
Pesta Kesenian Mahasiswa ” KITA LO GINI”
Kunjungi pameran dan pertunjukan seni dari mahasiswa Internet Seminar Indonesia Denpasar
“KITA LO GINI”
Kunjungi pameran dan pertunjukan seni dari mahasiswa Internet Seminar Indonesia Denpasar
“KITA LO GINI”
Kiriman : Rai Dwi Purnama Dewi (Mahasiswa Jurusan Film dan TV)
ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi serta pemahaman tentang pentingnya tata rias dalam sebuah film dan televisi untuk mendukung suksesnya sebuah produksi, yang bergelut di bidang tata rias maupun yang ingin terjun di dunia tata rias khususnya wajah . Sebelum aktor atau aktris yang akan beradu akting atau adegan sangat penting di rias terlebih dahulu. Apakah itu tata rias? Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari seni merias wajah untuk menampilkan kecantikan sendiri atau orang lain menggunakan kosmetik yang dapat menutupi dan menyamarkan kekurangan-kekurangan pada wajah dan alat-alat pada wajah serta teknik-teknik merias wajah itu sendiri. Tata rias wajah adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan wajah peranan. Tata rias wajah sangat penting. Orang yang mengerjakan tata rias disebut penata rias. Tugas seorang penata rias adalah memberi bantuan dengan jalan memberi dandanan atau perubahan-perubahan pada para pemain hingga terbentuk dunia panggung atau film maupun televisi dengan suasana yang kena dan wajar. Penata rias boleh seorang pria, boleh juga seorang wanita. Karena, yang dilihat adalah keahliannya dalam bidang tata rias. Seorang penata rias haruslah memiliki rasa seni yang tinggi. Selain harus memiliki rasa seni, penata rias harus terampil dan cekatan. Tata rias di dalam film maupun televisi tidak jauh beda dengan tata rias di atas panggung. Karena, sama-sama memiliki fungsi yaitu ditujukan untuk membentuk artistik yang mendukung pemeran dalam sebuah lakon/adegan. Rias wajah televisi termasuk rias wajah film, hanya disini kamera perekamnya adalah kamera elektronik (sinematron). Rias wajah di film dan televisi digolongkan menjadi 3, yaitu : Rias wajah cantik, rias wajah karakter dan rias wajah smink.
Kata Kunci : Tata rias wajah, Film dan Televisi
PENDAHULUAN
Di zaman modern ini, film merupakan salah satu hiburan yang saat ini masih ditunggu dan dikagumi oleh masyarakat. Tayangan yang pertama kali di tayangkan di tempat tertentu seperti bioskop, sangat dinanti masyarakat yang memang mencintai film. Lain halnya dengan tayangan televisi, masyarakat tidak perlu pergi ke bioskop untuk menonton sinema atau hiburan yang mereka inginkan, hanya dengan memiliki televisi mereka telah ditunjukan dengan tontonan yang banyak. Tapi taukah anda, sebelum membuat film langkah awal yang harus ditentukan adalah membuat cerita dan menentukan tujuan pembuatan film itu sendiri. Apakah sebagai hiburan, untuk mengangkat fenomena, sebagai pembelajaran dan pendidikan, ataukah hanya untuk menyampaikan moral tertentu, agar nantinya pembuatan film harus terfokus, sesuai dan terarah. Dibalik kemegahan dan keseruan film terdapat orang-orang dibelakang dan didepan layar/frame yang terus bekerja untuk membuat film menjadi layak untuk ditonton dan dipasarkan ke masyarakat. Orang-orang tersebut adalah para kru di lapangan maupun di luar lapangan, yakni produser, sutradara, penulis naskah, pemegang kamera, tata artistik, pengarah lampu, hingga pada pembantu umum. Salah satu dari kru film yang kali ini akan dibahas yakni Penata rias yaitu wajah, untuk proses film atau televisi itu sendiri.
PEMBAHASAN
Tata rias wajah adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetik untuk mewujudkan wajah peranan (Harymawan,1988:134). Tugas seorang penata rias adalah member bantuan dengan jalan memberi dandanan atau perubahan-perubahan pada para pemain hingga terbentuk dunia panggung sandiwara suasana yang kena dan wajar.
Tata rias dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu tata rias wajah dasar dan tata rias wajah khusus. Tata rias wajah dasar mencakup tata rias wajah untuk pagi hari, tata rias wajah untuk sore hari dan tata rias wajah untuk malam hari (Asi Tritanti, 2007:1). Tata rias wajah film digolongkan menjadi 3, yaitu :
Tata rias berfungsi untuk menampilkan dimensi wajah pemain dan menegaskan garis-garis wajah karakter, sehingga saat berekspresi muncul efek gerak yang tegas dan dapat di tangkap oleh kamera. Seorang penata rias harus mencermati gerak ekspresi wajah untuk menentukan garis yang akan dibuat.
yimg.com
Seperti gambar diatas, seorang pemuda tampan dirias dengan teknik tata rias wajah smink. Karena menciptakan imajinasi baru. Seorang penata rias membuat riasannya juga tetap berpacu pada naskah yang sutradara inginkan. Apakah itu berkarakter seram seperti monster dan lain sebagainya, penata rias harus tetap cekatan dan kreatif mewujudkan tata rias yang keren demi kelangsungan produksi film dan jika di televisi sama saja, tak jauh beda. Bedanya hanya pada budget yang di siapkan apakah dengan budget yang besar atau yang seadanya semua bisa di bicarakan antar tim produksi.
Anda berkomitmen untuk seni tata rias untuk film dan televisi. Anda terobsesi dengan aspek kerajinan tangan. Proses kreatif anda dimulai dengan naskah dan dimana orang lain mungkin hanya melihat monster atau ratu kecantikan, tatapan artis dan desain detail akan berujung pada eksekusi teliti yang membuat anda dipekerjakan lagi dan lagi. Bekerja dengan professional gairah lain yang menghargai visi tunggal dan dedikasi untuk penonton, maka anda seorang penata rias atau Makeup artist.
Tak hanya di film, produksi televisi juga sama tugasnya. Penata rias televisi termasuk rias wajah film, hanya disini kamera perekamnya adalah kamera elektronik (sinematron). Karena itu prinsip dasarnya juga tidak jauh berbeda dengan rias wajah panggung,fantasi disini lebih spesifik diperhitungkan ketajaman gambar kurang baik disbanding dengan yang diberikan di film. Tata rias dibuat agak mendekati tata rias panggung, yaitu agak tebal dan sedikit kontras. Tetapi perlu juga diperhitungkan pengaruh lampu sorot yang dapat mempengaruhi warna.
Dari beberapa pemaparan dan penjelasan tentang tata rias wajah, bisa di jawab judul artikel yang dimaksud , pentingkah tata rias wajah di sebuah film dan televisi ? yaitu sangat penting. Karena dalam sebuah produksi harus berpacu pada Mise En Scene yaitu pengadeganan. Yang berupa setting, makeup atau wardrobe, lighting dan ekspresi atau gestur. Yang menjadi satu kesatuan dan memang harus menjadi kesatuan. Karena pada dasarnya, artis/actor tidak akan bisa sempurna jika belum di makeup. Maka dari itu, tata rias wajah sangat penting untuk produksi yang baik.
DAFTAR RUJUKAN
https://www.geocities.ws/kurcantik204/Wajah_Film_bel1a.pdf,16/6/2015
https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-1-00390-mc%201.pdf,15/6/2015
https://dilihatya.com/2397/pengertian-televisi-menurut-para-ahli,15/6/2015
jhttps://tp.ac.id/dokumen/karakter/+wajah+dalam+teater, 15/6/2015
Kiriman : Ni Putu Kusuma Sari (Mahasiswa Jurusan Desain Mode)
Abstrak
Penciptaan desain busana muslim didasari oleh tujuan untuk menimbulkan minat seseorang menutupi aurat sesuai syariat Islam. Fungsinya sebagai sarana untuk memberikan manfaat bagi wanita-wanita muslim dalam pemilihan busana. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap hasil laporan penelitian tentang proses penciptaan desain busana muslim oleh penulis, baik dari penerapan motif, pola, teknik perwujudan/penggambaran ornamen, corak seni ornamen, fungsi ornamen, teknik penyelesaian /finishing, asas-asas desain dan prinsip-prinsip desain, proses perancangan desain maupun evaluasi mengenai kesan dan kualitas desain busana muslim.
Karya dideskripsikan proses penciptaannya tahap demi tahap sebagai bahan tambahan kepada apresiator yang mengevaluasi tingkat keberhasilannya dalam penerapan motif, pola, teknik perwujudan/penggambaran ornamen, corak seni ornamen, fungsi ornamen, teknik penyelesaian /finishing, asas-asas desain dan prinsip-prinsip desain.
Kata Kunci : Ornamen, grafis komputer, busana muslim
PENDAHULUAN
Ornamen ini merupakan objek atau unsur yang diambil untuk membangun karya, komposisi digunakan sebagai cara atau metode untuk menyusun unsur-unsur visual, sedangkan subject matter adalah pokok masalah tentang wujud wanita dengan busana muslim yang ingin dipresentasikan ke dalam grafis komputer.
Jenis ornamen ini merupakan sesuatu yang indah dan mempunyai keunikan tersendiri karena disusun dari unsur-unsur seperti garis, warna, proporsi yang sama antara yang satu dan berikutnya. Bila seseorang menggunakan ornamen pada busana muslim maka akan diperoleh citra yang lebih baik tentang orang tersebut dimata masyarakat. Berdasarkan pengamatan penulis tentang desain baju busana muslim yang sudah dipasarkan pada umumnya banyak menampilkan unsur tulisan, artis, gambar-gambar kartun, sebagian ada juga menggunakan ornamen tapi pada umumnya yang biasa-biasa saja disini penulis ingin menerapkan ornamen tumbuh-tumbuhan pada busana muslim serta mengembangkan inovasi dan variasi-variasi bentuk desain motif yang baru dengan menggunakan program aplikasi photoshop. Pemilihan ornamen motif tumbuh-tumbuhan yang dijadikan sebagai hiasan pada busana muslim dimanfaatkan sebagaiupaya penulis untuk menyalurkan gagasan sekaligus memvisualisasikannya kedalam bentuk karya desain grafis komputer.
Busana muslim menurut pandangan masyarakat pada umumnya biasa-biasa saja karena hiasan pada busana tersebut tidak begitu menarik yang ditonjolkan hanya model dan kombinasi warna. Masyarakat lebih mengutamakan tampilan warna tidak begitu memikirkan hiasan pada busana tersebut padahal masyarakat pada umumnya menginginkan busana muslim yang memiliki keindah dan keunikan tersendiri untuk hiasan pakaian atau mempunyai satu pusat perhatian pada busana tersebut.
PEMBAHASAN
Kata ornamen berasal dari bahasa latin ornare, yang berarti menghias. Ornamen disebut juga dengan ragam hias. Di Indonesia ornamen merupakan pola-pola ragam hias daerah atau suku-suku yang telah membudaya beradab-adab. Istilah ragam hias berasal dari dua kata yaitu ragam dan hias yang berpadu menjadi satu pengertian pola yang disebut dalam bahasa Inggris ornament dan dalam bahasa Belanda siermotieven.
Ornamen terdiri dari berbagai jenis motif, dan motif-motif itulah yang digunakan sebagai penghias sesuatu yang kita hias, oleh karena itu motif adalah dasar menghias suatu ornamen.
MOTIF DAN POLA PADA ORNAMEN
Motif dalam konteks ini dapat diartikan sebagai elemen pokok dalam seni ornamen. Ia merupakan bentuk dasar dalam penciptaan/perwujudan suatu karya ornamen. Motif dalam ornamen meliputi:
a.Motif Geometris
Motif tertua dari ornamen adalah bentuk geometris, motif ini lebih banyak memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti garis-garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander, swastika, dan bentuk pilin, patra mesir “L/T” dan lain-lain. Ragam hias ini pada mulanya dibuat dengan guratan-guratan mengikuti bentuk benda yang dihias, dalam perkembangannya motif ini bisa diterapkan pada berbagai tempat dan berbagai teknik, (digambar, dipahat, dicetak)
b.Motif tumbuh-tumbuhan
Penggambaran motif tumbuh-tumbuhan dalam seni ornamen dilakukan dengan berbagai cara baik natural maupun stilirisasi sesuai dengan keinginan senimannya, demikian juga dengan jenis tumbuhan yang dijadikan obyek/inspirasi juga berbeda tergantung dari lingkungan (alam, sosial, dan kepercayaan pada waktu tertentu) tempat motif tersebut diciptakan. Motif tumbuhan yang merupakan hasil gubahan sedemikian rupa jarang dapat dikenali dari jenis dan bentuk tumbuhan apa sebenarnya yang digubah/distilisasi, karena telah diubah dan jauh dari bentuk aslinya.
c.Motif binatang
Penggambaran binatang dalam ornamen sebagian besar merupakan hasil gubahan/stilirisasi, jarang berupa binatang secara natural, tapi hasil gubahan tersebut masih mudah dikenali bentuk dan jenis binatang yang digubah, dalam visualisasinya bentuk binatang terkadang hanya diambil pada bagian tertentu dan dikombinasikan dengan motif lain. Jenis binatang yang dijadikan obyek gubahan antara lain, burung, singa, ular, kera, gajah.
d.Motif manusia
Manusia sebagai salah satu obyek dalam penciptaan motif ornamen mempunyai beberapa unsur, baik secara terpisah seperti kedok atau topeng, dan secara utuh seperti bentuk-bentuk dalam pewayangan.
e.Motif gunung, air, awan, batu-batuan dan lain-lain
Motif benda-benda alami seperti batu, air, awan dll, dalm penciptaannya biasanya digubah sedemikian rupa sehingga menjadi suatu motif dengan karakter tertentu sesuai dengan sifat benda yang diekspresikan dengan pertimbangan unsur dan asas estetika. misalnya motif bebatuan biasanya ditempatkan pada bagian bawah suatu benda atau bidang yang akan dihias dengan motif tersebut.
f.Motif Kreasi/ khayalan yaitu bentuk-bentuk ciptaan yang tidak terdapat pada alam nyata seperti motif makhluk ajaib, raksasa, dewa dan lain-lain
Bentuk ragam hias khayali adalah merupakan hasil daya dan imajinasi manusia atas persepsinya, motif mengambil sumber ide diluar dunia nyata. Contoh motif ini adalah : motif kala, motif ikan duyung, raksasa, dan motif makhluk-makhluk gaib lainnya.
Beberapa cara atau gaya yang dijadikan konsep dalam pembuatan karya ornamen adalah sebagai berikut:
a.Realis atau naturalis pembuatan motif ornamen yang berusaha mendekati atau mengikuti bentuk-bentuk secara alami tanpa melalui suatu gubahan, bentuk-bentuk alami yang dimaksud berupa bentuk binatang, tumbuhan, manusia dan benda-benda alam lainnya.
b.Stilirisasi atau gubahan yaitu pembuatan motif ornamen dengan cara melakukan gubahan atau merubah bentuk tertentu, dengan tidak meninggalkan identitas atau ciri khas dari bentuk yang digubah/distilirisasi, atau dengan menggayakan bentuk tertentu menjadi karya seni ornamen. Bentuk-bentuk yang dijadikan inspirasi adalah binatang, tumbuhan, manusia, dan benda alam lainnya.
c.Kombinasi atau kreasi yaitu motif yang dibuat dengan mengkombinasikan beberapa bentuk atau motif, yang merupakan hasil kreasi dari senimannya. Motif yang tercipta dengan cara ini biasanya mewakili karakter atau identitas individu penciptanya (idealisme)
Berdasarkan periode dan ciri-ciri yang ditampilkan, karya seni ornamen memiliki beberapa corak yaitu:
a.Ornamen Primitif, yaitu karya seni ornamen yang diciptakan pada zaman purba atau zaman primitif. Ciri-ciri umum dari seni ornamen primitif adalah sederhana, tegas, kaku, cendrung bermotif geometris, goresan spontan, biasanya mengandung makna simbolik tertentu.
b.Ornamen klasik adalah hasil karya seni ornamen yang telah mencapai puncak-puncak perkembangannya atau telah mencapai tataran estetis tertinggi, sehingga sulit dikembangkan lebih lanjut. Contohnya ornamen Majapahit, Pajajaran, Jepara, Bali, Surakarta, Madura, dan Mataram.
Penciptaan suatu karya biasanya selalu terkait dengan fungsi tertentu,demikian pula halnya dengan karya seni ornamen yang penciptaannya selalu terkait dengan fungsi atau kegunaan tertentu pula. Beberapa fungsi ornamen diuraikan sebagai berikut:
Penyelesaian gambar ornamen bertujuan untuk membuat karya tersebut menjadi lebih indah, dan gambar yang difinishing akan nempak lebih jelas dan menarik.Beberapa teknik yang bisa digunakan untuk melakukan finishing adalah sebagai berikut:
a.Teknik hitam-putih yaitu penyelesaian suatu karya ornamen yang hanya memanfaatkan tinta atau pensil hitam, penyelesaian dengan cara ini dimaksudkan untuk menimbulkan kesan gelap-terang, penyinaran, kesan jarak, dan kesan volume. Teknik penyelesaian (finishing) dilakukan dengan sistem :
– Arsiran (searah, bebas, dusel)
– Pointilis yaitu penyelesaian dengan menggunakan titik-titik.
– Sungging atau gradasi yaitu dengan menggunakan tinta china atau tinta bak, finishing ini dilakukan melalui tahapan-tahapan dari tipis ke tebal atau dari gelap ke terang sesuai dengan keinginan.
b.Teknik warna yaitu jenis finishing yang mengunakan warna sebagai unsur pokok. Finishing ini dilakukan dengan sistem:
– Plakat yaitu menerapkan warnasecara plakat(poster) sesuai dengan warna motif yangdiinginkan.
-Gradasi (warnater susun) yaitu dengan menerapkan warna secara tersusun baik dari warna gelap kewarna terang atau sebaliknya.-
-Gelap-terang yaitu menerapkan warna dari warna gelap ke warna terang dengan menebarkan warna (bukan tersusun).
Pengertian Busana Muslim
Busana muslim tidak bisa dibuat secara sembarangan, tidak boleh tipis, tembus terang, tidak boleh ketat dan memperlihatkan bentuk tubuh.Pakaian wanita yang masih menampakkan warna kulit maupun bentuk tubuh dan menyerupai pakaian laki-laki bukanlah busana muslim. Busana menurut bahasa adalah segala sesuatu yang menempel pada tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki. Menurut istilah, busana adalah pakaian yang kita kenakan setiap hari dari ujung rambut sampai ujung kaki beserta segala perlengkapannya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa busana muslim adalah pakaian yang dipakai dari ujung kepala sampai kaki menutup aurat dan tidak tipis maupun ketat.
Fungsi Busana/Pakaian
Awal perkembangan, busana atau pakaian dipakai sebagai pelindung tubuh dari sengatan matahari dan rasa dingin . Pada akhirnya tidak hanya kedua fungsi tersebut yang menjadi tujuan utama berbusana, tetapi busana menjadi bagian penting dari hidup manusia karena mengandung unsur etika dan estetika dalam masyarakat.Terkadang seseorang bisa dinilai dari cara berbusananya. Bagi kita muslimah berbusana tidak sekedar menutup tubuh, tetapi merupakan identitas bagi diri kita sebagai muslimah.
Syarat-syarat Busana muslimah
Busana muslim busana yang dipakai wanita muslim setiap hari dimana dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa syarat wajib dipenuhi dalam berbusana. Syarat-syarat tersebut adalah menutupi seluruh tubuh selain di kecualikan wajah dan telapak tangan, tidak tembus pandang, tidak ketat sehingga membentuk lekuk tubuh, tidak menyerupai pakaian laki-laki dan tidak menyerupai pakaian khas milik orang kafir atau pakain orang fasik
Grafis Komputer
Desain Grafis berasal dari 2 buah kata yaitu desain dan grafis, kata desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi dengan demikian desain grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang biasa menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna dalam bidang gambar.
Desain Grafis adalah cabang ilmu dari seni desain yang dalam perkembangannya desain grafis dibantu oleh komputer dalam mendesain sebuah object. Graphic atau grafis dalam bahasa Indonesia, berasal dari bahasa Yunani “graphein” yang berarti menulis atau menggambar. Sementara itu, istilah seni grafis yaitu seni gambar dalam dua dimensi pada umumnya mencakup beberapa bentuk kegiatan, seperti menggambar, melukis, dan fotografi. Secara spesifik, cakupan taditerbatas pada karya yang dicetak atau karya seni yang dibuat untuk diperbanyak melalui prose cetak.
PENUTUP
Hal yang perlu diperhatikan ketika anda akan menerapkan ornamen pada busana adalah unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain. Kedua elemen tersebut sangat menentukan bagaimana hasil desain busana yang akan dibuat. Dengan adanya unsur desain anda dapat melihat wujud dari desain yang dibuat dan dengan memperhatikan prinsip-prinsip desain, sebuah rancangan busana yang anda ciptakan dapat lebih indah dan sempurna.
Pada desain busana, setiap unsur atau karya yang akan diwujudkan hendaklah mudah dibaca atau dipahami desainnya oleh orang lain dan sesuai dengan siapa orang yang akan memakainya. Hal tersebut penting karena setiap orang mempunyai bentuk tubuh yang tidak sama sehingga untuk menutupi kekurangan atau menonjolkan kelebihan si pemakai dapat menggunakan unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain.
Adapun desain grafis untuk mengolah foto sekaligus untuk merancang busana. Hal ini bertujuan untuk memberi efek pada objek, penerapan warna dan letak gambar yang persis atau tepat pada hasil yang kita inginkan.
DAFTAR RUJUKAN
Desain Busana untuk SMKK/SMTK
Pengantar Desain Komunikasi Visual
Seni Rupa Desain Untuk SMA
Ornamen Nusantara.
Pengumpulan dan Dokumentasi Ornamen Tradisional
https://yogaparta.wordpress.com/2009/06/18/mengenal-ornamen/
Sumber : https://www.balitv.tv/
Institut Seni Indonesia, ISI DENPASAR, resmi membuka Olimpiade Seni Budaya Kedua (II) divkampus setempat, yang diikuti siswa SMA, SMK se BALI. Olimpiade ini diharapkan mampu mampu meningkatkan kemampuan akademik dan memperluas wawasan siswa, untuk lebih mencintai bidang seni budaya.
Foto dari Rai Kariasa S.Sos (ISI Denpasar)
Sumber : https://www.pps.unud.ac.id/
Senin, 19 Oktober 2015. Program Pascasarjana kembali mengadakan sidang terbuka Promosi Doktor atas nama Promovendus Drs. I Wayan Mudana, M.Par., dari Program Doktor Kajian Budaya dengan disertasinya yang berjudul ” TRANSFORMASI SENI LUKIS WAYANG KAMASAN PADA ERA POSTMODERN DI KLUNGKUNG BALI “. Acara sidang ini dipimpin oleh Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K).
Dalam disertasinya dinyatakan bahwa Seni Lukis Wayang Kamasan (SLWK) merupakan karya seni tradisi yang tumbuh dan berkembang sangat subur di Desa Kamasan Klungkung Bali, memiliki identitas sangat khas dan unik digunakan sebagai pelengkap sarana ritual agama Hindu. Proses pengerjaannya sangat terikat oleh pakem, norma, dengan ketentuan-ketentuan yang bersifat mengikat dan baku, dikerjakan secara kolektif dan komunal. Bahan dan peralatan yang digunakan diambil dari alam serta diolah dengan teknik tradisi. Secara visual SLWK mengandung estetika sangat artistik didalamnya terkandung nilai-nilai filsafat yang bersifat simbolik sering digunakan sebagai pencerahan dan bayangan dalam kehidupan manusia di dunia maupun di akhirat. Pada era modern SLWK dikomersialkan sebagai profesi dijadikan sandaran untuk menghidupi keluarga. Semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Desa Kamasan pada era postmodem, disertai dengan permintaan terhadap produk souvenir maka SLWK dikomodifikasi menjadi produk penunjang pariwisata. Fairclough mengatakan, komodifikasi merupakan ciri dari postmodern yang diasumsikan kapitalisme yang memiliki kemampuan mengubah obyek, kualitas dan tanda menjadi komoditas untuk didistribusikan ke pasar (Barker, 2005: 517). Wacana yang berkembang SLWK di Klungkung, Bali pada era postmodern sudah mengalami transformasi yang berimplikasi perubahan. Giddens (2005: 49) dalam “Refleksivitas Modernitas” mengatakan; tradisi tidak sepenuhnya statis, tradisi tidak terlalu melawan perubahan. Sedangkan Kayam (1989: 1) menyatakan; transformasi merupakan suatu proses pengalihan total dari suatu bentuk ke sosok bentuk yang baru yang mapan melalui suatu tahapan yang memerlukan waktu lama. Transformasi mesti dipahami lewat suatu ideal typemasyarakat yang sengaja diciptakan sebagai suatu model dan paradigma kapitalisme. Max Weber menyimpulkan transformasi masyarakat Eropa menjadi masyarakat kapitalis karena didalam tubuh budaya masyarakat Eropa, sudah terkandung “bumbu-bumbu” (ingredients), budaya yang akan melahirkan semangat kapitalis (Sachari, 2002: 68). Ciri-ciri transformasi menurut Tabrani (2006: 260) merupakan manifestasi pribadi korperatif (gabungan kritis, fleksibel, dan bebas). Bila kelayakan estetis belum berani melewati batas- batas, maka transformasi justru berani melakukannya demi terciptanya sesuatu yang baru, yang bukan hanya iseng, baru atau layak tetapi mencapai sesuatu yang integral dan jujur (truth).Transformasi tidak lagi tunduk pada norma, atau situasi dan kondisi, mengintegrasikan beberapa norma sesuai dengan fleksibelitas dan kebebasan yang mendukung.Secara umum penelitian 101 untuk mengkaji, membongkar dan memahami transformasi SLWK di Klungkung, Bali dalam persfektif Kajian Budaya antara kelompok elite mengusung tradisi lama sehingga menimbulkan transformasi yang berimplikasi perubahan. Tujuan khusus penelitian ini, adalah (1) mengkaji, memahami, dan menjelaskan latar belakang transformasi SLWK, (2) Mengkaji, memahami, dan menjelaskan bentuk transformasi SLWK pada era postmodern, (3) mengkaji, memahami dan menjelaskan implikasi dari transformasi SLWK pada era postmodern di Klungkung, Bali. (pps.unud/IT)