Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. ( Dosen PS Tv dan Film)
Foto: I Made Rai Kariasa, S.Sos.
Denpasar- Guna mendapatkan informasi dan membuka peluang belajar di luar negeri khususnya Perancis, ISI Denpasar menerima kunjungan dari Institut Francaise Indonesia, pada 7 Maret 2014, bertempat di Gedung Citta Kelangen lantai II ISI DEnpasar. Rombongan dipimpin langsung oleh Mr. Mathiue Dumesnil, Direktur Adjoint de Institut Francais di Indonesia, Direktur de I’IFI Surabaya, didampingi oleh Mr. Johan Choucavy, Direktur Yayasan Lembaga Indonesia Francaise.
Kunjungan sehari ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada civitas akademika ISI Denpasar terkait hubungan kerjasama kedua negara Indonesia Perancis, terkait bidang bahasa, budaya serta program beasiswa studi lanjut di Perancis. Hadir sebagai narasumber adalah Lesmana dari Alliance Francaise serta Diana dari Campus France.
Sebelum mengadakan sosialisasi rombongan diterima oleh Pembatu Rektor IV ISI Denpasar beserta staf Kerjasama. Dalam sambutannya Pembantu Rektor IV ISI Denpasar, I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn menyambut baik kunjungan dan kegiatan sosialisasi untuk membuka peluang, baik dosen maupun mahasiswa untuk studi lanjut di Perancis. Dalam sosialisasi dihadiri para dosen dilingkungan ISI Denpasar serta menghadirkan sebanyak 125 mahasiswa dari FSP dan FSRD.
PR IV menegaskan bahwa selama ini hubungan ISI Denpasar dengan Alliance Francaise menjadi dasar pondasi yang telah lama terjalin melalui kerjasama MoU. Alliance Francaise melalui Direktur Johan Choncavy telah banyak melakukan kerjasama dengan ISI Denpasar, diantaranya pementasan seni, workshop, seperti pementasan empat musisi ternama Perancis akhir tahun 2013 serta pemutaran film dalam beberapa event. Kegiatan tersebut sangat baik untuk memberikan pencerahan kepada civitas akademika ISI Denpasar. Lebih lanjut yang sangat menarik bahwa dalam sosialisasi sangat intens keterlibatan mahasiswa memberikan respons dan pertanyaan seputar seni dan budaya Perancis serta proses studi lanjut di Perancis yang dikenal dengan daerah model dunia tersebut.