8 karya hasil penelitian dan penciptaan seni dari para tenaga pendidik atau dosen di lingkungan ISI Denpasar akan ditampilkan dalam acara screening film bertajuk Sang Kawi-Wiku. Acara pemutaran film akan digelar di Gedung bioskop Dharma Negara Alaya (DNA) pada 8 September 2023. Keragaman isu, keunikan, dan fenomena sosial diangkat menjadi multi narasi dalam wujud karya audio visual, mulai dari penciptaan Animasi Cupak Grantang yang muncul dari gagasan atau ide sebuah karya animasi yang mengajarkan nilai-nilai karaker baik dalam kehidupan sehari-hari seperti yang terdapat pada cerita Cupak Gerantang. Film animasi ini diciptakan oleh I Gede Agus Indram Bayu Artha,S.Sn.,M.Sn, Putu Arya Janottama, S.Sn.,M.Sn , dan Wahyu Indira,S.Sn.,M.Sn.
Selanjutnya film dokumenter berlatar sejarah kebudayaan yang berjudul “Calaccitra Undagi Mahottama: Film Dokumenter Biografi Anak Agung Made Gede (1840-1943) Maestro Undagi Denpasar Abad Ke-20 dengan Pendekatan Historiopoti, karya Gede Basuyoga Prabhawita, I Kadek Puriartha, I Kadek Dwi Noorwatha.
Film dokumenter “PADU AREP” mengangkat topik gending rare yangmulai kehilangan popularitas di kalangan masyarakat Bali. Penciptaan film dokumenter diterapkan dalam upaya mempopulerkan kembali gending rare pada masyarakat luas. Kary aini diciptakan oleh I Made Denny Chrisna Putra, Epriliana Fitri Ayu Pamungkas, dan Made Rai Budaya Bumiarta.
Penciptaan media informasi yang menyikapipermasalahan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi arak di Bali, yang kini memperoleh perlindungan melalui Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2020. Maka diciptakan wadah media informasi yang dapat memaparkan isi dan signifikansi peraturan tersebut, guna menegaskan pemahaman masyarakat dalam merentangkan batasan dan implikasi dari peraturan yang bersangkutan. Karya diciptakan oleh Wahyu Indira, I Putu Udiyana Wasista dan Gede Bayu Segara Putra.
Selanjutnya peneliti I Kadek Widnyana, Ni Komang Sekar Marhaeni, I Gusti Putu Sudarta, dan Ni Kadek Dwiyani menciptakan Wayang Sinema Berjudul ‘Kresan Sang Duta Perdamaian”. Karya Wayang Sinema Kresna Sang Duta Perdamaian ini bertujuan untuk mengekspresikan sebuah gagasan baru untuk menambah keragaman jenis wayang Kulit Bali, juga sebagai bentuk kreativitas seni penggarap dalam memanfaatkan wadah cinema yang tersedia di kampus ISI Denpasar. Dengan demikian pertunjukan wayang kulit tidak saja ditampilkan secara tradisi, namun bisa pula di saksikan di dalam gedung layaknya menonton film di Bioskop.
Penciptaan Media Video Animasi dan Buku Profil Seni Prasi serta Kain Tenun Songket Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem oleh Agus Ngurah Arya Putraka, Ni Ketut Pande Sarjani, dan Ni Ketut Rini Astuti.Harapannya media komunikasi visual ini mampu mempromosikan potensi seni serta memperkenalkan budaya yang ada di kecamatan Sidemen dimata nasional hingga dimata internasional sebagai kecamatan wisata pusat seni prasi dan kain songket serta memperkenalkan kecamatan Sidemen sebagai salah satu kecamatan yang memiliki peran penting dalam perkembangan seni prasi dan kain tenun songket di provinsi Bali. Hingga pada akhirnya media video animasi dan buku profil kecamatan Sidemen ini dapat digunakan sebagai catatan sejarah kecamatan Sidemen dimasa lalu untuk disampaikan dan diteruskan oleh generasi muda kecamatan Sidemen di masa yang akan datang.
Penciptaan Prototype Video Pembelajaran Mengaransemen Lagu Rakyat Bali Dalam Bentuk Vokal Kelompok oleh Prof. Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd, Dr. Ni Wayan Ardini, S.Sn.,M.Sn, dan I Komang Darmayuda, S.Sn.,M.Sn.Tujuan penelitian dan penciptaan ini adalah mengembangkan produk berupa video pembelajaran mengaransemen lagu rakyat Bali untuk vokal kelompok, dan teknik/cara mengembangkan melodi lagu dalam bentuk vokal kelompok.
Terakhir Penciptaan FILM MUSIK PENGANTAR ROH “KAWYAGITA MANADALA”oleh Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A., I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd., dan I B. Hari Kayana Putra, S.Kom., M.Sn. Film musik ini mengangkat gong luang sebagi objek penciptaan. Gong luang adalah gamelan sakral dan keramat dalam tradisi Bali yang dalam dua dekade terakhir gamelan ini mulai mengalami pergeseran dengan semakin jarang difungsikan dalam keperluan seni pertunjukan, perkembangannya sebatas pada pengiring upacara pengabenan saja. Iktiar pelestarian melalui pemanfaatan dimensi baru berupa film sebagai media penyadaran dalam upaya mempopulerkan gamelan Gong luang pada masyarakat luas.
Menurut ketua panitia pelaksana Prof. Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd tujuan kegiatan ini adalah untuk mendiseminasikan karya Penelitian dan Pengkajian Seni (P2S) ISI Denpasar tahun 2023; menjadi sarana edukasi dan hiburan bagi masyarakat luas; dan menjadi wadah berkumpul dan menjalin relasi komunitas film.