Foto: Diseminasi Tugas Akhir MBKM Ngurah Bagus Subamia di Jaba Pura Pulaki Cakranegara, Kota Mataram, NTB, Kamis, (4/1).
DUA mahasiswa dari Program Studi Pedalangan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali), yakni Ngurah Bagus Subamia dan Dewa Ketut Gara, mendiseminasikan Tugas Akhir Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mereka di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ngurah Bagus Subamia, bersama dengan Komunitas Budaya Sanggar Seni Buratwangi, mempresentasikan pertunjukan wayang kulit dan tari berjudul “Anglocita” (Tindih Ing Raga). Karya seni yang merupakan hasil Program Projek Independen MBKM ini dipersembahkan di Jaba Pura Pulaki Cakranegara, Kota Mataram, NTB, pada Kamis, 4 Januari 2024, malam. Selanjutnya, Dewa Ketut Gara menyajikan karya seni pewayangan berjudul “Sudhamala” di Pura Dalem Moksatam Pranawa Cemara, Kota Mataram, pada Jumat, 5 Januari 2024.
Foto: Diseminasi Tugas Akhir MBKM Dewa Ketut Gara di Pura Dalem Moksatam Pranawa Cemara, Kota Mataram, Jumat, (5/1).
Koordinator Prodi Pedalangan ISI Denpasar, Ni Komang Sekar Marhaeni, SSP., M.Si, turut hadir menyaksikan diseminasi mahasiswa. Dosen kelahiran Abian Kapas Kaja, Denpasar ini menuturkan total sembilan mahasiswa Prodi Pedalangan melaksanakan diseminasi Tugas Akhir MBKM pada semester gasal tahun ajaran 2023/2024. Dari jumlah tersebut, lima mahasiswa memilih untuk mendiseminasikan karya mereka di luar kampus.
“Sebelum melaksanakan diseminasi, mahasiswa telah mengikuti program MBKM selama satu semester di sanggar-sanggar seni pilihan masing-masing. Menariknya, dua mahasiswa yang memilih Kota Mataram sebagai lokasi diseminasi karena mereka telah mengikuti program MBKM di sanggar seni yang berada di kota ini, serta karena keduanya merupakan putra asli daerah ini” ungkap dosen lulusan Magister Kajian Budaya ini.
Sekar Marhaeni menambahkan, diseminasi merupakan ajang apresiasi terhadap hasil pembelajaran mahasiswa bersama mitra industry, dalam hal ini industri seni. Mahasiswa dapat memperoleh penghargaan, kritik, dan saran, dari penguji dan masyarakat umum. (ISIDps/Humas-RT)
Foto: Koordinator Prodi Seni Murni ISI Dempasar, Dr. I Wayan Sujana ‘Suklu’, S.Sn., M.Sn, bersama mahasiswa peserta Pameran “The Jineng’s of Knowingness”, Minggu (7/1).
MAHASISWA Program Studi Seni Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mendiseminasikan tugas akhir Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) berjudul “The Jineng’s of Knowingness”. Pameran seni ini berlangsung di Nata Citta Art Space, ISI Denpasar, mulai tanggal 7 hingga 11 Januari 2024.
Acara dibuka secara resmi oleh, bersama Wakil Dekan Bidang Akademik, FSRD, ISI Denpasar, Dr. I Made Pande Artadi, S.Sn., M.Sn., Koordinator Prodi Seni Murni, Dr. I Wayan Sujana, S.Sn., M.Sn, bersama perwakilan mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) sekaligus pemilik Museum ARMA, Anak Agung Gde Rai dan Minggu, 7 Januari 2024. Agung Rai menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kreativitas mahasiswa ISI Denpasar dalam menghasilkan karya seni sebagai cerminan perkembangan dan pemahaman mereka terhadap seni murni.
Wakil Dekan Bidang Akademik, FSRD, ISI Denpasar, Dr. I Made Pande Artadi, S.Sn., M.Sn., dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa sebanyak 27 mahasiswa memamerkan 90 lebih karya dengan gaya dan media yang bervariasi. “Peserta pameran merupakan mahasiswa semester 7. Mereka sebelumnya telah mengikuti program MBKM selama satu semester, bekerja sama dengan mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). yang,” ujar dosen Prodi Desain Interior ini.
Foto: Wakil Dekan Bidang Akademik, FSRD, ISI Denpasar, Dr. I Made Pande Artadi, S.Sn., M.Sn. dan Koordinator Prodi Seni Murni ISI Dempasar, Dr. I Wayan Sujana ‘Suklu’, S.Sn., M.Sn, bersama mahasiswa peserta Pameran “The Jineng’s of Knowingness”, Minggu (7/1).
Koordinator Prodi Seni Murni ISI Dempasar, Dr. I Wayan Sujana ‘Suklu’, S.Sn., M.Sn, berharap Pameran “The Jineng’s of Knowingness” bukan hanya sekadar wadah untuk mengapresiasi karya seni hasil pembelajaran mahasiswa, tetapi juga menjadi suatu langkah konkrit dalam mewujudkan konsep Merdeka Belajar – Kampus Merdeka di lingkungan mahasiswa ISI Denpasar. “Pameran ini merefleksi pembelajaran yang telah diterima mahasiswa selama mengenyam pendidikan di ISI Denpasar serta ilmu dan pengalaman yang diperoleh bersama mentor dari mitra MBKM,” tutur doktor lulusan ISI Denpasar ini.
Pameran seni rupa ini dikuratori oleh mahasiswi Program Studi Seni Murni, Putu Durga Lakami Devi, yang berhasil menghadirkan karya-karya unik dan bermakna. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam pameran ini antara lain Kadek Win Mahesa Putra, I Putu Budiana, I Gusti Nyoman Raharja, I Made Pande Agus Cahyadi Putra, I Komang Krisna Arnawa, Putu Gede Puspayoga, Komang Yudana, Made Ricky Setiawan, Gede Agung Nugraha Arya Kepakisan, Jessica Ivana, I Made Suwardana Tenaya, Intan Saraswati, I Gede Agus Adnyana Putra, Zelia Kusuma Satria Bagas Kara, Putu Aripta Dera Kanta, Putu Deva Maha Putra, Putu Gede Ivan Ayestha Aprianta, I Putu Gede Rindra Mahananda, Muhammad Rafli Ramdhani Nataprawira, Ni Gusti Ayu Arum Abdini, Ivan Fauzi, Apriliana Putri Khairun Nisa, Calvin Galileo Telaumbanua, Mohammad Haley Athaya, Putu Durga Laksmi Devi, Mochammad Iqbal, dan I Made Adi Putra Prayoga. (ISIDps/Humas-RT)
Foto: Dekan FSRD ISI Denpasar, Dr. Anak Agung Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si. bersama Koordinator Prodi Produksi Film dan Televisi ISI Denpasar, I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd, mebuka acara SIHIR, Senin (8/1) di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar.
MAHASISWA Program Studi (Prodi) Produksi Film dan Televisi (PFTV), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) menyelenggarakan diseminasi tugas akhir program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Diseminasi ini dikemas dalam acara SIHIR (Screening Tugas Akhir), Senin, 8 Januari 2023 di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar.
Peserta SIHIR merupakan 14 mahasiswa Prodi PFTV semester VII yang telah mengikuti Program MBKM. Mereka, yakni I Kadek Indra Agustma, I Kadek Sugiarta, Pande Kadek Sastra Widnyana, I Kadek Dwipa Pranata, I Gusti Putu Krisna Nugraha, Dewa Kadek Dwipayana, Ida Bagus Gede Widi Putra, Pande Kadek Angga Juli Astawa, Michely Dante Armandio, Wijayadi, Made Widhi Asih, Dimas Mahesa Surya, Ramadhana Dwi Novian, Fadila Sita Setiawati, dan Ali Wardana. Karya mahasiswa yang ditayangkan berupa 2 video musik, 3 iklan layanan masyarakat, 1 film fiksi, 4 film dokumenter, dan 1 skrip fiksi.
Foto: Undangan menyaksikan poster karya mahasiswa dalam acara SIHIR, Senin (8/1) di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar.
SIHIR dibuka oleh Dekan FSRD ISI Denpasar, Dr. Anak Agung Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si. Agung. Dr Agung Udayana mengungkapkan kebanggaannya terhadap para mahasiswa Prodi PFTV yang telah berani dan dengan percaya diri menampilkan karya mereka ke hadapan publik. “Karya-karya ini bukan hanya sekadar hasil tugas akhir, tetapi manifesto kreativitas yang menunjukkan potensi luar biasa dari generasi muda seniman dan pembuat film kita,” ujar Doktor Kajian Budaya ini.
Acara SIHIR dihadiri oleh Dekan FSRD ISI Denpasar, Dr. Anak Agung Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FSRD, Ni Kadek Dwiyani, S.S., M.Hum, Koordinator Prodi Produksi Film dan Televisi ISI Denpasar, I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd, dosen-dosen Prodi PFTV, mitra MBKM, mahasiswa, dan undangan lainnya.
Foto: Mahasiswa Prodi PFTV peserta SIHIR (Screening Tugas Akhir) pada sesi diskusi, Senin (8/1) di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar.
Koordinator Prodi Produksi Film dan Televisi ISI Denpasar, I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd mengungkapkan SIHIR (Screening Tugas Akhir) sebagai ajang mendiseminasikan karya mahasiswa setelah mengikuti program MBKM. Selain melaksanakan MBKM di dalam kampus, mahasiswa juga melaksanakan MBKM di luar kampus bersama dengan mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri bereputasi. “Mahasiswa yang mendiseminasikan karyanya dalam acara ini merupakan mahasiswa semester 7 yang telah mengikuti program MBKM baik di dalam kampus maupun di luar kampus selama 3 semester” ungkapnya.
Foto: Suasana acara SIHIR saat penayangan karya mahasiswa, Senin (8/1) di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar.
Nyoman Payuyasa menambahkan, acara ini juga mewadahi mahasiswa untuk memperoleh apresiasi, berupa masukan, kritik, maupun saran dari para penonton. Lebih dari sekadar sebuah penayangan karya, acara ini menjadi ruang dialog konstruktif antara mahasiswa dan penonton, dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerima masukan, kritik, dan saran berharga. “ISI Denpasar tidak hanya mencetak penggiat film dan televisi yang berkualitas, tetapi juga individu-individu yang terbuka terhadap perkembangan dan dinamika industri kreatif,” ujar dosen kelahiran Gianyar ini. (ISIDps/Humas-RT)
Foto: Mahasiswa Prodi PFTV peserta SIHIR (Screening Tugas Akhir) pada sesi diskusi, Senin (8/1) di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar.
Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana dan jajaran berfoto bersama mitra MBKM penerima Penghargaan Sewaka Kerthi Mahawidya Nugraha dalam Pasamuan Widya Mahardika, Temu Mitra MBKM Tahun 2023, Rabu (22/11)
INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar menganugerahkan Penghargaan Sewaka Kerthi Mahawidya Nugraha kepada 326 mitra Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) berdedikasi. Penghargaan diserahkan oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana dalam Pasamuan Widya Mahardika, Temu Mitra MBKM Tahun 2023 di Gedung Citta Kalangen Lantai 3, Rabu, 22 November 2023.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni sekaligus Ketua Panitia Pasamuan Dr. Drs. Anak Agung Gde Rai Remawa, M.Sn, mengatakan Penghargaan Sewaka Kerthi Mahawidya Nugraha merupakan bentuk apresiasi ISI Denpasar terhadap semangat, loyalitas dan dedikasi mitra dalam MBKM Tahun Akademik (TA) 2022/2023 dan 2023/2024. Mitra MBKM berdedikasi dipilih melalui evaluasi dan panel juri. “Penghargaan ini untuk semua energi, bimbingan, monitoring, mentoring, keterampilan, dan ilmu pengetahuan yang telah diberikan mitra MBKM kepada mahasiswa,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) merupakan sistem pembelajaran yang diprogramkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 8 (delapan) program unggulan ditawarkan dalam MBKM, yaitu Pertukaran Pelajar, Magang/Praktik Kerja, Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan, Penelitian/Riset, Proyek Kemanusiaan, Kegiatan Wirausaha, Studi/Proyek Independen, Membangun Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik. Mahasiswa dapat memilih program yang diinginkan dan melakukan proses pembelajaran di luar kampus.
Foto: Mitra Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dalam Pasamuan Widya Mahardika, Temu Mitra MBKM Tahun 2023, Rabu, (22/11)
Dr. Rai Remawa memaparkan, Program MBKM dilaksanakan selama 1 (satu) semester dan dapat diperpanjang. Pada semester gasal TA 2023/2024, program MBKM dimulai 28 Agustus 2023 hingga 20 Januari 2024. Total 880 mahasiswa telah mengikuti program MBKM yang terdiri dari peserta MBKM semester genap TA 2022/2023 459 mahasiswa dan semester gasal TA 2023/2024 421 mahasiwa. Program MBKM semester ganjil saat ini melibatkan 326 mitra MBKM berbedikasi. Jumlah ini naik dua kali lipat dibandingkan TA 2021/2022 sejumlah 131 mitra.
Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana dalam sambutannya nyampaikan terimakasih yang setinggi-tingginya atas dedikasi dan kontribusi seluruh mitra MBKM. ISI Denpasar telah memperoleh Anugerah MBKM Kategori Perguruan Tinggi Akademik dengan Persentase Jumlah Mahasiswa Terbanyak Mengikuti Program MBKM dari Kemdikbudristek pada Mei 2023. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari kontribusi dan dedikasi mitra MBKM yang telah bersedia menerima dan berbagi ilmu pengetahuan dengan mahasiswa ISI Denpasar. “Jika bukan karena suasana kebatinan dan dedikasi yang sama, tidak mungkin kemitraan ini bisa terjalin. Dua tahun berjalan, hubungan ISI Denpasar dengan mitra MBKM tidak saja dalam konteks kemitraan tapi kami merasa memiliki keluarga ISI Denpasar yang semakin berkembang luas,” ujarnya.
Prof Kun Adnyana menambahkan, ISI Denpasar telah menerapkan skema pembelajaran lelaku dan spirit keempuan dalam pembelajaran seni, budaya dan desain. Skema ini dibangun atas 3 (tiga) fondasi lelaku dan spirit. Pertama, karya dan kekaryaan monumental, kedua, aktivisme sosial, ketiga, semangat pewarisan seni budaya dan desain. Tiga fondasi tersebut diperoleh mahasiswa dari pembelajaran dan penggalian makna keilmuan bersama mitra dalam program MBKM. “Pembelajaran itu akan menjadi catatan bersejarah yang tidak akan pernah terhapus dan selalu terkenang dalam perjalanan karier mahasiswa kami,” ungkapnya.
Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana memberikan sambutan dalam Pasamuan Widya Mahardika, Temu Mitra MBKM Tahun 2023, Rabu, (22/11).
Dua mitra MBKM meberikan testimoni menganai pelaksanaan program MBKM ISI Denpasar dalam Pasamuan Widya Mahardika ini. Mereka, yakni Kepala SLB Negeri 2 Denpasar Ni Wayan Rapiyanti dan perwakilan CV Putri Bali Group (Konsultan Desain Arsitektur dan Interior) Christine Wijayanti.
Rapiyanti mengungkapkan rasa terima kasih kepada ISI Denpasar karena telah memilih sekolah yang dipimpinnya menjadi mitra program MBKM. Dia menyatakan beberapa siswa lulusan SLB Negeri 2 Denpasar kini sedang menempuh pendidikan di ISI Denpasar. Rapiyanti terkenang semangat salah satu mahasiswa ISI Denpasar, Manik Setiawati yang melaksanakan asistensi mengajar di SLB Negeri 2 Denpasar. Manik harus belajar bahasa isyarat untuk bisa membantu mengajar di sekolah untuk penyandang diasbilitas tersebut.
Senada dengan itu, Christine Wijayanti mengapresiasi pelaksanaan MBKM ISI Denpasar. Menurutnya, penting memberikan mahasiswa waktu magang yang cukup mengingat pekerjaan di bidang desain arsitektur dan interior ini memiliki proses yang cukup panjang, mulai dari proses desain hingga proses konstruksi. Dengan waktu magang 2 semester, mahasiswa bisa mengikuti proses pengerjaan suatu projek secara relatif utuh.
Christine juga menyatakan, program MBKM tidak hanya memberikan manfaat untuk mahasiswa, tapi juga untuk mitra. Para desainer di perusahaannya belajar untuk dapat menjelaskan kepada mahasiswa mengenai desain-desain yang dibuat serta eksekusinya saat proses pengerjaan atau konstruksi. “Selain mahasiswa, mitra MBKM ikut berkembang melalui program ini,” ujarnya. (ISIDps/Humas-Rara)
Foto: Mitra MBKM ISI Denpasar Christine Wijayanti memberikan testimoni Pasamuan Widya Mahardika, Temu Mitra MBKM Tahun 2023, Rabu, (22/11).
Foto: Alffy Rev berfoto bersama dosen dan mahasiswa Prodi PFTV di Ruang Laboratorium Prodi PFTV, ISI Denpasar (4/10)
Mahasiswa tak selalu mendapatkan ilmu pengetahuan hanya dari bacaan dan dosen. Karena tak jarang orang pada umumnya, terutama mahasiswa, akan mendapatkan ilmu pengetahuan melalui pengalaman para praktisi yang berkompeten dalam bidangnya. Hal ini melatarbelakangi Program Studi Produksi Film dan Televisi (PFTV), Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menghadirkan Alffy Ref sebagai dosen tamu pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Sutradara multitalenta yang terkenal melalui karyanya berjudul “Wonderland Indonesia” ini menyampaikan materi kuliah tentang Penyutradaraan Film dan Televisi di Ruang Laboratorium Prodi PFTV, ISI Denpasar. Kuliah diikuti oleh sejumlah dosen dan mahasiswa semester 1, 3, dan 5 Prodi PFTV.
Alffy Ref, yang bernama asli Awwalur Rizqi Al-firori, menceritakan perjalanannya di industri kreatif sejak tahun 2013 hingga 2023. Ia mulai merasakan cinta pada musik saat duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan dan kemudian memiliki hasrat baru dalam bidang penyutradaraan, hingga akhirnya dikenal dengan karya-karya apiknya. Dia ingin mahasiswa melihat bagaimana proses evolusi diri dan karya-karya yang dia ciptakan dalam rentang waktu tersebut, sehingga mahasiswa bisa menempatkan dirinya sebagai manusia yang selalu berkembang. “Timeline 2013 – 2023, banyak perjalanan yang menarik. Tidak harus langsung mencapai ‘Wonderland Indonesia’, tetapi justru ada tahap-tahap penting sebelum ‘Wonderland Indonesia’ lahir,” ujar laki-laki kelahiran Mojokerto, 18 Juni 1995 ini.
Dia juga menjelaskan bahwa seorang sutradara harus memiliki pengetahuan yang luas. Sutradara memegang visi kreatif di seluruh proses produksi, mulai dari pra-produksi hingga pengeditan akhir. Sutradara memulai dengan naskah, dan bekerja dengan penulis skenario dan terkadang dengan tim penyunting naskah. Tidak jarang sutradara juga menjadi penulis skenario. Sutradara harus bisa bertanggung jawab atas seluruh proses dalam pembuatan film atau video. “Sutradara memang harus bisa mengerjakan semuanya, tetapi bukan berarti sutradara harus mengerjakan semuanya sendirian,” tambah pendiri Dewatlantis Studio ini.
Dosen Prodi PFTV, ISI Denpasar, Rai Budaya Bumiarta, yang hadir dalam kuliah tamu tersebut, mengatakan Alffy Ref merupakan salah satu sutradara yang berkembang sangat pesat di industri audio visual saat ini. Selain sebagai pemusik yang handal, dia juga seorang sutradara yang menyutradarai sejumlah video musik. “Alffy Ref menghasilkan karya ‘Wonderland Indonesia’. Karya ini pun ditargetkan untuk mencapai tingkat yang lebih luas,” ujarnya. Alffy Ref berpendapat ekosistem belajar di ISI Denpasar cukup menyenangkan, didukung dengan fasilitas yang sudah memadai. Dia mendorong mahasiswa untuk lebih menghidupkan kolaborasi dengan mengembangkan karya-karya audio visual di luar kampus. Dia berharap banyak sineas-sineas muda Bali yang bisa eksis di industri perfilman, sehingga mampu mengubah arah perfilman Indonesia yang masih terpusat di Jakarta. “Komunitas sineas juga bisa tumbuh di Bali dengan lebih banyak pemutaran film, dan lebih sering mengadakan festival film. Sehingga memacu sineas muda Bali untuk terus berkembang dan berevolusi,” tuturnya di akhir perkuliahan. (ISIDps/Humas)
Foto: Kadek Puja Astawa, SE, M.H., mengisi kuliah mahasiswa Prodi Produksi Film dan TV ISI Denpasar di Ruang Laboratorium Prodi PFTV ISI Denpasar, Selasa, (3/10).
Program Studi (Prodi) Produksi Film dan Televisi (PFTV), Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menghadirkan Kadek Puja Astawa, SE, M.H., sebagai dosen tamu. Konten kreator yang tenar dengan nama Hai Puja ini menyampaikan materi kuliah Produksi Konten Media Sosial kepada mahasiswa semester 1, 3, dan 5 Prodi PFTV. Kuliah diselenggarakan di Ruang Laboratorium Prodi PFTV ISI Denpasar, Selasa, 3 Oktober 2023.
Puja menyampaikan materi tentang strategi membangun personal branding yang menjadi daya tarik konten. Dia mengumpamakan media sosial sebagai pasar, tempat konten kreator menjual hasil produksinya. “Bagaimana caranya kita menarik pembeli agar mampir ke tempat kita di pasar yang begitu banyak pedagangnya? Inilah tugas seorang konten kreator untuk memproduksi konten yang nantinya dapat menarik minat konsumen,” jelas Puja dalam presentasinya.
Konten kreator kelahiran Singaraja ini juga memaparkan kiat-kiat membuat konten yang menarik audiens. Menurutnya, konten kreator harus membuat karya maksimal. Maksimal dalam artian kreator harus mencintai pekerjaannya. Topik konten dapat dicari dari hal terdekat kreator sehingga bermanfaat bagi orang banyak. Puja menyampaikan pentingnya memberi kesan pertama yang membekas sehingga menyentuh emosi penonton dalam tiap konten. Mengikuti tren dan menggunakan keyword yang tepat juga memberikan pengaruh yang besar pada suatu konten.
Koordinator Prodi PFTV ISI Denpasar, I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd., menyambut hangat kehadiran Puja Astawa sebagai dosen tamu di prodi yang dipimpinnya ini. Menurutnya, Puja adalah figur yang aktif dan kreatif dalam menciptakan konten-konten yang menarik. Konten yang dibuatnya pun sungguh berterima bagi masyarakat Bali. “Menghadirkan beliau di kelas menjadi sangat penting bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang sudah matang, jadi, dan tentunya berhasil. Terbukti di kelas, mahasiswa sangat antusias mengikuti materi yang dibagikan oleh Pak Puja,” ujarnya.
Puja menuturkan menjadi dosen tamu di ISI Denpasar merupakan pengalaman yang sangat berkesan untuknya. Dia memiliki ruang untuk membagikan informasi bagaimana dunia media sosial bekerja. “Materi yang saya sampaikan tadi adalah apa yang saya lakukan di rumah dan tentunya membuat saya menjadi konten kreator yang lebih baik,” ungkap Puja di akhir acara.
Dia menambahkan, pesatnya kemajuan teknologi membuat insan kreatif ikut terpacu membuat konten yang lebih variatif. Salah satunya dengan mengangkat topik seni dan budaya Bali. Hal ini tentunya tidak terlepas dari tujuan mulia untuk mengenalkan khasanah seni dan budaya Bali ke mata dunia. “Media sosial sudah tersedia, seperti Instagram dan Tiktok. Melalui media ini bisa mengantarkan kesenian yang kita lebih dikenal dunia. Apalagi ISI Denpasar mempunyai calon-calon videografer handal yang tentunya akan menghasilkan karya berkualitas,” imbuh konten kreator dengan 400 ribu lebih pengikut di Instagram ini. Puja Astawa juga menyampaikan kegembiraan tentang perubahan nomenklatur ISI Denpasar menjadi ISI Bali. Dia meyakini perubahan nomenklatur ini akan diikuti dengan semakin majunya institusi ini dalam kompetisi global. Penyematan nama Bali yang telah mendunia akan membuat perguruan tinggi ini lebih mudah dikenal. “Semoga perubahan nomenklatur ini membuat ISI Bali lebih dikenal luas dan melahirkan lebih banyak seniman hebat,” harapnya. (ISIDps/Humas)
Foto: Kadek Puja Astawa, SE, M.H., bersama Koprodi PFTV, I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd., dan mahasiswa Prodi PFTV berfoto bersama di akhir perkuliahan.