*Sayembara Aransemen Lagu “Mars” Kekayaan Intelektual (KI) Indonesia Tahun 2025 dan Perlindungan dan Pemanfaatan KI

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan Adnyana dan jajaran berfoto bersama tim Kanwil Kemenhum RI Bali usai pertemuan di Ruang Lounge ISI Denpasar, Rabu (5/2).

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan Adnyana dan jajaran bersama tim Kanwil Kemenhum RI Bali dalam pertemuan di Ruang Lounge ISI Denpasar, Rabu (5/2).
Kunjungan tersebut turut diterima Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof. Dr. I Komang Sudirga; Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerja Sama, Dr. Komang Arba Wirawan; serta Koordinator Program Studi Musik ISI Denpasar, Dr. Ketut Sumerjana, M.Sn.
Salah satu agenda utama pertemuan ini adalah pembahasan mengenai Sayembara Aransemen Lagu “Mars” Kekayaan Intelektual Indonesia Berbasis Musik Tradisi Nusantara Tahun 2025. Sayembara ini diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dalam rangka memperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia dan akan diikuti oleh 33 Kantor Wilayah Kementerian Hukum di seluruh Indonesia.
ISI Denpasar diajak turut berpartisipasi dalam sayembara tersebut. Sayembara ini bertujuan untuk menggali kreativitas seniman dari berbagai daerah dalam menciptakan aransemen musik yang mengusung tema Mars Kekayaan Intelektual Indonesia dengan sentuhan musik tradisional Nusantara. Kantor Wilayah Kemenkumham di setiap daerah memiliki peran penting dalam mengoordinasi para seniman setempat agar dapat berpartisipasi dalam kompetisi ini.

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan Adnyana dan jajaran bersama tim Kanwil Kemenhum RI Bali dalam pertemuan di Ruang Lounge ISI Denpasar, Rabu (5/2).
Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan Adnyana, menyambut baik inisiatif ini dan menekankan pentingnya sinergi antara seni dan perlindungan kekayaan intelektual. “Sebagai institusi seni, ISI Denpasar selalu mendukung inovasi dan kreativitas yang berbasis pada kekayaan budaya Nusantara. Sayembara ini menjadi wadah bagi para seniman untuk mengekspresikan identitas budaya melalui musik sekaligus memperkuat kesadaran akan pentingnya perlindungan kekayaan intelektual,” ujarnya.
Turut dibahas pula kelanjutan kerja sama terkait perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual yang sebelumnya telah disepakati dalam Memorandum of Understanding (MoU) pada tahun 2021. (ISIDps/Humas)