Foto: Pemenang Kompetisi Sains, Seni, dan Olahraga (KS2O) Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) se-Asia Tenggara di Sekolah Indonesia Johor Bahru, Kamis (15/11) (sumber: Kemdikbudristek)
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar terus berupaya memberikan sumbangsih dalam menyukseskan program-program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Terbaru, 16 dosen ISI Denpasar hadir sebagai juri perlombaan bidang seni dalam Kompetisi Sains, Seni, dan Olahraga (KS2O) Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) se-Asia Tenggara. Penugasan tersebut sesuai dengan surat permohonan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur kepada Rektor ISI Denpasar, 5 September 2023.
Kompetisi Sains, Seni, dan Olahraga (KS2O) Sekolah Indonesia Luar Negeri se-Asia Tenggara merupakan program rutin dan berkelanjutan yang dilaksanakan oleh Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) bersama Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) se-Asia Tenggara.
Atdikbud KBRI Kuala Lumpur bersama Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) menjadi tuan rumah KS2O pada tahun ini. Kegiatan terselenggara atas dukungan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), serta Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek, dan Konsulat Jenderal RI di Johor Bahru.
Dosen ISI Denpasar bertugas sebagai juri, yaitu Dr. I Wayan Setem, S.Sn., M.Sn dan Drs. I Made Bendi Yudha, M.Sn (Juri Lomba Menggambar Jenjang SD), I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd dan A.A. Trisna Ardani Adipurwa, S.Pd., M.Pd. (Juri Lomba Pidato Bahasa Indonesia Jenjang SD), Ketut Sumerjana, S.Sn., M.Sn dan Guntut Eko Prasetyo, S.Pd., M.Sn. (Juri Lomba Menyanyi Solo Jenjang SMP), I Gede Oka Surya Negara, S.T., M.Sn. dan I Wayan Suturtha, S.Sn., M.Sn. (Juri Lomba Tari Kreasi Jenjang SMP), Ni Kadek Dwiyani, S.S., M.Hum dan I Kadek Widnyana, S.SP., M.Si. (Juri Lomba Story Telling Jenjang SMP), Drs. I Nengah Sudika Negara, M.Eng dan Wahyu Indira, S.Sn., M.Sn. (Lomba Poster Digital Jenjang SMP), I Putu Arya Janottama, S.Sn., M.Sn dan Agus Ngurah Arya Putraka, S.Sn., M.Sn. (Desain Infografis Digital Jenjang SMA), serta Dr. Ni Wayan Ardini, S.Sn., N.Si dan I Komang Darmayuda, S.Sn., M.Si (Juri Menyanyi Solo Jenjang SMA).
KS2O Tahun 2023 bertema “Mengukir Prestasi, Mengharumkan Negeri” dilaksanakan tanggal 11 September – 12 November 2023 secara daring diikuti oleh 7 SILN, 6 wilker (wilayah kerja) CLC/ICC, dan 2 wilker (wilayah kerja) Sanggar Bimbingan. Sejumlah 32 jenis perlombaan bidang sains, seni, dan olahraga diikuti oleh peserta dari jenjang SD sebanyak 117 siswa, SMP sejumlah 180 siswa, SMA sebanyak 81 siswa.
Juri perlombaan KS2O mata pelajaran jenjang SD/SMP/SMA sebanyak 22 orang berbagai perguruan tinggi negeri (UI, ITB, UNJ, UPI, UNY, IPB, UGM, UM, Tim Olimpiade Biologi Indonesia, Tim Olimpiade Ekonomi Indonesia, Tim Olimpiade Geografi Indonesia, dan INOSCA) di bawah koordinasi BPTI.
Sementara itu, juri perlombaan bidang seni dan olahraga sebanyak 37 orang dari akademisi maupun praktisi antara lain dari Internet Seminar Indonesia Denpasar, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Semarang. Turut menjadi juri dari Universitas Bung Hatta, Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Islam Negeri Prof.Saifudin Zuhri Purwokerto, PB IPSI, SMA Negeri 5 Kota Sukabumi, SMPN 9 Lhokseumawe, MTs Negeri 3 Kediri, Dangdut Academy, Arsha Composer dan Soegi Bornean.
Sekolah SI Johor Bahru (SIJB) menduduki juara umum dan berhak atas piala bergilir KS2O Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur. Piala bergilir KS2O diserahkan Atdikbud KBRI Kuala Lumpur kepada Cindy Mayrianti, Plh Kepala Sekolah Indonesia Johor Bahru sekaligus Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI Johor Bahru. (ISIDps/Humas-Rara)
Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama Ketua Umum PINKAN Indonesia Penny Iriana Marsetio berfoto bersama Pengurus DPP PINKAN Indonesia, serta pejabat dan mahasiswa ISI Denpasar seusai acara Penghibahan Alat Musik Kolintang, Jumat (3/11).
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) menerima hibah 9 (sembilan) instrument Kolintang dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN) Indonesia. Hibah ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima oleh Ketua Umum PINKAN Indonesia Penny Iriana Marsetio dan Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana di Gedung Candra Mettu, ISI Denpasar, Jumat, 3 November 2023.
Kolintang adalah alat musik pukul yang terdiri atas bilah-bilah kayu. Bilah-bilah itu disusun berderet dan dipasang di atas sebuah bak kayu (seperti gambang). Alat musik ini terutama banyak terdapat di Sulawesi Utara. Namun kolintang juga sudah menyebar ke banyak daerah lain.
Foto: Penandatanganan Berita Acara Serah Terima oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama Ketua Umum PINKAN Indonesia Penny Iriana Marsetio.
Ketua Umum PINKAN Indonesia Penny Iriana Marsetio mengatakan penghibahan Kolintang merupakan suatu upaya pelestarian dan pengembangan warisan budaya Indonesia. Dia berharap penghibahan ini dapat memicu minat dan peningkatan pemahaman tentang keindahan dan nilai seni dari Kolintang di kalangan generasi muda dan seluruh masyarakat Indonesia sehingga terus hidup dan berkembang. “Kami memberikan seperangkat alat musik kolintang ini sebagai simbol dukungan dan apresiasi kami kepada ISI Denpasar yang telah berperan aktif dalam melestarikan dan memajukan seni dan budaya Indonesia” ujarnya.
Penny Marsetio menambahkan, Pemerintah Indonesia saat ini sedang menominasikan Kolintang ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda (WBT) UNESCO. Nominasi ini dilakukan melalui skema ekstensi dengan alat musik tradisional Balafon yang telah terlebih dahulu tercatat sebagai WBT UNESCO. Balafon merupakan alat musik tradisional yang dimainkan di negara-negara Afrika Barat, termasuk Senegal yang serupa dengan Kolintang.
Rektor ISI Denpasar (Bali), Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana dalam sambutannya mengatakan Kolintang hibah DPP PINKAN Indonesia makin melengkapi koleksi alat musik tradisional milik ISI Denpasar. Harapannya, Kolintang dapat terus mengalun merdu dan memperkaya seni dan budaya Indonesia. “Ini (penghibahan alat musik Kolintang) akan menjadi pintu untuk kita masuk semakin dekat dengan Kolintang dan budaya Minahasa” ujarnya.
Acara penghibahan Kolintang dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Drs. Anak Agung Gde Rai Remawa, M.Sn, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. Drs. I Ketut Muka, M.Si, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn., M.Hum, Kepala Biro Umum dan Keuangan Dr. I Gusti Ngurah Sudibya, SST., M.Sn, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn., M.Si, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Dr. I Ketut Garwa, S.Sn.,M.Sn., Koordinator Program Studi Musik, ISI Denpasar Ketut Sumerjana, S.Sn., M.Sn, anggota DPP PINKAN Indonesia, mahasiswa ISI Denpasar, dan hadirin lainnya.
Acara dimeriahkan dengan pertunjukan alat music Kolintang oleh mahasiswa ISI Denpasar. Kolintang dikolaborasikan dengan alat musik dengan alat musik modern maupun yang tradisional. yang dikolaborasikan dengan instrumen musik modern. Seluruh hadirin terpesona oleh keindahan suara dan harmoni instrumen kolintang yang dimainkan. (ISIDps/Humas)
Foto: Alat musik Kolintang dikolaborasikan dengan alat musik modern dalam acara Penghibahan Alat Musik Kolentang, Jumat (3/11)
Foto: Petchaburi Rajabat University mementaskan Khon Episode Ramayana berjudul “Menculik Sita” di Gedung Natya Mandala, Kamis (26/10)
Petchaburi Rajabat University memukau penonton dengan pergelaran Khon Episode Ramayana berjudul “Menculik Sita” dalam Kalang Kalangon Kawikon (Pergelaran Internasional) serangkaian Festival Kesenian Indonesia+ (FKI+) XII 2023. Pementasan tersebut digelar di Gedung Natya Mandala, Kamis malam, 26 Oktober 2023.
Khon adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional dari Thailand yang memiliki akar sejarah yang kaya. Tari Khon merupakan pertunjukan teater tari topeng yang menggabungkan gerakan tari, musik, nyanyian, dan cerita epik. Pertunjukan ini sering kali mengambil tema dari epik-epik klasik Thailand atau cerita-cerita yang terkenal dalam mitologi dan sastra Thai.
Foto: Petchaburi Rajabat University mementaskan Khon Episode Ramayana berjudul “Menculik Sita” di Gedung Natya Mandala, Kamis (26/10)
Lima dosen Petchaburi Rajabat University dengan apik memerankan kisah Rahwana menculi Sita. Diceritakan Shurpanakha memberitahu Rahwana tentang kematian saudaranya, memicu kemarahan Rahwana yang ingin membunuh Rama. Atas saran Shurpanakha, Rahwana menculik Sita setelah jatuh cinta padanya dan mengirim Maricha berubah menjadi rusa emas untuk memikat Sita. Rama mengejar rusa tersebut, tetapi saat dia mengetahui tipuan itu, dia melepaskan panah ke arah Maricha. Maricha berpura-pura sebagai Rama dan meminta bantuan Lakshmana. Rahwana kemudian mencoba mendekati Sita sebagai seorang pertapa, tetapi Sita menolaknya. Akhirnya, Rahwana kembali ke wujud aslinya dan menculik Sita. Pertunjukan ini menggabungkan tari, musik, drama, dan kostum yang menciptakan pengalaman visual dan artistik yang mengesankan.
Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama Deputy Director Institute for the Research and Promotion of Arts & Culture, Petchaburi Rajabat University Asst. Prof. Dr. Wanwipa Mattayomnant. serta sejumlah rektor perguruan tinggi seni yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTS) hadir menyakasikan pergelaran ini. (ISIDps/Humas)
Foto: Petchaburi Rajabat University mementaskan Khon Episode Ramayana berjudul “Menculik Sita” di Gedung Natya Mandala, Kamis (26/10)
Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana menyerahkan cendera mata kepada Deputy Director Institute for the Research and Promotion of Arts & Culture, Petchaburi Rajabat University Asst. Prof. Dr. Wanwipa Mattayomnant seusai pementasan Khon Episode Ramayana berjudul “Menculik Sita” di Gedung Natya Mandala, Kamis (26/10)