Tari Kreasi “Ki Pasek Badak”

Tari Kreasi “Ki Pasek Badak”

Tari Kreasi Ki Pasek Badak_800x600Karya : I Gede Oka Surya Negara, SST.,M.Sn. & I Ketut Suardita, SSn.

 

Salah satu penguasa lokal yang tidak mau mengakui eksistensi Raja Mengwi adalah Ki Pasek Badak yang berasal dari Desa Buduk, sebuah wilayah yang terletak di sebelah selatan Kerajaan Mengwi. I Gusti Agung Putu selaku penguasa Mengwi mengundang Ki Pasek Badak datang ke istana untuk beradu tanding menentukan siapa yang perwira. Adu tanding tersebut menjadikan rakyat dan wilayah kekuasaan masing-masing sebagai taruhan. Jika I Gusti Agung Putu menang, maka seluruh rakyat dan wilayah kekuasaan Ki Pasek Badak berada di tangan I Gusti Agung Putu. Sebaliknya, apabila Ki Pasek Badak yang menang, maka seluruh rakyat dan wilayah kekuasaan Mengwi diserahkan kepada Ki Pasek Badak. Dengan perjanjian itu, perang tandingpun terjadi. Pada akhirnya Ki Pasek Badak dapat dikalahkan dengan senjata keris Ki Naga Keras milik Kerajaan Mengwi.

Penata Tari             : I Gede Oka Surya Negara, SST.,M.Sn

Penata Karawitan : I Ketut Suandita, S.Sn

Pendamping            : Ni Ketut Suryatini, SSKar., M.Sn

Pendukung Tari (Mhs ISI Dps)     : I Gede Bhayu Setiawan, Smt II (JurusanTari)

Tita Eka Withcmeriarta, Smt II (JurusanTari)

I Wayan Gede Aditya Pratita, Smt II (Sendratasik)

I Putu Adi Wicaksana Putra, Smt II (Sendratasik)

I Wayan Adi Gunawan, Smt II (Sendratasik)

Gede Andi Satria Wibawa, Smt II (Sendratasik)

Pendukung Karawitan                   : Mahasiswa Jurusan Karawitan Smt II B

 

 

 

Denpasar, 24 Juli 2014

 

Ketua Panitia

Fakultas Seni Pertunjukan

 

 

Tari Kreasi “Aguru”

Tari Kreasi “Aguru”

Tari Kreasi Aguru_800x600

Karya : I Wayan Sutirtha, SSn.,M.Sn, & I Nyoman Kariasa, SSn.,M.Sn.

 

Kasih guru dan bakti murid adalah hubungan timbal balik yang telah memuliakan keluhuran seni tari di Bali. Seorang guru tari merasa terpanggil untuk menularkan ilmunya kepada murid-muridnya. Sang gurupun tergugah mewarisi keindahan kesenian bangsanya, sebagai upaya pelestarian tradisi.Tari Kreasi Aguru _800x600

Proses memberi dan menerima atau mengajar dalam kaderisasi seni tari berlangsung secara personal komunal yang telah berhasil menyemai sumber insani pelaku seni tari yang andal dan adiluhung. Kontak fisik dan dialog batin antara guru dan murid merupakan sebuah harmoni kemanusiaan yang memberikan sumbangsih pada kedamaian ajegnya binar-binar keindahan tari Bali pada jaman dulu, kini dan di masa yang akan dating.

Pendukung Tari             : Mahasiswa Jurusan Tari Semester IV dan Sanggar Lokananta, Singapadu, Gianyar.

Pendukung Karawitan : Mahasiswa Jurusan Karawitan Semester VI

Tabuh Kreasi “Klabang Moding”

Tabuh Kreasi “Klabang Moding”

Tabuh Kreasi Klabang Moding_800x600Karya : I Made Subandi, SSn.

Kelabang atau kelangsah adalah anyaman yang terbuat dari daun kelapa, merupakan kreatifitas masyarakat yang penuh dengan jalinan bermotif kreatif yang berbeda, sesuai dengan jenis kelabang yang di buat. Masing-masing kelabang, mempunyai ciri khas dan identitas tersendiri. Sedangkan moding di daereah tertentu untuk menyebutkan pohon enau. Kelabang moding adalah anyaman kelabang yang dibuat dari pelapah enau.

Jalinan atau anyaman kelabang tersebut merupakan inspirasi dari peñata untuk membuat karya ini. Ada seling satu (sauh besik), seling dua (sauh dua), dan juga seling tiga (selat/sauh telu). Kerapatan dari masing-masing kelabang tergantung sauh atau jenis anyamannya. Dalam komposisi Kelabang Moding ini penggarap mentransfer sauhan atau ulatan kelabang itu dengan acak, kontras yang harmonis sesuai dengan rasa ilusi penafsiran penggarap.

Pendukung tari                : Mahasiswa Jurusan Seni Tari Semester VI

Tabuh Kreasi “Kebyar Kebyar”

Tabuh Kreasi “Kebyar Kebyar”

Tabuh Kreasi Kebyar kebyar_800x600Karya : I Nyoman Windha, SSKar.,MA.

Kebyar ……..sebuah kata yang sudah melekat dihati masyarakat pencinta gamelan Bali, baik yang ada di Bali maupun yang berada di luar Bali. Pemilihan judul Kebyar-kebyar dalam karya ini dapat dimaknai dua pengertian yaitu: yang pertama sebagai sebuah kata benda, kata kebyar dipakai untuk menyebutkan nama jenis tabuh yaitu tabuh Kebyar. Kedua Kebyar sebagai kata sifat atau kata kerja yang berarti sinar.

Tabuh kreasi Kebyar- Kebyar ini terinspirasi dari berbagai kekuatan sinar yang muncul dari berbagai sumber. Sumber nyala api yang berbeda, dapat memunculkan kekuatan sinar dengan pijaran api yang berbeda pula, seperti api yang muncul dari sebuah ledakan, nyala korek api, kompor listrik, bara kayu bakar, toaster (alat untuk membakar roti) dan yang lainnya, yang sudah barang tentu masing-masing memiliki kekuatan, suhu panas dan warna sinar yang berbeda.

Sinar-sinar yang muncul dari berbagai sumber ini diimplementasikan ke dalam sebuah tabuh kreasi baru yang sangat kental dengan nuansa kekebyaran. Tabuh ini menonjolkan kekuatan melodi sebagai elemen music yang paling penting, sedangkan elemen music yang lainnya seperti : ritme, irama, tempo dan dinamika mengikuti alur melodi yang ditata melalui pertimbangan estetika yang cukup matang.

Sekilas tabuh ini mengingatkan kita dengan karya-karya di era tahun 1990-an, namun ada beberapa pola permainan digarap lebih detail dan struktur tabuh disusun sedikit berbeda dari yang biasanya. Walaupun sudah diberikan nafas kekinian, tabuh ini diharapkan mampu melepas kerinduan kita terhadap karya-karya yang pernah ada di masa lalu.

 Pendukung Karawitan : Mahasiswa Seni Karawitan Semester IV

Loading...