Kiriman : I Wayan Nuriarta (Dosen Desain Komunikasi Visual FSRD ISI Denpasar)
Abstrak
Kartun Konpopilan adalah kartun yang hadir setiap hari Minggu di Koran Kompas. Kehadirannya selalu membuat pembaca harus berpikir sebelum mendapat kepuasan dalam humor, karena kartun ini tidak pernah menyampaikan pesan dengan kata-kata melainkan hanya menggunakan visual atau gambar saja. Konpopilan hadir dengan rangkaian peristiwa dalam tiap panilnya. Agar lebih jelas bagaimana humor itu disampaikan maka perlu dibaca atau dibedah bagaimana Ade sebagai sang karunis menghadirkan visual kartun Konpopilan. Salah satu karyanya adalah kartun Konpopilan 11 September 2016. Tiap panilnya akan dibahas secara deskriptif dengan menggunakan teori keganjilan untuk mendapatkan humor. Pada panil satu digambarkan suasana perkenalan peserta dan persiapan peserta pertandingan catur. Panil dua menggambarkan situasi pertandingan catur antara satwa kuda dengan satwa buaya yang baru dimulai. Pada panil tiga menunjukan manusia bercaping dan satwa kuda dengan ekspresi gembira, senang dan bersemangat. Sangat berbeda dengan ekspresi satwa buaya yang bengong, kaget, lesu. Panil empat menunjukan manusia bercaping dan satwa kuda kadet, lantaran satwa buaya memainkan biji catur berbentuk buaya yang ditempatkan berhadapan dengan biji catur kuda. Satwa buaya menunjukan keganjilan pada panil ini. Ganjil karena menghadirkan elemen kejutan, terjadi taknyambung atau benturan antara tanggapan indra yang dipikirkan dengan kenyataan yang ditemui. Humor yang dihadirkan bisa didapat dengan cara mengupas atau membedah tiap visual pada tiap panil. Maka tidak salah jika kartun konpopilan kemudian disebut sebagai kartun untuk ‘orang pintar’.
Kata Kunci: Kartun, Konpopilan, Humor
Selengkapnya dapat unduh disini