UPT. Bengkel ISI Denpasar Mengadakan Workshop Pembuatan dan Pelarasan Gamelan dari Kerawang

UPT. Bengkel ISI Denpasar Mengadakan Workshop Pembuatan dan Pelarasan Gamelan dari Kerawang

IMG_7780Kiriman: I Made Kartawan, S.Sn.,M.Si., M.A

UPT. Bengkel Peralatan Kesenian ISI Denpasar selama dua hari dari tanggal 19 – 20 November 2014 mengadakan Workshop Pembuatan dan Pelarasan Gamelan dari Kerawang. Pembukaan workshop berlangsung di gedung Citta Kelangen ISI Denpasar lantai 2 yang dibuka oleh Pembantu Rektor I ISI Denpasar, Prof. Dr. I Nyoman Artayasa., M.Erg mewakili Rektor. Acara pembukaan juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, Ketua Jurusan Karawitan dan para dosen Jurusan Karawitan ISI Denpasar.

Menurut Kepala UPT. Bengkel Peralatan Kesenian yang sekaligus sebagai Ketua Panitia, I Nyoman Sudiana, S.SKar., M.Si mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 50 orang mahasiswa dan dosen Jurusan Karawitan ISI Denpasar. Pihaknya menambahkan bahwa tujuan kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang pembuatan dan pelarasan gamelan dari perunggu atau sering dikenal dengan kerawang, sehingga nantinya diharapkan mahasiswa dapat memahami dan dapat mengeimplementasikan pengetahuan yang didapat baik di lingkungan sendiri ataupun di tempat lain.

IMG_7902

Workshop pembuatan gamelan dari kerawang menghadirkan beberapa narasumber yaitu Jero Mangku Ir. I Wayan Pager, I Nyoman Sujana, I Made Sujana. Mereka adalah perajin gamelan dari Blahbatuh Gianyar.

Instruktur Jero Mangku Ir. I Wayan Pager memaparkan tahapan pembuatan gamelan dari kerawang yang meliputi: peleburan bahan, pencetakan, pembentukan, dan pelarasan. Para mahasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh para mahasiswa kepada narasumber. Sehingga workshop berlangsung sangat interaktif.

Usai pembukaan kemudian dilanjutakan di bengkel gamelan milik Jero Mangku Ir. I Wayan Pager, di Desa Blahbatuh Gianyar.

Suasana interaktif juga terjadi pada saat praktek di bengkel gamelan milik Jero Mangku Ir. I Wayan Pager. Mahasiwa mempraktekkan beberapa tahapan dalam pembuatan gamelan. Kesan mereka bahwa kegiatan seperti ini dapat dilakukan lebih banyak lagi.

FSP ISI DENPASAR AKAN GELAR UJIAN TUGAS AKHIR (S1) PADA 29 NOVEMBER

FSP ISI DENPASAR AKAN GELAR UJIAN TUGAS AKHIR (S1) PADA 29 NOVEMBER

aguruKiriman : Nyoman Lia Susanthi, SS., MA (Dosen PS Film Dan TV) 

Sebagai persyaratan untuk  meraih gelar Sarjana Seni Sebanyak 8 mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan akan menyelenggarakan Ujian Tugas Akhir Tahun Akademik 2014/2015. Menurut Dekan FSP, I Wayan Suharta, S.SKar.,M.Si pagelaran ujian tugas akhir pada periode ganjil tahun akademik 2014/2015 berlangsung selama sehari yaitu pada tanggal 29 November 2014. Dilanjutkan dengan ujian komprehensif pada tanggal 1 Desember 2014.

Pergelaran karya seni akan digelar di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar yang dimulai sekitar pukul 19.00 wita. Peserta ujian tahun ini yang berjumlah 8 mahasiswa terdiri dari penciptaan sebanyak 7 orang terdiri dari Jurusan Tari sebanyak 2 orang, Jurusan Karawitan sebanyak 4 orang dan Jurusan Pedalangan sebanyak 1 orang, sedangkan mahasiswa yang mengambil pengkajian berjumlah 1 orang dari Jurusan Karawitan.

I Wayan Suharta mengharapkan juga kehadiran dari masyarakat untuk dapat menyaksikan pergelaran tugas akhir mahasiswa FSP ISI Denpasar, guna mempertanggungjawabkan karyanya kepada publik. sehingga masyarakat mendapat kesempatan untuk mengapresiasi hasil proses belajar yang mereka tempuh selama sekitar 4 tahun. Menariknya juga adalah para penguji selain berasal dari lingkungan akademis ISI Denpasar, para maestro seni juga turut diundang untuk dapat memberi masukan dan kritikan terhadap hasil karya cipta mahasiswa ISI Denpasar.

Secara keseluruhan penampilan karya seni mahasiswa beragam dari yang tradisi hingga kontemporer atau sarat dengan nilai kolaborasi, namun tetap berakar pada nilai-nilai tradisi. Untuk penciptaan mereka akan menyuguhkan karya ciptaan yang orisinil dan bermutu. Adapun judul karya Perang Banjar oleh Putu Rekayasa, Ki Naga Keras oleh Angra Dana Suka, Tri Guna oleh I Gusti Ngurah Gd. Dharma Widnyana, Dhana oleh I Komang Tri Sandi Yasa Putra, Blabur oleh I Wayan Ariawan, Diskusi oleh I Made Yogi Antara, Ketug Lindu oleh I Gede Yudi Artawan.

KRIYA SENI FSRD ISI DENPASAR GELAR PAMERAN KRIYATIVE#1

KRIYA SENI FSRD ISI DENPASAR GELAR PAMERAN KRIYATIVE#1

DSC_0090Kiriman: Putu Susila, S.Sos

Pada tanggal 25 November 2014 bertempat di Museum Pendet tepatnya pukul 17.00 wita Rektor Internet Seminar Indonesia Denpasar membukaan pameran KRIYATIVE#1 yang bartema “Dinamika Karya Kriya ISI Denpasar”,.

Pameran kali ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kriya seni dan bekerjasama dengan Museum Pendet. Mengawali kegiatan di bulan Nopember 2014 dimulai dari studi lapangan bersama mahasiswa dan dosen kriya seni, yakni mengunjungi 2 perusahaan kerajinan di Klungkung dan 2 perusahaan kerajinan di Tabanan serta 1 perusahan kerajinan di Badung. Dilanjutkan dengan kegiatan HMJ Kriya Nusantara di Yogyakarta, dan terakhir adalah pameran KRIYATIVE#1 di Museum Pendet ini. Dan pada bulan Desember akan diadakan seminar dan workshop.

Mahasiswa kriya ISI Denpasar sebagai insan muda akademis yang mencoba mengeksplorasi ide kajian atau konsep penciptaan, berusaha untuk menampilkan karyanya. Hal ini untuk membuka wawasan dalam memperkaya nilai kriya dan kemanusiaan serta pemasaran kriya dalam masyarakat. Sehingga mahasiswa dapat berfikir sebagaimana mestinya mempersiapkan diri sebagai calon lulusan kriya yang profesional, kompetitif dan mampu menghasilkan produk kreatif.

Pameran ini bertemakan ”DINAMIKA KARYA KRIYA ISI DENPASAR ”. Tema ini diharapkan bisa memberi kesan, pada para undangan dan pengunjung yang hadir agar mengetahui perkembangan karya dan produk mahasiswa kriya seni ISI Denpasar.

Kegiatan Pameran KRIYATIVE ini menggunakan dana dari khas HMJ melalui penggalian dana oleh anggota HMJ. Karya yang ada pada pameran ini sebanyak 84 karya yang diikuti oleh seluruh mahasiswa kriya seni dari semua angkatan,alumnus mahasiswa kriya seni ISI Denpasar dan Darmasiswa 2014 ISI DPS dan diharapkan pameran ini bisa berlangsung setiap satu tahun sekali.

Dekan FSRD ISI Denpasar, Dra. Ni Made Rinu, M.Si yang hadir dalam pembukaan pameran menghaturkan terimakasih kepada Rektor ISI Denpasar, Dekan FSP ISI Denpasar.

Pentingnya Elemen Musik Pada Film Dan Iklan

Pentingnya Elemen Musik Pada Film Dan Iklan

DSC_3318Kiriman Mahasiswa (Rai Dwi Purnama Dewi, Peggy Ramdani, Theofilus Yusak Murijono, Fajar Hari Priagasta) :

Diera modern saat ini, Film merupakan salah satu media penyampaian pesan yang berkembang pesat. Hal tersebut terungkap dalam workshop sehari Prodi Tv dan Film ISI Denpasar yang diadakan pada hari jumat (31/10/2014) ini berlangsung di Gedung Vicon, Citta Kelangen, ISI Denpasar, dari pukul 10.00 – 14.00 WITA. Hadir sebagai narasumber yaitu Bernice

Helena dan I Ketut Sumarjana, S.Sn, M.Sn mengungkapkan bahwa pada awalnya, semua Film bentuknya adalah Film bisu, yaitu potongan-potongan gambar bergerak yang sunyi tanpa suara sampai diterapkannya penggunaan Soundtrack pada pembuatan Film. Soundtrack menyimpan semua data suara yang ada didalam film termasuk suara, musik, dan sound effect.13

Sayangnya, masih sedikit komposer ataupun musisi Indonesia yang mengembangkan skill cara membuat Soundtrack ataupun Jingle. Sebagian besar musisi masih terpaku dengan pola pikir “menjadi rock star”. Mereka masih berpikir untuk terkenal dan kaya raya dengan menjadi artis sebuah major label.

Disinilah sebagian besar letak pekerjaan sebagai komposer untuk jingle iklan ataupun Soundtrack Film. Musik yang dimaksudkan disini ada 2 macam, dan masing-masing punya kebutuhan spesialnya tersendiri.

Dalam Sebuah film dan iklan, Seorang komposer musik akan membuat salah satu dari 2 macam musik yaitu soundtrack atau scoring.

Soundtrack adalah musik yang diputar dari awal sampai akhir iklan. Jenis musik seperti inilah yang benar-benar disebut jingle, karena ada melodi dan nyanyiannya.

Scoring adalah musik yang mengikuti pergerakan gambar. Apa yang terjadi di layar, musiknya harus mengikuti, terlepas dari bar, ketukan, melodi, dan sebagainya.

Selain soundtrack dan scoring,pada sebuah Film atau Iklan Elemen ke-3 yang paling penting adalah efek suara atau sound effect. Sound effect ini pun ada 2 jenisnya:

Sound effect berbentuk foley, yaitu suara-suara yang “normal” seperti suara ketukan di pintu, mobil menyala, hujan, anak kecil tertawa, dan sebagainya.

Sound effect berbentuk special effect, yaitu suara-suara “abnormal” seperti ledakan gunung berapi, gempa bumi.

Bekali Mahasiswa “ISI Denpasar Gelar Workshop Soundtrack & Photographic Camera”

Bekali Mahasiswa “ISI Denpasar Gelar Workshop Soundtrack & Photographic Camera”

DSC_3309Kiriman Mahasiswa (Gde Arystha Adhi Arjana, I Made Wira Sanjaya, Ni Nengah Noviani) :

“Bikin Film Tanpa Kamera” dan “Musik Memperkuat Gambar” adalah 2 materi yang dibawakan oleh Bernice Helena dan I Ketut Sumarjana, S.Sn, M.Sn selaku narasumber dalam acara workshop “Soundtrack and Photographic Camera” yang diadakan oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Kegiatan yang diadakan pada hari jumat (31/10/2014) ini berlangsung di Gedung Vicon, Citta Kelangen, ISI Denpasar, dari pukul 10.00 – 14.00 WITA.

Acara workshop yang diketuai oleh I Komang Arbawirawan, S.Sn, M.Sn selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) Televisi dan Film ini, diikuti oleh mahasiswa dari program studi (Prodi) Televisi dan Film serta mahasiswa dari Prodi Seni Musik angkatan 2013 dan 2014. Workshop yang dibuka oleh Pembantu Dekan II ISI Denpasar ini juga dihadiri oleh Kaprodi dan Sekretaris prodi seni musik, serta dosen Kadek Puriartha, S.Sn, M.Si.12

Selain pemaparan kedua materi di atas, di workshop ini juga dilakukan screening film dan pembuatan ide cerita dalam story line yang dipandu langsung oleh Bernice Helena yang merupakan sutradara asal Finlandia yang  sudah 32 tahun berkarya dalam dunia film, advertising dan edukasi di Asia, Amerika dan Eropa. Partisipasi yang baik terlihat jelas di workshop ini dengan adanya mahasiswa yang aktif bertanya dan ikut berdiskusi dengan narasumber.

Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiwa dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik di bidang film serta melatih mahasiswa untuk berfikir kreatif dalam proses pembuatan film. ISI Denpasar berharap dengan diadakannya kegiatan ini skill dan pengetahuan mahasiswa pada umumnya, dan mahasiswa Prodi TV dan Film pada khususnya dapat mendukung program ISI Denpasar untuk menjadi “Centre of Excellent 2020” dan mempersiapkan diri dalam memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN ( MEA ).

Memperluas Wawasan Seni, FSRD ISI Denpasar Gelar Studi Ekskursi ke P4TK Seni dan Budaya di Yogyakarta

Memperluas Wawasan Seni, FSRD ISI Denpasar Gelar Studi Ekskursi ke P4TK Seni dan Budaya di Yogyakarta

studi ekskursi fsrd 2014Kiriman: Ketut Hery Budiyana,AMd. (Staf FSRD ISI Denpasar).

 Yogyakarta- Guna memperluas wawasan seni serta menjalin sinergi dengan lembaga dan pemerintah dalam bidang kesenian, maka setiap tahunnya Fakultas Seni Rupa dan Desain menggelar kegiatan studi ekskursi. Studi Ekskursi tahun 2014 dilaksanakan di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Seni dan Budaya Yogyakarta pada tanggal 8 September 2014. Kegiatan ini juga sebagai salah satu tindak lanjut dari program kemahasiswaan ISI Denpasar serta realisasi program kerja Fakultas Seni Rupa ISI Denpasar tahun 2014, bidang kemahasiswaan.

 Pembantu Dekan III FSRD ISI Denpasar, A.A. Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Sn yang berperan sebagai ketua penyelenggara mengungkapkan studi ekskursi merupakan salah satu bentuk pengajaran di luar pengajaran konvensional. Pengajaran model ini merupakan variasi dari pengajaran yang dilakukan di dalam kelas. Pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa dalam bentuk studi ekskursi, akan banyak bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan akademik dan professional mereka. “Penyelenggaraan studi ekskursi sebagai suatu model pembelajaran dalam bentuk belajar sambil berbuat (learning by doing)” ungkap Bagus Udayana saat ditemui disela-sela acara.

Sementara Dekan FSRD ISI Denpasar Dra. Ni Made Rinu, M.Si. menambahkan FSRD tidak henti-hentinya mengkaji dan memilih bentuk-bentuk pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan outcome based mahasiswa kelak mereka terjun di masyarakat. Berbagai bentuk kegiatan edukatif, baik dalam bentuk kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler, senantiasa kami upayakan. Dipilihnya P4TK Yogyakarta sebagai realisasi MoU FSRD ISI Denpasar dengan P4TK yang telah dilakukan sejak tahun 2004.  Secara substantif lembaga ini dijadikan sumber belajar didasarkan atas pertimbangan kelengkapan fasilitas dan SDM bidang pendidikan dan pembelajaran yang dimiliki amat memadai. Disamping itu antara FSRD dan PPPPT K Seni dan Budaya Yogyakarta, baik secara pisik /material maupun psikologis sangat dekat. Selain program-program pendidikan yang dikembangkan sejalan dengan program kami, juga secara filosofis kami memiliki kedekatan yang amat kental dalam bidang pengembangan pendidikan seni dan budaya. Kami dapat bertukar pikiran dalam banyak hal, baik menyangkut program-program pendidikan, maupun masalah-masalah seni budaya yang menjadi pakok kajian kita bersama. Kami sering membangun dialog tentang sub kultur budaya yang beragam, serta saling berusaha menyamakan persepsi dan pemahaman atas lintas etnik dalam hubungannya dengan perspektif kultur lain.

 Sementara Kepala PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta, Dr. Edhy Susatya, menyambut baik dan merasa bahagia dan mendapat kehormatan atas kunjungan mahasiswa ISI Denpasar ke tempat kami PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta. Kunjungan dalam bentuk studi ekskursi, adalah sebagai salah satu wujud MOU yang telah kita lakukan bersama sejak tahun 2004 yang lalu. Bentuk kerjasama dalam bidang pendidikan seni dan budaya memang sudah merupakan komitmen kami, karena seni dan budaya mutlak diperlukan dalam proses pendidikan. Seni merupakan penyeimbang kinerja otak kanan dan otak kiri, memperhalus budi pekerti, mempertahankan nilai moral masyarakat, mempertajam sensitivitas, meningkatkan kreativitas dan mengembangkan inovasi. Dr. Edy menambahkan seni juga dapat menjadi kegiatan hidup sehari-hari, meningkatkan taraf hidup masyarakat, mempertegas pola hidup, menghangatkan aktivitas ekonomi, sebagai alat politik dan sebagai media dakwah keagamaan. Yang jelas tujuan pendidikan seni adalah mengembangkan kemampuan apresiasi peserta didik terhadap karya seni, dan penghalusan budi pekerti. “Oleh karena itu menurut saya pembelajaran seni dan budaya di sekolah harus direncanakan secara cermat, pemilihan media yang tepat, penerapan model pembelajaran yang cocok dan selalu menghargai seni dan budaya setempat. Tidak ada pemaksaan dan pemberangusan seni dan budaya daerah, tidak ada penyeragaman seni dan budaya, dan tidak ada penyamaan tradisi” ujar Dr Edy saat memberikan sambutan.

 Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum menghaturkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kehadapan Kepala PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta bersama jajarannya, karena beliau-beliau ini telah menerima kami dengan amat welcome dan penuh dengan rasa persaudaraan. Studi Ekskursi merupakan salah satu rangkaian pengembangan program-program pendidikan yang inovatif. Program semacam ini lebih menekankan pada kebijakan peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada kemampuan lulusan yang memiliki daya saing dalam pasar kerja. Kegiatan Studi Ekskursi yang dirancang berbasis akademik dan professional, serta terukur dalam pelaksanaannya  dapat dipastikan mampu memberi Wawasan dan pengalaman belajar mahasiswa yang akuntabel. Oleh karena itu aktivitas pembelajaran di luar lingkungan kampus sendiri, selain memiliki makna akademis, juga secara psikologis dapat meningkatkan bakat, minat dan motivasi belajar mahsiswa yang berhasil guna. Lingkungan belajar yang diciptakan secara alamiah akan menimbulkan rasa menyenangkan dalam proses pembelajaran, karena anak mengalami sendiri apa yang sedang dipelajari dan bukan hanya mengetahui semata. Para pakar pendidikan memprediksi bahwa, pengalaman belajar yang dialami secara real (otentik) oleh peserta didik, akan dapat membekali anak untuk memecahkan persoalan kehidupan jangka panjang. Dengan demikian pada gilirannya nanti, outcome lulusan mahasiswa dapat kami pastikan akan memiliki kecakapan hidup (life skill), dan bahkan mampu menjadi wirausaha yang  handal dan/atau dapat menciptakan lapangan kerja baru. “Melalui kesempatan ini kami serahkan sepenuhnya anak-anak kami untuk dididik, dilatih dan dibina sesuai dengan program-program pendidikan seni dan budaya yang Bapak kembangkan selama ini. Demikian sambutan singkat ini saya dapat sampaikan, semoga ada manfaatnya, dan mohon maaf apabila terdapat tutur kata kami yang kurang berkenan” ungkap Dr. Arya.

 Adapun mahasiswa FSRD peserta studi ekskursi tahun ini berjumlah 60 orang. Mereka adalah mahasiswa yang sedang duduk pada semester VI dan VII, yang nantinya akan mempersiapkan diri untuk mengambil tugas akhir. Materi kegiatan yang dibelajarkan dalam studi ekskursi ini meliputi dua hal, yaitu seminar dan workshop. Seminar dengan tema Semiotika Visual yang dibawakan oleh Drs.Sumbo Tinarbuko, M.Sn (dosen ISI Yogyakarta), dan diikuti oleh semua peserta Studi Ekskursi. Sedangkan Workshop diselenggarakan berbeda untuk masing-masing Program Studi, yakni :

1). Membatik di Media Kulit diikuti oleh mahasiswa Seni Rupa Murni.

2). Finishing Kayu diikuti oleh mahasiswa Desain Interior dan Kriya Seni.

3). Cetak Saring/Sablon diikuti oleh  mahasiswa Desain Komunikasi Visual,  dan

4). Animasi diikuti oleh mahasiswa Fotografi

Loading...