ISI Denpasar (Bali) Persembahkan Batur Ulu Pasuwakan di Pura Segara Danu Batur

ISI Denpasar (Bali) Persembahkan Batur Ulu Pasuwakan di Pura Segara Danu Batur

Padukan Estetika Akademik dan Kesucian Batur

Foto: Pergelaran Kolosal Ekologis Widya Bhakti Kahuripan bertajuk Batur Ulu Pasuwakan di Pura Segara Danu Batur, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, Selasa (17/10).

INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) dalam dua tahun terakhir intens meramupadukan sistem pembelajaran berorientasi kearifan lokal masyarakat. Terkini, kampus seni terbesar di Bali ini mempersembahkan Pergelaran Kolosal Ekologis Widya Bhakti Kahuripan bertajuk Batur Ulu Pasuwakan. Pergelaran diadakan di Pura Segara Danu Batur, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, Selasa, 17 Oktober 2023, pukul 19.30 Wita. Karya seni monumental ini menyiratkan pesan tentang estetika inovatif akademik modern guna memuliakan kesucian Danau dan Gunung Batur.

Hadir menyaksikan pergelaran dari kalangan tokoh Desa Adat Batur. Di antaranya, Jero Gede Duuran Batur, Jero Penyarikan Duuran Batur, Jero Balian Duuran, Jero Balian Alitan, serta masyarakat Batur. Hadir pula, Rektor ISI Denpasar Prof Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Drs. Anak Agung Gde Rai Remawa, M.Sn, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. Drs. I Ketut Muka, M.Si, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Dr. I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn., Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Dr. A.A. Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si, dan dosen serta tenaga kependidikan ISI Denpasar.

Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana mengatakan pergelaran Batur Ulu Pasuwakan serangkaian Karya Agung Danu Kerthi yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali oleh krama Desa Adat Batur. “Momentum ini (pergelaran) bertemu kesakralan yang luar biasa karena masih dalam serangkaian upacara Danu Kerthi. Artinya, dalam upakara-upacara ini dapat dipersembahkan kreativitas seni terkini. Namun tidak terputus dari ranah sakralitas,” ujarnya. Prof Kun Adnyana menambahkan, Batur Ulu Pasuwakan merupakan diseminasi hasil pembelajaran Merdeka Belajar Tahun 2023. Sebagaimana dalam pembelajaran ini, diseminasi bertujuan menyebarluaskan dan membagikan pengetahuan dalam bentuk presentasi karya koreografi dan musik tradisional.

Foto: Pegerlaran Kolosal Ekologis Widya Bhakti Kahuripan bertajuk Batur Ulu Pasuwakan di Pura Segara Danu Batur, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, Selasa (17/10).

Pergelaran merupakan garapan kreasi baru hasil kolaborasi dosen dengan mahasiswa ISI Denpasar yang berkisah tentang Danau Batur sebagai sumber kehidupan. Danau Batur sebagai danau vulkanis terbesar di Bali menjadi sumber pengairan sawah di Bali Tengah, Timur dan Selatan melalui 11 aliran. Ratu Ayu Mas Membah sebagai simbol spiritual di Danau Batur dengan segala kasih menganugerahkan limpahan air. Semua itu untuk menghidupi seluruh pala bungkah pala gantung yang ditanam oleh para petani dalam ikatan pasuwakan. Atas anugerah tersebut pengelolaan pasuwakan menghaturkan sarin gumi kehadapan Ida Betara Betari yang berstana di Danau Batur melalui Karya Danu Kerthi. Menurut Prof Kun Adnyana, Batur menyimpan beragam tutur mulia dan keluhuran yang sampai sekarang tetap hidup dan lekat di hati sanubari masyarakat Bali. ISI Denpasar turut menyelami dan menghasilkan karya seni yang memiliki spirit kehakikian dan memasuki pengalaman sakral itu. Dengan menghadirkan karya hasil pembelajaran Merdeka Belajar dalam serangkaian upacara Danu Kerthi, sivitas akademika akan mendapat karunia anugerah serta spirit baru. “Anugerah ini untuk membangun kreativitas dan inovasi di masa mendatang,” ungkap Rektor asal Susut, Bangli ini.

Foto: Pegerlaran Kolosal Ekologis Widya Bhakti Kahuripan bertajuk Batur Ulu Pasuwakan di Pura Segara Danu Batur, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, Selasa (17/10).

Jero Gede Duuran Batur menjelaskan Puncak Karya Agung Danu Kerthi pada Tilem Kapat, Sabtu, 14 Oktober 2023. Rangkaian upacara ini terdiri atas Tawur Agung Labuh Gentuh, Meras Danu lan Gunung, Bhakti Pakelem ring Segara lan Puncak Gunung Batur, dan Mapeselang lan Mapadanan. Yadnya tersebut guna menyucikan Danau dan Gunung Batur serta memohon penganugerahan air.

Jero Gede Duuran Batur mengapresiasi pergelaran yang dipersembahkan ISI Denpasar. Dari ayah-ayah sivitas akademis ini, dirinya menyakini bahkan merasakan kekuatan spirit dan energi keluhuran Ratu Ayu Mas Membah. “Tityang ngaturang suksma majeng ring ISI Denpasar. Tityang merasa gargita pisan, ring galah sane dahat mautama niki (saya menyampaikan terimakaish kepada jajaran ISI Denpasar, saya merasa bahagia sekali dalam kesempatan yang baik ini),” ungkapnya. Di lokasi pergelaran, sejumlah dosen dan mahasiswa ISI juga berdemonstrasi melukis. Demonstrasi oleh 22 dosen dan mahasiswa Program Studi Seni Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain memukau ratusan umat Hindu di Pura Segara Danu Batur.(ISIDps/Humas-Rara)

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana meninjau demontrasi melukis mahasiswa ISI Denpasar serangkaian Pergelaran Batur Ulu Pasuwakan di Pura Segara Danu Batur, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, Selasa (17/10).

Foto: Demonstrasi melukis mahasiswa ISI Denpasar serangkaian Pergelaran Batur Ulu Pasuwakan di Pura Segara Danu Batur, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, Selasa (17/10).

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama tokoh Desa Adat Batur dan Tim Pergelaran Batur Ulu Pasuwakan di Pura Segara Danu Batur, Desa Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, Selasa (17/10).

PRODI PRODUKSI FILM DAN TELEVISI ISI DENPASAR AKAN JADI TUAN RUMAH KONGRES PROSFISI

PRODI PRODUKSI FILM DAN TELEVISI ISI DENPASAR AKAN JADI TUAN RUMAH KONGRES PROSFISI

DENPASAR- Prosfisi adalah Perkumpulan Program Studi Televisi dan Film Indonesia yang berperan aktif dalam pengembangan program studi film dan televisi; pembangunan pendidikan dan ilmu pengetahuan, serta kemasyarakatan. Sebanyak 21 Universitas/Institut/Sekolah Tinggi yang memiliki program studi film dan televisi bergabung guna memperbincangkan, mengkaji hingga merumuskan isu-isu strategis dan aktual bidang film dan televisi dalam realisasi ranah pendidikan, penelitian dan pengabdian.

Kali pertama Program Studi Produksi Film dan Televisi, Fakultas Seni Rupa dan Desain FSRD ISI Denpasar akan menjadi tuan rumah dalam perhelatan nasional yaitu Kongres Perkumpulan Program Studi Televisi dan Film Indonesia (PROSFISI), yang diselenggarapan pada Senin, 23 Oktober hingga Selasa 24 Oktober 2023. Sebanyak 40 delegasi dari perwakilan masing-masing perguruan tinggi menyatakan kehadirannya dalam Kongres Prosfisi ini. Menurut Ketua Prosfisi Gerzon R. Ayawaila, M.Sn., agenda kongres adalah laporan pertanggungjawaban Pengurus PROSFISI Periode 2019-2023; Penandatanganan MoU Kerjasama antar kampus; rencana penyusunan LAM; Pemilihan kepengurusan baru periode 2023-2027; yang diakhiri dengan penyampaian visi dan misi kepengurusan baru. 

Ketua Program Studi Produksi Film dan Televisi, FSRD ISI Denpasar, I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd mengungkapkan rasa terimakasih telah berkenan menjadikan ISI Denpasar sebagai tuan rumah Kongres Prosfisi ini. Pihaknya sangat menyambut baik dan hangat akan penyelenggaraan kongres ini di Pulau Dewata Bali. Sebagai Ka. Prodi berharap momentum ini akan menjadi langkah untuk berbagi wawasan dan permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan prodi di masing-masing perguruan tinggi, untuk nantinya menemui solusi terbaik bagi pemajuan Pendidikan bidang tv dan film ditengah dominasi media digital saat ini.

Prodi Seni Kriya ISI Denpasar Gelar Pameran Kriya Internasional

Prodi Seni Kriya ISI Denpasar Gelar Pameran Kriya Internasional

PROGRAM Studi Seni Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) menggelar Pameran Kriya Internasional. Pameran bertajuk Raka Tirtha Sadha (Kemuliaan Mengalir dalam Kreativitas) dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Drs. Anak Agung Gde Rai Remawa, M.Sn dan Kepala Museum Puri Lukisan Ir Tjokorda Bagus Astika di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Minggu, 15 Oktober 2023.

Ketua panitia Pameran Kriya Internasional, Dr. Drs, I Wayan Suardana. M.Sn., dalam sambutannya memaparkan pameran menghadirkan karya sejumlah seniman kriya dari berbagai daerah di Indonesia dan tiga negara sahabat, yakni Swiss, Belanda dan Kenya. Pameran merepresentasi beragam karya, mulai dari relief, keris, tatah kulit, gerabah, keramik, batik, rajut, makrame, fashion dan seni tekstil lainnya, terlibat juga karya seni prasi dengan media daun rontal, hingga eksplorasi assembling barang bekas (ready made).

Karya kriya yang dipamerkan mencerminkan kemahiran dan prinsip-prinsip konvensional yang melekat pada medium yang digunakan. Prinsip-prinsip tersebut melibatkan pemahaman tentang bahan, teknik, dan unsur-unsur yang membentuk representasi dalam karya seni. Pameran ini akan memberikan pengalaman visual yang memanjakan. karya seni kriya yang dipamerkan ini bisa dinikmati oleh sebanyak mungkin orang.

Foto: Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Drs. Anak Agung Gde Rai Remawa, M.Sn dan Kepala Museum Puri Lukisan Ir Tjokorda Bagus Astika membuka Pameran Kriya Internasional di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Minggu (15/10).

Kurator pameran, dosen Prodi Seni Rupa dan Desain, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo, I Wayan Sri Yoga Parta, S.Sn., M.Sn menjelaskan karya-karya kriya dalam pameran ini menunjukkan basis penguasaan skill masih setia diusung perupa, baik dari disiplin bidang khusus seni kriya, maupun dari disiplin lain disertai dengan kaidah-kaidah konvensi medium tersebut. Kaidah-kaidah yang terkait dengan konvensi medium meliputi, material, teknik dan karakteristik representasi karya seni yang dihasilkan. 

Dia menambahkan, kriya sebagai suatu seni konvensional memberikan pengalaman fisik atau indrawi yang mungkin akan tergantikan seiring dengan perkembangan teknologi. Sehingga, pameran ini akan menjadi pengalaman tak ternilai bagi masa depan seni secara umum. “Dalam konteks itulah saya melihat karya-karya yang dihadirkan dengan kesungguhan ini dapat menjadi daya tawar tersendiri untuk mengintrupsi wacana kontemporer yang tidak sarat nilai,” ujarnya.

Total 35 seniman kriya menyuguhkan karyanya dalam pameran ini. Mereka terdiri dari 3 seniman kriya mancanegara, Brigitte Djie asal Belanda, Neha Ghai asal Kenya, dan Suzan Isabel Kohlik asal Swiss. 32 seniman Indonesia, Arif Suharson, Husen Hendriyana, I Gede Sukarya, I Wayan Sudana, Kelompok Operasi, Kuntadi Wasi Darmojo, Nandang Gumelar Wahyudi, Ni Wayan Penawati, Rahayu Adi Prabowo, Saftiyaningsih Ken Atik, Samsul Arifin, Sutriyanto, I Gusti Ngurah Agung Jaya CK, I Made Berata, I Made Gede Arimbawa, I Made Jana, I Made Mertanadi, I Made Sumantra, I Made Suparta, I Nyoman Dana, I Nyoman Laba, I Nyoman Ngidep Wiyasa, I Nyoman Suardina, I Wayan Dedy Prayatna, I Wayan Mudra, I Wayan Suardana, Ida Ayu Gede Artayani, Ketut Muka Pendet, Mercu Mahadi, Ni Kadek Karuni, Ni Made Rai Sunarini, dan Nyoman Ayu Permata Dewi. (ISIDps/Humas)

Foto: Karya yang dipamerkan dalam Pameran Kriya Internasional di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Minggu (15/10)

Loading...