Foto: Latihan Perdana untuk Program Bali Citta Pradesa di Gedung Berata, ISI BALI, Selasa (25/3)
Mahasiswa Program Studi Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) menggelar latihan untuk pergelaran seni dalam Program Bali Citta Pradesa. Latihan perdana ini dilaksanakan di Laboratorium Karawitan, Gedung Berata ISI BALI, Selasa (25/3).
Mahasiswa dan sejumlah dosen Prodi Karawitan mengikuti latihan guna mempersiapkan pergelaran bertajuk R’ta-Samasta-Citta atau Memulia Raya Bhuwana yang akan dipersembahkan serangkaian upacara Ngusaba Kadasa di Pura Ulun Danu Batur pada Minggu (13/4) pukul 21.00 WITA. Latihan dibimbing langsung oleh Dekan Fakultas Seni Pertunjukan yang juga komposer gamelan untuk pergelaran ini, Dr. I Ketut Garwa. Dalam sesi latihan perdana ini, mahasiswa mulai mempelajari komposisi gamelan serta memperkuat harmonisasi antar instrument gamelan.
Koordinator Prodi Karawitan ISI BALI sekaligus Koordinator Karawitan Pergelaran Bali Citta Pradesa, Dr. I Nyoman Kariasa mengatakan bahwa latihan ini penting dalam memastikan setiap peserta memahami peran mereka dalam pergelaran nanti. “Kami ingin memberikan yang terbaik dalam pergelaran ini. Dan untuk selanjutnya latihan akan digelar secara intensif dengan melaksanakan latihan gabungan dengan penari,” ujarnya. (ISIBALI/Humas)
Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) melaksanakan upacara Nuasen di Pura Padama Nareswara ISI BALI, Senin (24/3) sebagai langkah awal dalam rangkaian persiapan pergelaran seni dalam Program Bali Citta Pradesa dan Peed Aya Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII 2025. Nuasen merupakan tahap pertama yang menandai dimulainya latihan pergelaran dengan melaksanakan persembahyangan bersama. Upacara ini bertujuan untuk memohon kelancaran serta keberhasilan dalam pelaksanaan pementasan seni yang akan datang.
Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana, beserta jajaran pimpinan ISI Bali turut hadir dan mengikuti prosesi persembahyangan bersama seluruh tim penggarap pergelaran. “Upacara Nuasen menjadi momentum untuk menyatukan niat dan semangat seluruh tim agar dapat menghasilkan pergelaran yang berkualitas serta memberikan pengalaman estetika yang mendalam bagi penonton,” ujar Guru Besar Bidang Sejarah Seni ini.
Program Bali Citta Pradesa dijadwalkan akan digelar di Pura Ulun Danu Batur pada Minggu (13/4), serangkaian upacara Ngusaba Kadasa. Sebanyak 150 tim penggarap yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa ISI BALI akan mempersembahkan pergelaran seni bertema R’ta-Samasta-Citta (Memulia Raya Bhuwana) di Natar Sasolahan Suci, Pura Ulun Danu Batur, pukul 21.00.
Sementara Peed Aya pembukaan PKB XLVII 2025 akan berlangsung pada Sabtu (21/6). Seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, Peed ISI BALI adan mengawali Peed Aya PKB bertema Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya (Harmoni Semesta Raya).
Selanjutnya, seluruh tim penggarap Bali Citta Pradesa dan Peed Aya PKB XLVII 2025 akan melaksanakan latihan intensif dalam mempersiapkan koreografi, vocal, dan gamelan. Selain itu, persiapan properti dan kostum juga menjadi fokus guna mendukung visualisasi konsep yang diusung dalam pertunjukan. (ISIBALI/Humas)
Foto: Proses rekaman video untuk Sayembara Aransemen Lagu “Mars” KI Indonesia Berbasis Musik Tradisi Nusantara Tahun 2025 Indonesia di Gedung Natya Mandala ISI BALI, Senin (24/3).
Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) bekerja sama Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Bali telah melaksanakan proses rekaman video aransemen Mars Kekayaan Intelektual (KI) Indonesia di Gedung Natya Mandala ISI BALI, Senin (24/3). Rekaman ini menjadi bagian dari persiapan ISI BALI dalam mengikuti Sayembara Aransemen Lagu “Mars” KI Indonesia Berbasis Musik Tradisi Nusantara Tahun 2025.
Sayembara ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) sebagai bagian dari peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia. Kompetisi nasional ini melibatkan 33 Kantor Wilayah Kemenkumham dari seluruh Indonesia, yang bertugas mengoordinasikan para seniman daerah untuk berpartisipasi dalam penggarapan aransemen lagu Mars KI.
Sayembara bertujuan untuk menggali kreativitas musisi dan seniman daerah dalam menciptakan aransemen baru untuk Mars KI Indonesia. Dengan mengusung unsur musik tradisional dari berbagai daerah di Nusantara, diharapkan lagu ini dapat merepresentasikan keberagaman budaya sekaligus memperkuat identitas kekayaan intelektual Indonesia.
Koordinator Program Studi Musik ISI BALI sekaligus Koordinator Pelaksana Tim Produksi Aransemen Mars KI, Ketut Sumerjana, M.Sn mengatakan sebagai institusi seni terkemuka di Bali, ISI BALI mendapat kepercayaan untuk berkontribusi dalam penyusunan aransemen yang mengangkat kekayaan musik tradisional Nusantara. “Proses aransemen sudah digarap sejak 21 Februari 2025. Hari ini kita masuk proses rekaman video. Hasil rekaman ini akan dikirimkan sebagai materi lomba dalam ajang sayembara aransemen Mark KI Indonesia,” ujarnya.
Tim Produksi Aransemen Mars KI Indonesia ISI BALI dikoordinatori oleh Ketut Sumerjana, M.Sn dengan tim aransemen yang terdiri dari seniman dan akademisi ternama, yakni I Komang Darmayuda, M.Sn, Dr. Ni Wayan Ardini, M.Si, Dr. I Nyoman Kariasa, serta koreografer I Putu Bagus Bang Sada Graha, M.Sn. Selain itu, tim ini juga melibatkan pembina karawitan I Kadek Agus Cahaya Suputra, M.Sn., serta tim penata kostum yang terdiri dari Dr. Tjok Istri Ratna C.S., Made Tiartini Mudarahayu, M.Sn, Ni Kadek Yuni Diantari, M.Sn, Ni Putu Darmara Pradnya Paramita, M.Sn., dan Ni Luh Ayu Pradnyani Utami, M.Sn.
32 mahasiswa dari Program Studi Musik, Seni Karawitan, Desain Mode, serta Produksi Film dan Televisi turut andil dalam tim produksi untuk mendukung berbagai aspek pertunjukan, mulai dari permainan musik dan gamelan, penata rias, dan perekaman video. Dengan keterlibatan berbagai pihak dalam proses aransemen dan produksi ini, ISI BALI berharap dapat memberikan kontribusi terbaik dalam sayembara tersebut serta memperkuat apresiasi kekayaan musik tradisional Nusantara. (ISIBALI/Humas)
Foto: Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, S.Sn., M.Sn. dalam acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Rektor ISI BALI, Kamis (6/3).
Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, S.Sn., M.Sn dilantik sebagai Rektor Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) Periode 2025-2029 oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi secara hybrid, Kamis (6/3). Prof. Kun Adnyana bersama undangan, dosen, dan tenaga kependidikan ISI BALI mengikuti prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dari Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI.
Prof. Kun Adnyana kembali dipercaya untuk memimpin ISI BALI setelah sebelumnya menjabat sebagai Rektor ISI Denpasar pada periode 2021-2025. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan komitmen untuk terus membawa ISI BALI menjadi institusi seni yang unggul di tingkat nasional dan internasional, serta memperkuat peran seni dan budaya dalam perkembangan akademik dan sosial.
Foto: Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, S.Sn., M.Sn. didampingi rohaniawan dalam acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Rektor ISI BALI, Kamis (6/3).
Acara pelantikan ini dihadiri oleh berbagai tokoh akademik dan budaya, termasuk Dewan Penyantun ISI BALI yang terdiri dari Prof. Dr. dr. I Wayan Wita, Prof. Dr. I Made Bandem, Drs. Tjokorda Gede Putra Sukawati, Prof. Dr. I Wayan Dibia, Prof. Dr. Gede Arya Sugiartha, Anak Agung Gede Rai, ABG. Satria Narada, Drs. I Ketut Pradnya, Dr. Jean Couteau, Prof. Dr. Loyce Arthur, serta para seniman dan akademisi terkemuka lainnya. Selain itu, acara juga dihadiri oleh Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat ISI BALI, Ketua SPI ISI BALI, para Wakil Rektor, Kepala Biro Umum dan Keuangan, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerja Sama ISI BALI, serta seluruh jajaran pimpinan fakultas dan program studi di lingkungan ISI BALI.
Foto: Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, S.Sn., M.Sn. bersama undangan, dosen dan tendik ISI BALI dalam acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Rektor ISI BALI, Kamis (6/3).
Tak hanya para akademisi dan tenaga kependidikan, pelantikan ini juga turut dihadiri oleh perwakilan mahasiswa, termasuk Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ISI BALI.
Acara pelantikan ini merupakan rangkaian akhir Pemilihan Rektor ISI BALI yang dimulai dari Penjaringan Bakal Calon, Penyaringan Calon, dan Pemilihan Calon Rektor. Keseluruhan proses telah berjalan teduh, berlangsung demokratis, bersambut antusias, dan membahagia segenap keluarga besar ISI BALI.
“Atas semua karunia ini, titiang menghaturkan paramabhakti kehadapan Hyang Widhi Wasa, Bhatara-Bhatari yang berstana di Pura Padma Nareswara dan Palinggih Suci, juga kamulyan Hyang Lelangit,” ujarnya.
Rektor Prof ‘Kun’ Adanyana mengucapkan terima kasih kepada Ketua, Sekretaris, dan seluruh anggota Senat ISI BALI, serta Panitia Pemilihan Rektor Periode Tahun 2025-2029. Begitu juga kepada Menteri Diktisaintek RI, segenap Dewan Penyantun, semua pemimpin dan pinisepuh ASTI, STSI, PSSRD Universitas Udayana, juga ISI Denpasar, Sivitas Akademika ISI BALI, DWP ISI BALI, seluruh kolega, serta sahabat baik lintas bangsa.
Ia mengaku dengan itikad dan tekad teguh, penuh sungguh mengusung cita mulia ISI BALI, mewujud sebagai Perguruan Tinggi Seni, Desain, dan Budaya yang Berkarakter, Unggul, dan Bereputasi Global. Itikad dan tekad teguh ini, terajut sambut gelora kebersamaan. Kita dipertemukan karma baik yang sama. Bergandeng tangan dalam perjuangan cita mulia: ISI BALI Meraya Samasta! Jenama semesta ISI BALI terpatri mewangi zaman.
“Kita telah membangun pedestal kokoh untuk penguatan dan pemajuan ISI BALI dua puluh tahun mendatang, selaras cita bangsa Indonesia Emas,” ujarnya.
Rencana Pengembangan Jangka Panjang ISI BALI 2025-2045 telah ditetapkan dalam Peraturan Rektor ISI Denpasar Nomor 16 Tahun 2024, termaktub pemuliaan ISI BALI sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Episentrum artistika-estetika Bali, pemulia kawi-wiku Nusantara, serta poros global perguruan tinggi seni dan desain Asia Pasifik.
Ia telah membentuk Astha Mahacitta Pabali (Delapan Wahana Pewujudan Cita-cita Mulia ISI BALI), yaitu: Bali Citta Swabudaya (pengabdian desa swabudaya), Bali Widya Kahuripan (pendakian suci sastra mula), Bali Citta Pradesa (pengabdian di ruang sakral), Bali Citta Samasta (festival seni alumni), Bali Sangga Dwipantara (festival nasional ISI BALI), Bali Padma Bhuwana (festival internasional ISI BALI), Bali Nata Bhuwana (pemuliaan ISI BALI di ruang global), dan Bali Citta Bhuwana (pengabdian masyarakat internasional).
Empat tahun ini, pihaknya bersama-sama telah mengalami keindahan, telah menyelami kedalaman, serta merayakan kemuliaan ISI BALI sebagai perguruan tinggi seni terdepan di Indonesia. Secara berturut-turut sejak tahun 2022 hingga kini selalu meraih prestasi unggul Indikator Kinerja Utama.
Kepak sayap kapasitas diri dan kelembagaan ISI BALI, telah mewarnai World Expo Dubai 2021; Desain Taman Bali Indah Charlotta Valley di Stupsk, Polandia 2022; Féte De L’Archipel Paris, Perancis dan Art Moment Bali 2023; Pameran dan Simposium Internasional di Shanghai, China, Bali Night Festival di Astana, Kazakhstan, Cipta Patung Monumental di Kedutaan Besar RI di Atena, Yunani, Art Jakarta, Indonesian Cultural Night di Bangkok, Thailand, ASEAN Arts and Culture Exposition with International Performing Festival di Phetchaburi, Thailand, dan Geidai Festival di Okinawa, serta merajut inovasi bersama Kunitachi Art Collage, di Tokyo, Jepang 2024.
“ISI BALI senyatanya Umah Bersama Kita Semua,” imbuhnya. Seluruh cara pandang dan kerangka pikir dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan diramu padu dalam setiap dialog, diskusi, mimbar akademik, dan ruang-ruang timbang rasa. Tiada batas: apapun jabatan; bagaimana pun kondisi sosial; di mana pun ruang temu; kapanpun kesempatan datang; betapapun waktu mendesak; juga sejauh apapun jarak pemisah, kesungguhan dan fokus memperjuangkan cita-cita tidak pernah surut, justru terus memekar dan menyala. Kebersamaan dan cita mulia kita bagaikan bening air danau purba; hening membasuh bumi, mengawan meneduh langit.
“Masa mendatang merupakan tantangan, maka kita harus senantiasa menjaga hasrat selalu otentik, bervisi kebaruan, melawan klise, meluluh kebekuan, dan melampaui kebakuan. Mari selalu mendoa dan berkarya!” tegasnya. (ISIBALI/Humas)
Foto: Pertunjukan Paras-Bumi-Pamor dalam perhelatan Bali-Dwipantara Bhakti (Umah Bersama Nusantara) di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI, Kamis (27/2).
Hal yang turut membuat megah rangkaian Pangurip Institut Seni Indonesi Bali (ISI BALI), secara khusus dicipta karya seni pertunjukan intermedium baru, yaitu Pertunjukan Paras-Bumi-Pamor dalam perhelatan Bali-Dwipantara Bhakti (Umah Bersama Nusantara), Kamis (27/2) dan Pergelaran Gempita-Jagat-Gelatik pada Jumat (28/2). Pergelaran intermedium tersebut meramu-harmoni gerak tari, melodi orkestra-gamelan, artistika busana, intuisi animasi, dan pendar tata cahaya. Pergelaran disajikan kolaboratif dosen dan mahasiswa ISI BALI terpilih.
Foto: Pertunjukan Paras-Bumi-Pamor dalam perhelatan Bali-Dwipantara Bhakti (Umah Bersama Nusantara) di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI, Kamis (27/2).
Pergelaran Paras-Bumi-Pamor mengeksplorasi konsep paras menunjuk batu padas, juga bermakna watak teguh. Pamor berarti nama sohor nan putih suci. Jagat bermakna wadah agung yang memulia nama sohor berwatak teguh. Pergelaran ini adalah tentang warna. Warna yang dimaknai sebagai pembentuk seraya pelenyap sosok. Warna pun pencipta sekaligus pelebur ruang. Pergelaran ini menguji pandang serta menyangsikan mata.
Pergelaran Paras-Bumi-Pamor menampilkan komposisi Tari Bumi Bianglala oleh koreografer Adi Gunarta, Tari Bumi Tangi oleh Putu Bagus Bang Sada, dan Tari Paras Pamor oleh Wayan Sutirtha dan Gusti Ngurah Sudibya. Komposer Putu Tiodore Adi Bawa, Made Dwi Andika, Gede Raditya Yudhistira, dan Wayan Sudirana. Desainer kostum Made Tiartini Mudarahayu, Nyoman Ayu Kunti Aryani, Tjok. Gde Abinanda Sukawati, Made Ayu Desiari, Ida Ayu Ari Mahadewi, dan Kadek Ayu Dyah Mutiara Dewi.
Pergelaran Gempita-Jagat-Gelatik mededah tema burung gelatik, mewartakan kehidupan yang mesti tumbuh rekah mewangi. Terlahir sebagai sosok mungil yang kusam, burung endemik Bali ini semakin dewasa kian kilau memesona mata dan jiwa. Gempita-Jagat-Gelatik merupakan tuturan tentang hidup; perjuangan diri dan nama harum. Gempita-Jagat-Gelatik mewujud pergelaran intermedium: tari, fashion dance, visual animasi, gamelan Semaradana Damuh Tuwuh, orkestra, dan tata cahaya yang terangkai anotatif menghamparkan tubuh anggun Gelatik dalam semesta metafora.
Koreografi Tari Tik Gelatik oleh Tjok Istri Putra Padmini dan Ni Komang Sri Wahyuni, serta fashion dance oleh Gede Radiana Putra dan Luh Ayu Pradnyani Utami. Komposer Ketut Garwa, Wayan Diana Putra, Ketut Sumerjana, dan Pt. Lukita Wiweka Nugraha Putra. Desainer Kostum oleh A.A.Ngr.Anom Mayun, Tjok Istri Ratna C.S., Kadek Yuni Diantari, Cok Alit Artawan, Luh Nila Febrianti, Putu Chyntia Dewi, dan Made Citra Dewi.
Foto: Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon meninjau Pameran Bali-Dwipantara Adirupa V di Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI BALI, Jumat (28/2).
Memeriahkan Pangurip Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI), juga dibuka Festival Nasional Bali-Sangga Dwipatara V bertajuk Charma-Gumi-Chamika (Karisma Semesta Jenama), ditandai Pameran Seni Visual Bali-Dwipantara Adirupa di Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI BALI. Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wamen Diktisaintek Prof. Fauzan berkesempatan meninjau dan mengapresiasi pameran yang melibatkan 33 perupa nasional ini.
Foto: Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon meninjau Pameran Bali-Dwipantara Adirupa V di Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI BALI, Jumat (28/2).
Pada pameran seni visual bertema Bali-Bhuwana-Bindu (Dunia Dalam Rupa Bali) dikurasi Dr. Wayan Suardana dan Dr. Wayan Agus Eka Cahyadi menampilkan karya terbaru seni lukis, patung, keramik, seni objek, dan fesyen seni. Perupa terpilih yang terlibat, yaitu: Wayan Kun Adnyana, Ketut Muka Pendet, Bonus Sudiana, Made Gunawan, Galung Wiratmaja, Wayan Setem, Sujana Suklu, Sujana Kenyem, Wayan Gulendra, Made Bendi Yudha, Made Ruta, Made Sumadiyasa, Made Wiradana, Wayan Karja, Wayan Mudana, Nengah Wirakusuma, Gede Jaya Putra, Wayan Upadana, Dayu Artayani, I Made Sumantra, I Made Suparta, Nyoman Suardina, I B. Candra Yana, Cok Istri Ratna Cora, Bayu Segara, dan Wahyu Indira. Pameran yang dibuka pecinta seni rupa, Nicolaus Kuswanto, pada hari pertama rangkaian Pangurip ISI BALI, Rabu (26/2), akan berlangsung sampai 26 Maret 2025.
Foto: Penerima Penghargaan Nasional Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI, Jumat (28/2)
Pada penyelenggaraan festival nasional ini, dianugerahkan Penghargaan Nasional Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha Tahun 2025, kepada: Bapak Nyoman Rudana (budayawan dan founder Rudana Art Museum), I Nyoman Marsa (Pelukis Modern Bali), Sang Ketut Pesan Sandiyasa (Seniman Seni Pertunjukan Bali), I Gusti Ayu Laksmiyani (Musisi Ternama), dan I Gusti Lanang Oka Ardhika (Seniman Seni Pertunjukan Bali).