Seni Pertunjukan Bali Merana di Tengah Pandemi Corona (COvid-19)

Kiriman : I Wayan Budiarsa (Prodi Tari FSP ISI Denpasar)

Abstrak

Covid19 yang melanda di awal tahun 2020 berdampak keberbagai sektor lapisan kehidupan masyarakat dunia. Virus yang menyerang manusia ini tidak mengenal batasan umur, level, status sosial, merebak menyerang secara cepat keberbagai belahan dunia. Negara Indonesia pun tidak luput dari serangan virus ini, negara berkembang yang menghandalkan sektor pariwisata/ seni budaya dalam promosi dan pendapatan negara lambat laun terpuruk juga. Salah satu yang terdampak dengan mewabahnya Covid19 adalah kegiatan seni pertunjukan tari. Salah satu protokol kesehatan yang dihimbau adalah tidak adanya kerumunan orang banyak dan menjaga jarak, sedangkan dunia tari tidak bisa lepas dari kontak sebagaimana himbauan tersebut. Seni pertunjukan digelar sudah barang tentu menimbulkan , melibatkan banyak orang baik dari pihak seniman maupun penontonya. Maka, demi keselamatan dan mengikuti himbauan pemerintah semenjak Maret hingga Juli 2020 kegiatan seni tari tidak lagi disajikan, baik dalam konteks Wali, Bebali, Balih-balihan/ turistik.

Kata kunci: Corona, Pertunjukan, Seni Tari Bali, Merana.

Selengkapnya dapat unduh disini

MOTIVASI PENDIDIKAN DALAM NOVEL “GURU AINI”

Kiriman : I Nyoman  Payuyasa (Program Studi Produksi Film dan Televisi, FSRD, ISI Denpasar) 

Abstrak

Meski masih pandemi, pendidikan tidak boleh berhenti. Pendidikan yang di dalamnya terdapat siswa, pendidik, serta elemen masyarakat lainnya juga harus beradaptasi dengan pendidikan yang dijalankan saat ini. Anak-anak yang memasuki tahun ajaran baru pun “dipaksa” mengikuti cara adaptasi yang baru agar mereka bisa menuntaskan atau mengawali pendidikan seperti sebelum-sebelumnya.  Penting untuk dapat membangkitkan motivasi pendidik dan peserta didik di masa pandemi ini untuk dapat menempuh pendidikan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Banyak cara yang bisa dilakukan pendidik dan peserta didik dalam menjaga motivasi pendidikan tetap menyala. Motivasi dapat dibangkitkan dengan berbagai cara, salah satunya adalah membaca karya sastra yang sarat dengan nilai-nilai. Karya sastra bisa menjadi media mengisi diri di tengah pandemi ini yang tentunya akan membawa nuansa inspiratif untuk ditularkan kepada anak didik. Karya sastra, novel “Guru Aini” bisa menjadi obat untuk dapat membangkitkan motivasi pendidikan dan bisa menjadi inspirasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Karya sastra ini bisa menjadi media pembangkit motivasi siswa dan peserta didik dalam menemukan makna pendidikan itu sendiri sehingga pendidikan yang memerdekakan pendidik maupun peserta didik bisa terwujud.   

Kata kuci : motivasi pendidikan, Guru Aini

Selengkapnya dapat unduh disini

DRAMA TARI CALONARANG DI TANAH TUMASIK: Da:Ns FESTIVAL AN ESPLANADE PRESENTS PROGRAMME SINGAPORE

Kiriman : I Wayan Budiarsa (Prodi Tari FSP ISI Denpasar)

 Abstrak

Berbagai negara di dunia dalam era global sekarang ini, usaha pelestarian, penelitian, penciptaan, serta pengembangkan seni budayanya ke arah pemajuan sangatlah gencar dilakukan agar apa yang telah terwariskan dapat dipertahankannya.  Tidak jarang suatu negara melakukan suatu perpaduan/ silang budaya atau bahkan mempelajari seni budaya negara lain yang selanjutnya dikembangkan dinegaranya guna menambah khasanah budayanya. Singapura adalah negara tetangga Indonesia yang termasuk sangat gencaar dalam menggali identitas tersebut. Singapura sebagai negara yang berada di wilayah rumpun Melayu mempunyai keberagaman seni budaya yang tumbuh kembang terpadu harmonis yang disangga oleh masyarakatnya, baik yang bernafaskan relegi Hindu, Islam, Budha, dan lain sebagainya. Kesenian Indonesia, khususnya Bali telah berkembang dang sangat digemari oleh masyarakatnya, dan telah banyak pula terbentuk perkumpulan/ sanggar-sanggar seni yang khusus mempelajari tarian dan gamelan Bali, salah satunya yakni sanggar Eka Swara Santi. Sebagaimana tiga tahun silam penulis berkesempatan menjalin kerjasama dengan seniman-seniman Singapura yang bernaung di bawah National University of Singapore (Eka Swara Santi) yang dikordinir oleh Profesor Irving Jhonson, sedangkan dari Indonesia adalah gamelan Pinda Sari-Saba-Blahbatuh-Bali diketuai oleh I Nyoman Kariasa, sedangkan penulis mengkordinir Sanggar Seni Satriya Lelana Batuan-Gianyar-Bali mengadakan pertunjukan drama tari calonarang dengan judul Madri Duta. Suatu epos yang mengisahkan terjadinya peperangan antara kerajaan Kediri dengan Ratu Dirah di belahan Timur tanah Jawa.

Kata kunci: Singapura, Indonesia, Bali, Calonarang, Rasas

Selengkapnya dapat unduh disini

Tari Bali Memakai Alat Pelindung Diri : Inikah Wajah Baru Seni Pertunjukan Bali Pada Masa Pandemi?

Kiriman : IBG. Surya Peradantha, S.Sn.,M.Sn.

Abstrak

Beberapa waktu saat masa pandemi COVID-19 ini, seni pertunjukan di Bali mengalami penyesuaian penampilan yang ditampilkan di beberapa tempat. Berbekal kreativitas yang dikombinasikan dengan pelaksanaan protokol kesehatan, ada beberapa postingan yang menampilkan foto/video seni pertunjukan Bali yang penampilnya menggunakan masker di media sosial. Ada beberapa komentar yang menunjukkan kontroversi di dunia maya : Menghujat dan biasa saja. Untuk menghindari perdebatan yang tak terarah sekaligus munculnya kreativitas penciptaan seni yang tak terkendali maka diperlukan suatu pemahaman mengenai aspek-aspek dan kaidah prinsip Tari Bali agar ke depannya para pencipta, organisator dan penikmat seni tari Bali memiliki kesepahaman mengenai bagaimana wajah tari Bali di era new normal ini. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kritik seni berdasarkan studi kasus di media sosial facebook. Tulisan ini menghasilkan beberapa analisis mengenai perkembangan tari Bali yang dipentaskan menggunakan masker dan face shield serta beberapa saran kepada para kreator seni di masa mendatang sebagai referensi agar kreasi seni (tidak hanya tari) yang diciptakan masih tetap menjaga norma dan nilai khususnya estetika Tari Bali yang telah diakui dunia.

Kata Kunci : Tari Bali, Alat Pelindung DIri, Seni Pertunjukan, Pandemi COVID-19, Estetika

Selengkapnya dapat unduh disini

NILAI PENERAPAN PRINSIP BIOFILIK PADA TELAJAKAN DAN NATAH RUMAH TRADISIONAL BALI

Kiriman : I Putu Udiyana Wasista (Dosen Jurusan Desain Interior Internet Seminar Indonesia Denpasar)

ABSTRAK

Biofilik merupakan sebuah prinsip untuk mengembalikan fitrah manusia yang menjadi satu dengan alam. Namun prinsip ini telah diterapkan manusia Bali pada rumah tinggal tradisional. Penerapan prinsip ini ditemukan di area seperti telajakan dan natah. Tulisan ini membahas nilai dari penerapan biofilik pada kedua area tresebut. Review literatur dijadikan metode primer untuk memperkuat gagasan penerapan prinsip biofilik telajakan dan natah. Hasilnya penerapan prindip pada telajakan bernilai praktis, emosional dan spiritual. Sedangkan pada natah dominan bernilai spiritual.

Kata Kunci : biofilik, telajakan, natah, rumah tradisional Bali

Selengkapnya dapat unduh disini

POSTER DAN KONSTRUKSI CITRA BUDAYA BALI

Kiriman : I Wayan Nuriarta (Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain Internet Seminar Indonesia Denpasar)

Abstrak
Sisi lain dari pulau Bali yang memiliki alam yang indah dan tradisi yang kuat, diabad ke 17 penduduk Bali juga dikenal dengan hal-hal yang kurang terpuji, seperti sering terjadi perkelahian, dan pembunuhan. Bahkan banyak orang Bali dijadikan budak serta diperjualbelikan. Hingga kedatangan Belanda dengan pemerintah kolonialnya, di tahun 1920  berhasil mengkonstruksi citra identitas budaya Bali tersebut menjadi terkenal sebagai pulau yang eksotik, harmonis, dengan penduduk yang ramah, tradisi keagamaan yang turuntemurun terjaga, serta seni dan budayanya yang kuat dipertahankan hingga kini. Kebijakan kolonial untuk memurnikan Bali dengan menjadikan Bali sebagai “museum hidup” disebut kebijakan Baliseering. Baliseering ini telah menjadikan Bali memiliki citra yang harmonis dan eksotik, yang didambakan oleh para orientalis Barat. Akhirnya Bali bisa dikenal ke berbagai negara sebagai “pulau surga terakhir”. Promosi tentang citra Bali ini melibatkan media yang representatif. Media yang digunakan untuk mempromosikan Bali ke berbagai negara tersebut salah satunya adalah poster. Poster telah menjadi media penyampaian informasi tentang citra Bali yang indah dan eksotik, hingga berdampak pada meningkatnya  jumpah para pengunjung tiap tahun ke Bali dari tahun 1924.

Kata kunci: Poster, Konstruksi, Citra, Budaya Bali, Kolonial

Selengkapnya dapat unduh disini

Loading...