Desain Interior Ruang Tunggu Terminal Bus Antar Propinsi Ubung Denpasar

May 4, 2010 | Artikel, Berita

Oleh: Drs. Cok Gd Rai Padmanaba, M. Erg., I Kadek Dwi Noorwatha, SSn., dan I Nyoman Adi Tiaga, SSn

Laporan Penciptaan Dana DIPA ISI Denpasar Tahun 2009

Ringkasan

Sebagai salah satu daerah pariwisata yang sangat terkenal  di Indonesia, Pulau Bali banyak mengundang para pendatang untuk mencoba mengadu nasib di Bali, begitu juga wisatawan untuk berkunjung guna menikmati keindahan alamnya, keunikan adat istiadat dan berbagai atraksi serta hasil karya seni budayanya. Kedatangan mereka ke Pulau Bali bisa melalui berbagai cara baik melalui udara, laut maupun darat. Demikian juga untuk berpergian ke luar Bali tentu juga bisa melalui ke tiga cara tersebut. Bagi mereka yang masuk maupun keluar Bali melalui darat dengan bus, keberadaan terminal Ubung sudah tentu sangat tidak asing lagi. Terminal Ubung merupakan terminal bus terbesar di Bali, yang menghubungkan propinsi-propinsi di Jawa dengan Bali, demikian juga merupakan tempat transit bagi bus-bus yang melakukan perjalanan dari Jawa ke propinsi Nusa Tenggara Barat.

Sebagai terminal terbesar di Bali tentunya menyebabkan terminal Ubung paling banyak melayani calon penumpang yang masuk dan keluar Bali dengan kendaraan bus. Bagi para calon penumpang bus, selama menungggu keberangkatan, keberadaan ruang tunggu yang nyaman dengan berbagai ruang penunjang yang informatif sangatlah didambakan. Dengan ruang tunggu yang terpadu dengan ruang-ruang penunjang lainnya tentu menyebabkan para calon penumpang lebih bisa menikmati suasana terminal dengan nyaman dan beraktivitas dengan lebih efisien. Oleh sebab itu penciptaann Ruang Tunggu Terminal yang bisa menjawab pemikiran-pemikiran di atas adalah  dengan menampilkan sebuah ruang tunggu yang  meningkatkan pelayanan publik dan dapat mengikis image ruang tunggu terminal yang terkesan kurang aman, sumpek, gerah dan kumuh.

Penciptaan ini bertujuan untuk menciptakan/mendesain suatu Interior ruang tunggu terminal yang memanfaatkan penerapan warna dan bentuk-bentuk fasilitas yang mengesankan suatu interior ruang tunggu terminal yang modern namun masih mengangkat krakter lokal daerah.  Mengingat bali merupakan daerah pariwisata dan terminal Ubung adalh salah satu gerbangnya. Konsep ”simply fresh’ yang diangkat penulis merpakan formulasi interior yang diharapkan mengikis image terminal dan mengubahnya menjadi suatu ruang publik yang fungsional dengan penerapan pelayanan publik yang modern.

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...