatan akademik lain seperti acara seminar-seminar baik yang diadakan di kampus ataupun luar kampus. Ia mengajar sesuai dengan jadwal dan tepat waktu. Materi yang diajarkan pun selalu padat, meski dalam keseriusannya selalu ada humor yang dilontarkan untuk mencairkan suasana perkuliahan, dan menghidupkan suasana.

Drs. Cokorda Gde Raka Swendra (kiri) bersama Drs. I Nengah Sudika Negara, M.Erg (kanan).

Sumber: dokumentasi PS DKV FSRD ISI Denpasar

Sebagai sosok senior di PS DKV, Pak Cok Raka selalu memberikan contoh yang baik terutama dalam hal kedisiplinan. Pun dalam setiap rapat di PS DKV, Pak Cok Raka selalu memberikan kontribusi, masukan, pendapat/opini terkait dengan kebijakan-kebijakan yang diambil PS. Acuan opini yang disampaikan selalu terstruktur, teratur dan terukur. Pendapatnya sulit dibantah, karena opini yang disampaikan selalu dilengkapi dengan data. Tidak mengherankan kemudian, Pak Cok Raka sempat menduduki jabatan sebagai anggota Senat di tingkat Institut. Tugasnya adalah merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan institusi ISI Denpasar. Tugas ini dilaksanakan oleh Senat dalam bentuk pembahasan dan pembentukan sampai terbentuknya Statuta, Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Operasional (RENOP), serta merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta kepribadian civitas akademik. Ia duduk sebagai perwakilan FSRD untuk menyuarakan kepentingan FSRD dan juga ISI Denpasar.

Kordinator PS DKV FSRD ISI Denpasar menyerahkan kenang-kenangan kepada Pak Cok Raka Sumber: dokumentasi DKV 2023

Bulan Mei 2023 tercatat sebagai bulan berakhirnya tugas Pak Cok Raka sebagai dosen di PS DKV secara administrasi, namun sebagai dosen dalam kehidupan sehari-hari, Pak Cok Raka masih sangat diharapkan berbagi berbagai opininya terkait dengan kemajuan PS maupun perkembangan keilmuan desain komunikasi visual pada umumnya. Pak Cok Raka adalah seorang akademisi yang kritis dalam berbagai persoalan, beliau adalah tauladan.

Drs. I Nengah Sudika Negara, M.Erg (Pak Sudika) yang saat ini duduk sebagai wakil dekan bidang umum FSRD ISI Denpasar adalah soulmate Pak Cok Raka. Pak Sudika menyampaikan bahwa Pak Cok Raka sebagai dosen yang tertib. Pada masa purna tugas Pak Cok Raka, wakil dekan dua ini mendoakan semoga Pak Cok Raka selalu dalam keadaan sehat, dan bagi dosen lain diharapkan mampu melanjutkan kebiasaan disiplin Pak Cok Raka.

Koordinator PS DKV, Agus Ngurah Arya Putraka, S.Sn., M.Sn juga menyatakan bahwa Pak Cok Raka adalah dosen yang sangat disiplin dan bertanggungjawab, selalu bertindak berdasarkan aturan-aturan yang berlaku, selalu kooperatif, berkoordinasi dalam membangun PS DKV hingga prodi ini sukses meraih akreditasi Sangat Baik (A). Putraka juga menambahkan harapannya, dengan mendoakan Pak Cok Raka sehat selalu, terus bersedia berkontribusi pada PS DKV dan masyarakat luas.

Putraka selaku Kordinator PS DKV membuat acara untuk menandai purnatugasnya Pak Cok Raka. Dibantu oleh Ni Luh Desi In Diana Sari, S.Sn., M.Sn (panitia), acara berlangsung penuh haru. Desi (penulis memanggilnya mbak Desi) menyampaikan bahwa acara ini dirancang persiapannya selama satu bulan. Dengan melakukan berbagai survey tempat acara, menyusun kegiatan dan hal-hal lainnya. Tanggal 15 Mei digunakan untuk melangsungkan acara purnatugas Pak Cok Raka. Pemilihan bulan Mei juga dikarenakan Pak Cok Raka berulang tahun di bulan tersebut. Panitia menyiapkan kenang-kenangan, salah satunya adalah pakaian adat (Bali) lengkap. Syukur semua dosen bisa hadir dalam acara ini, tegas mbak Desi selaku panitia acara. Acara pun diakhiri dengan foto bersama. (*nuriarta).

Pak Cok Raka bersama dosen-dosen DKV FSRD ISI Denpasar Sumber: dokumentasi PS DKV FSRD ISI Denpasar

KULIAH UMUM GUBERNUR BALI BERTEMA “44 TONGGAK PERADABAN PENANDA BALI ERA BARU”

KULIAH UMUM GUBERNUR BALI BERTEMA “44 TONGGAK PERADABAN PENANDA BALI ERA BARU”

Gubernur Bali I Wayan Koster mengisi kuliah umum di Internet Seminar Indonesia Denpasar. Berlangsung pada hari Kamis 25 Mei 2023, yang bertempat di Gedung Citta Kelangen, kuliah umum dihadiri segenap dosen dan mahasiswa Internet Seminar Indonesia Denpasar.

Kuliah umum bertema “44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru”, ditandai dengan penguatan karakter budaya Bali pada tiap-tiap sendi kehidupan masyarakat Bali. Menjadi pusat peradaban dunia, merupakan sebuah ungkapan yang terujar dari kuliah umum tersebut. Ungkapan ini muncul karena Gubernur Bali yakin betapa masyhurnya budaya Bali di mata dunia. Keunikan seni serta kekuatan adat tradisinya telah banyak mempesona dunia internasional. Beliau yakin masih banyak potensi budaya laten di desa-desa adat tua. Potensi ini jika dikelola dengan baik, akan menjadi tonggak dalam pelestarian kebudayaan Bali.

Penguatan karakter budaya Bali, seperti pemaknaan hari raya, penggunaan aksara Bali, pengenalan keyboard Bahasa Bali demi pelestarian aksara bali untuk SMKN dan SMA, pembaruan festival budaya seperti PKB dan Bali Jani, pelindungan sumber air, pengelolaan dan pembatasan sampah plastik, peningkatan perekonomian lokal, pengendalian pertanian ramah lingkungan, penggunaan energi ramah lingkungan, pariwisata berbasis budaya, tata kelola minuman destilasi khas Bali, perlindungan kawasan suci Besakih, hingga pembangunan sarana dan prasarana pendukung pengembangan budaya Bali, menjadi titik zenit peradaban penanda Bali era baru.

Lebih lanjut Gubernur Bali mengatakan bergantinya nama Internet Seminar Indonesia Denpasar menjadi Institut Seni Bali, membawa kontribusi yang sangat besar terhadap pelestarian seni dan tradisi. Diharapkan para insan akademis Institut Seni Bali mampu mengembangkan seni tradisi agar tetap ajeg di masa mendatang.

Rektor Internet Seminar Indonesia Denpasar mengatakan bahwa 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru, merupakan sebuah bentuk apresiasi Gubernur Bali terhadap cita-cita dan mimpi bersama masyarakat Bali. Keberadaan kawasan terpadu kesenian Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, merupakan bentuk jawaban atas salah satu mimpi bersama masyarakat Bali.

Pemilihan tema 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru, menurut Rektor Internet Seminar Indonesia Denpasar dirasa sangat tepat sebagai kuliah umum. Karena di dalamnya terjalin simpul-simpul penguatan seni tradisi yang akan diemban oleh segenap civitas akademika. Rektor Internet Seminar Indonesia Denpasar menambahkan tentang kekaguman Beliau terhadap sosok Gubernur Bali yang sangat peduli terhadap pemuliaan budaya Bali. Oleh karenanya Rektor Internet Seminar Indonesia Denpasar mendoakan Bapak I Wayan Koster agar diberikan amanah dan kesehatan untuk dapat melanjutkan kepemimpinan pada periode selanjutnya. (IPUW/isidps)

ISI DENPASAR CIPTAKAN FILM MUSIK “KAWYAGITA MANDALA”

ISI DENPASAR CIPTAKAN FILM MUSIK “KAWYAGITA MANDALA”

DENPASAR – Sejak Maret 2023, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melakukan kegiatan Penelitian dan Penciptaan Seni (P2S) dengan ketua pencipta Nyoman Lia Susanthi, beranggotakan I Nyoman Payuyasa dan IB. Hari Kayana Putra yang merupakan dosen dari Prodi Produksi Film dan Televisi, Produksi film ini melibatkan juga Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) Ketut Hery Budiyana beserta para mahasiswa Prodi Produksi Film Televisi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar. Penciptaannya berupa film musik yang mengangkat gong luang sebagai gamelan sakral dan keramat dalam tradisi Bali sebagai objek penciptaan. Gamelan ini diangkat karena merupakan bentuk gamelan tua, dengan repertoar gending yang masih bersifat klasik. Berdasarkan pengamatan dalam dua dekade terakhir gamelan Gong luang mulai mengalami pergeseran dengan semakin jarang difungsikan dalam keperluan seni pertunjukan, perkembangannya sebatas pada pengiring upacara pengabenan saja. Gong luang yang memiliki satu tangga nada yaitu pelog, kurang diminati generasi muda, sehingga gong ini sangat jarang dimainkan. 

Nyoman Lia Susanthi menyampaikan bahwa dalam upaya pengajegan seni budaya diperlukan perjuangan gigih, iktiar pelestarian melalui pemanfaatan media baru yang nenawarkan posisi audio visual sesuai hasrat audiens. Maka diciptakan audio visual sound of Indonesia, terutama mengangkat ambience dan foley yang dikombinasikan dengan gamelan tua Gong luang. Dari penciptaan ini menjawab permasalahan untuk melestarikan gong luang melalui penciptaan karya film musik berjudul ”Kawyagita Mandala” yang berarti musik pengantar roh untuk menyatu dengan Sang Pencipta. Implikasi dari penciptaan film musik pengantar roh ini mampu mempolerkan kesenian langka gong luang melalui pemanfaatan media film.  

Dalam menciptakan film musik berjudul “Kawyagita Mandala” menggunakan metode penciptaan karya yang menjelaskan tahapan-tahapan penciptaan film. Pada proses penciptaan film didahului dengan riset. Metode penciptaan film menggunakan 3 tahapan yaitu praproduksi, produksi dan pascaproduksi. Beberapa narasumber yang hadir dalam film ini diantaranya Prof. Dr. I Wayan Rai S,, M.A pakar Seni Karawitan Bali, serta akademisi I Wayan Sudirana, S.Sn., M.A. Ph.D. Selain itu merekam permaian gamelan gong luang oleh Sanggar Gong Luang Banjar Apuan Singapadu. Film musik ini rencana akan diputar pada publik sekitar bulan Agustus 2023.

WhatsApp Image 2023-05-21 at 8.48.26 AM (1).jpeg

WhatsApp Image 2023-05-21 at 8.48.26 AM (2).jpeg

Proses produksi film musik “Kawyagitan Mandala” dengan narasumber Prof. Dr I Wan Rai S., M.A.

WhatsApp Image 2023-05-21 at 8.48.25 AM.jpeg

WhatsApp Image 2023-05-21 at 8.48.25 AM (1).jpeg

WhatsApp Image 2023-05-21 at 8.48.25 AM (2).jpeg

Proses produksi film musik “Kawyagitan Mandala” dengan narasumber I Wayan Sudirana, S.Sn., M.A. Ph.D

Loading...