Jakarta, 15 Maret 2012–Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemdikbud) mengadakan rapat koordinasi dengan Rektor, Direktur, Pembantu Rektor III dan Pembantu Direktur III Perguruan Tinggi Negeri, Koordinator serta Sekretaris Pelaksana Kopertis seluruh Indonesia.
Rakor ini dipimpin oleh Mendikbud Mohammad Nuh. Selain Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, hadir pula dalam acara ini Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Pertahanan dan Keamanan Djoko Suyanto. Rakor pimpinan perguruan tinggi dan kopertis merupakan agenda tahunan Kemdikbud yang digelar untuk membahas kebijakan terkini mengenai pendidikan tinggi di Indonesia.
Ada beberapa isu hangat yang dibahas didalam rakor ini diantaranya program keberpihakan terhadap mahasiswa dan calon mahasiswa yang kurang mampu melalui program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi dan berbagai program beasiswa lainnya. Kemdikbud melalui Ditjen Dikti pada tahun anggaran 2012 menganggarkan 1.567,53 Milyar Rupiah bagi bantuan biaya pendidikan dan beasiswa.
Pada kesempatan ini, Hatta berkesempatan memberikan penjelasan terkait alasan pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Ia menyatakan bahwa kenaikan harga BBM adalah hal yang tidak dapat dihindarkan seiring dengan kenaikan harga minyak internasional, krisis geopolitik di Timur Tengah dan krisis ekonomi global di Eropa dan Amerika Serikat.
Dengan kenaikan harga BBM dunia, kenaikan subsidi tidak dapat dihindarkan. Kenaikan harga BBM terpaksa harus terjadi, agar subsidi lebih tepat sasaran. Efisiensi dari subsidi BBM akan disalurkan kepada masyarakat melalui berbagai kebijakan yang berpihak kepada masyarakat dengan ekonomi lemah.
Penolakan terhadap kenaikan harga BBM adalah hal yang wajar. Hal tersebut diungkapkan oleh Menkopolhukam. “Tidak mengapa mahasiswa berdemo, asalkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujar Djoko. Di era demokrasi seperti saat sekarang ini, seluruh lapisan masyarakat berhak menyampaikan aspirasinya melalui koridor koridor yang telah ditentukan.
Ditengah hangatnya isu kenaikan harga BBM, pendidikan masih merupakan prioritas utama pemerintah. Pendidikan mendapatkan kenaikan anggaran sebesar 33,9 Triliun Rupiah yang nantinya digunakan untuk bantuan biaya pendidikan dan beasiswa bagi kalangan tidak mampu.
Senada dengan kebijakan tersebut, Ditjen Dikti Djoko Santoso melalui Surat Edaran Dirjen Pendidikan NOMOR: 305/E/T/2012 menyatakan bahwa TIDAK ADA KENAIKAN TARIF UANG KULIAH untuk tahun 2012.