Foto: Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana didampingi Koordinator Pelaksana UTBK-SNBT 2025, I Ketut Adi Sugita, S.Sos., MM dalam rapat persiapan pelaksanaan UTBK-SNBT Tahun 2025 di Ruang Vicon ISI BALI, Rabu (16/4).
Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) menggelar rapat persiapan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK)-Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) Tahun 2025 di Ruang Vicon ISI BALI, Rabu (16/4). Rapat dipimpin Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana didampingi Koordinator Pelaksana UTBK-SNBT 2025, I Ketut Adi Sugita, S.Sos., MM.
UTBK-SNBT di ISI Bali akan dilaksanakan secara terpusat di Gedung Desain Hub pada 25 hingga 30 April 2025, dengan dua sesi ujian setiap harinya. Untuk mendukung pelaksanaan tersebut, ISI Bali telah menyiapkan 10 laboratorium komputer yang masing-masing menampung 30 peserta ujian. Total kapasitas yang disiapkan mencapai 300 peserta per sesi.
Prof. Kun Adnyana menjelaskan rapat dilaksanakan guna memastikan seluruh aspek teknis dan non-teknis ujian berjalan dengan lancar, tertib, dan sesuai dengan standar nasional. Melalui rapat ini, seluruh pihak yang terlibat diajak untuk menyamakan pemahaman mengenai prosedur dan alur pelaksanaan ujian, sekaligus mengoordinasikan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Sebanyak 231 dosen dan tenaga kependidikan ISI Bali dilibatkan dalam pelaksanaan UTBK tahun ini. Mereka akan bertugas di berbagai posisi strategis, mulai dari Petugas Pemantauan dan Evaluasi, Admin Server, Teknisi IT Ruang, Penanggung Jawab Ruang, Pengawas, Petugas Kesehatan, Admin Teknis, Teknisi Listrik, hingga Petugas Keamanan dan Kebersihan. (ISIBALI/Humas)
Foto: Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan Adnyana beserta jajaran bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Tabanan Drs. I Made Agus Harthawiguna, M.Si. beserta pejabat terkait dari Pemkab Tabanan, Senin (14/4)
Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) bersama Pemerintah Kabupaten Tabanan menggelar pertemuan strategis dalam rangka membahas potensi kerja sama untuk pemajuan kebudayaan di Kabupaten Tabanan. Pertemuan ini dilaksanakan di Kantor Bupati Tabanan, Senin (14/4) yang dihadiri oleh Rektor ISI BALI, Prof. Wayan Adnyana, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof. Komang Sudirga, Kepala Biro AKPK, Dr. Komang Arba Wirawan, serta Tim Kerja Sama dan Humas, Komang Artini, SS., dan Putu Gede Andy Pandy, S.Sn.
Tim ISI BALI disambut oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Tabanan Drs. I Made Agus Harthawiguna, M.Si. beserta pejabat terkait dari Pemkab Tabanan. Diskusi ini mencakup berbagai aspek penting dalam pelestarian dan pengembangan budaya lokal, mulai dari pendokumentasian seni tradisi, peningkatan kapasitas pelaku seni, hingga rencana penyelenggaraan program seni budaya berbasis masyarakat.
Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan Adnyana, menyampaikan komitmen ISI BALI untuk bersinergi dalam mengembangkan potensi seni dan budaya yang dimiliki Tabanan. “Kami melihat Tabanan memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Dengan kerja sama ini, kami berharap dapat turut memperkuat identitas budaya lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan seni,” ujarnya.
Foto: Rektor ISI BALI, Prof. Dr. Wayan Adnyana beserta jajaran bersama Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Tabanan Drs. I Made Agus Harthawiguna, M.Si. beserta pejabat terkait dari Pemkab Tabanan, Senin (14/4).
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Tabanan Drs. I Made Agus Harthawiguna, M.Si.., menyambut baik inisiatif ini. Dia menegaskan bahwa kolaborasi dengan ISI BALI sangat penting dalam upaya pelestarian warisan budaya Bali. “Kami percaya bahwa kerja sama ini akan memberikan dampak positif, khususnya dalam hal edukasi budaya dan pelibatan generasi muda dalam pelestarian tradisi,” ungkapnya.
Selanjutnya, ISI BALI akan bersinergi dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Tabanan Selanjutnya untuk menindaklanjuti berbagai program strategis yang dapat dilaksanakan secara kolaboratif. Kerja sama ini direncanakan akan melibatkan aktif partisipasi mahasiswa dan dosen ISI BALI dalam berbagai kegiatan, seperti riset kebudayaan, pengabdian kepada masyarakat, serta pelaksanaan program-program seni berbasis komunitas. (ISIBALI/Humas)
Bangli, 13 April 2025 — Institut Seni Indonesia (ISI) Bali mempersembahkan sebuah pergelaran seni eko-religius bertajuk R’ta Samasta Citta, sebagai bagian dari program Bali Citta Pradesa, yang digelar di ruang sakral Pura Kahyangan Jagat Ulun Danu Batur. Pergelaran ini merupakan bentuk persembahan seni dalam serangkaian upacara Ngusaba Kedasa, mempersembahkan estetika yang berpadu erat dengan nilai-nilai spiritual dan ekologi.
Rektor ISI Bali, Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn., menyatakan bahwa pergelaran ini merupakan upaya menghadirkan seni sebagai persembahan suci. “Kami memuliakan lima topeng sakral, sebagai representasi kekuatan kosmis yang diusung dalam bentuk seni pertunjukan. Pergelaran ini adalah simbol pengabdian dan doa kami untuk harmoni semesta,” ungkap Prof. Adnyana.
Lima topeng sakral yang ditampilkan adalah Barong Ket, Rangda, Ratu Ayu Mas Membah, Celuluk, dan Garuda, yang sebelumnya telah melalui prosesi melaspas dan masupati pada Sabtu (12/4), bertepatan dengan Purnama Kadasa di Pura Padma Nareswara ISI Bali, Prosesi tersebut juga menyertakan pentas simbolik untuk tapel Ratu Ayu Mas Membah, serta penyucian simbol ISI Bali, termasuk logo, Mars, dan Hymne institusi.
Topeng-topeng suci tersebut diusung oleh para penari terpilih dari kalangan dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan ISI Bali, di bawah koordinasi Bapak Dr. I Ketut Suteja, S.ST., M.Sn. Pergelaran kolosal ini melibatkan lebih dari 150 seniman dan tim produksi, yang semuanya adalah bagian dari sivitas akademika ISI Bali.
Selain pentas topeng sakral, pertunjukan juga mempersembahkan tarian-tarian suci seperti Tari Sadyang Panji, Rejang Nata Hita, Rejang Sadhyang Ranu, serta Baris Kakuwung. Secara koreografis, keseluruhan pergelaran memuncak pada konsep Sudhamala—yakni transformasi simbolik dari Butha (kekuatan destruktif) menjadi Dewata (kekuatan ilahiah), sebagai wujud peruwatan dan pemuliaan semesta.
Acara ditutup dengan Sabda Batur Kalawasan, sebagai penguatan niat dan tekad kolektif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan secara nyata, sesuai dengan semangat eko-religiusitas yang menjadi dasar dari Bali Citta Pradesa. Pergelaran R’ta Samasta Citta tidak hanya menjadi panggung artistik semata, tetapi juga menjelma menjadi ruang spiritual kolektif, di mana kesadaran ekologis dan religius saling menjalin dalam satu tarikan napas persembahan. Dalam konteks ini, seni tidak berdiri sebagai tontonan, melainkan sebagai upacara—sebuah ritus yang lahir dari penghormatan terhadap tanah, air, dan warisan leluhur. Kehadiran topeng-topeng sakral dan tari-tari persembahan menciptakan resonansi simbolik, menyalurkan doa melalui gerak dan rupa untuk keharmonisan jagat raya.
Melalui R’ta Samasta Citta, ISI Bali mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk merefleksikan kembali hubungan manusia dengan alam dan kepercayaan, sekaligus mempertegas bahwa konservasi lingkungan bukan hanya perkara kebijakan, melainkan dimulai dari laku batin dan ritual keseharian. Pergelaran ini adalah bukti nyata bahwa seni memiliki kekuatan untuk merawat bumi, menjaga kesucian air danau, serta menanamkan nilai tri hita karana dalam ruang praktik budaya. Dengan demikian, Bali Citta Pradesa bukan hanya menjadi program, melainkan gerakan spiritual dan ekologis menuju harmoni bersama.
Rektor Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI), Prof. Dr. Wayan Adnyana, menyambut kedatangan Maibritt Siuts, mahasiswa asal Jerman yang menjadi peserta Program Bali International Project for Arts and Design Studies (B-IPADS), Selasa (8/4) di Ruang Lounge ISI Bali.
Dalam penyambutan tersebut, Rektor ISI Bali didampingi oleh Plt. Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Dr. AA Gede Rai Remawa; Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof. Dr. Komang Sudirga; serta Koordinator Kantor Urusan Internasional (KUI) ISI BALI, Prof. Dr. Ni Ketut Dewi Yulianti.
Kehadiran Maibritt Siuts didampingi oleh Prof. Eku Wand, profesor desain media dan multimedia di Braunschweig University of Art, Jerman. Siuts akan mengikuti perkuliahan di Program Studi Fotografi ISI BALI selama satu semester atau serata 20 SKS. Pertemuan tersebut juga mebahas mata kuliah yang akan diambil oleh Maibritt Siuts.
Sebagai informasi, B-IPADS merupakan salah satu program pembelajaran internasional ISI BALI berkerja sama dengan Studiesnetwork Germany. Program ini dirancang untuk memperkuat kolaborasi akademik lintas negara serta memberikan wawasan global kepada para mahasiswa di bidang seni dan desain. (Humas/ISIBALI)