Kiriman : I Wayan Dirana (Mahasiswa Ps Kriya FSRD ISI Denpasar)
Abstrak
Pretima merupakan salah satu perlengkapan upacara keagamaan yang ada sejak dari dahulu khususnya di Bali. Pretima merupakan simbolisasi yang digunakan untuk perlengkapan upacara keagamaan pada tapakan daksina hias. Dahulu pretima hanya berupa plat kayu yang dilukis dengan pewarnaan sederhana. Bila pretima hanya digambar dengan warna, lama kelamaan akan mudah luntur gambarnya sehingga sulit untuk dikenali. Pretima di Banjar Anggabaya berbentuk dewa yang sedang bertapa (mamusti). Pada bagian bawah bentuk dewa berisi bunga teratai atau bunga lotus dengan delapan kelopak, yang sesuai dengan Delapan Jalan Hukum Baik. Pada saat ini, pembuatan pratima di Banjar Anggabaya, di ukir seperti relief, sehingga bisa tahan lama dan tampilannya lebih bagus. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengungkapkan faktor-faktor yang memengaruhi berkurangnya perajin pretima di Banjar Anggabaya, jenis dan fungsi pretima yang di buat di Banjar Anggabaya, bagaimana teknik pembuatan, dampak ekonomi dan sosial dalam kehidupan masyarakat di Banjar Anggabaya. Lokasi penelitian dilakukan di Banjar Anggabaya Penatih. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.
Kata kunci: Simbolisasi, Plat Kayu, Mamusti, Ekonomi-Sosial.
Selengkapnya dapat unduh disini