Kiriman : Humas ISI Denpasar ([email protected])
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri Seni di Bali yang salah satu tugasnya adalah bergerak dalam bidang pelestarian dan pengembangan seni. Berbagai jenis seni pertunjukan tradisi hidup dan berkembang di Bali dan merupakan salah satu keunggulan yang menyebabkan Bali dikenal di seluruh dunia. Dalam perkembangannya, banyak seni-seni pertunjukan tradisi yang mulai ditinggalkan oleh masyarakat terutama generasi muda akibat pengaruh budaya luar yang disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi masa kini yang begitu pesat. Hal tersebut berdampak pada seni pertunjukan tradisional dan memposisikannya di ambang kepunahan. Hal yang serupa dialami pada Seni Joged Bungbung yang berada di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Keberadaannya kian lama kian menghilang sehingga perlahan Seni Joged Bungbung ini mengalami kepunahan.
Belakangan ini semakin banyak permintaan masyarakat untuk melakukan rekonstruksi terhadap kesenian-kesenian tradisi yang hampir punah. Dan hal tersebut merupakan kewajiban ISI Denpasar untuk merekonstruksi seni pertunjukan tradisi seperti ini agar tidak terlanjur punah. Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat diharapkan para dosen ISI Denpasar dapat membantu masyarakat melakukan rekonstruksi seni pertunjukan tradisi yang dimiliki sekaligus melakukan penelitian yang selanjutnya dapat dikembangkan dalam proses belajar mengajar di kampus ISI Denpasar.
Untuk mewujudkan tugas pokok dan fungsi tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) melakukan rekonstruksi seni pertunjukan tradisi, pada hari Selasa (14/6) berlokasi di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.
Acara dimulai dengan laporan dari Ketua Panitia Pelaksana (Ida Ayu Trisnawati, SST., M.Si). Dalam laporannya ia menyampaikan bahwa acara ini merupakan implementasi dari program Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dalam hal ini adalah Pengabdian Kepada Masyarakat dan kegiatan ini sudah dimulai sejak beberapa bulan lalu diawali dengan proses observasi dan identifikasi keberadaan Joged Bungbung di Desa Pujungan. Lebih lanjut disampaikan bahwa melalui proses tersebut diharapkan keberadaan seni Joged Bungbung di Desa Pujungan tetap ajeg dan terus berkembang.
Seusai pembacaan laporan dari Ketua Panitia Pelaksana, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Desa Pujungan dan disusul dengan sambutan dari Rektor ISI Denpasar yang diwakili oleh Ketua LP2M sekaligus membuka acara kegiatan rekonstruksi. Dalam acara ini juga dilakukan demonstrasi Tari Joged Bungbung oleh Ni Ketut Puspawati dan Ni Nengah Grining selaku narasumber penari dan diiringi oleh I Nengah Suparda dan I Wayan Jiwat selaku narasumber penabuh. Adapun sejumlah dosen ISI Denpasar yang ditugaskan untuk merekonstruksi Joged Bungbung di Desa Pujungan diantaranya adalah Ni Nyoman Manik Suryani, SST., M.Si, Ni Wayan Suartini, S.Sn, M.Sn, I Gusti Ketut Sudhana, S.Skar., M.Si, I Gede Mawan, S.Sn., M.Si.
Kegiatan rekonstruksi seni pertunjukan tradisi ini akan dilaksanakan selama 2 (dua) bulan dan diharapkan dapat menghidupkan kembali seni pertunjukan tradisi yang pernah hidup di masyarakat sekaligus mendorong dan memberdayakan masyarakat untuk mencintai seni budayanya. Disamping itu, rekonstruksi seni pertunjukan tradisi ini juga dapat meningkatkan kemampuan masyarakat berkesenian sehingga dapat dipergunakan sebagai atraksi wisata serta membantu masyarakat mendapatkan kesejahteraan batin sehingga dapat beraktivitas secara optimal.