Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A (Dosen PS. Desain Fashion).
Denpasar– Pada tanggal 12 Juni sekitar seratus orang yang tergabung dalam Kelompok Kesenian Papua berkunjung ke Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang diterima langsung oleh Rektor ISI Denpasar beserta jajarannya di Gedung Lila Sanggraha. Kedatangan mereka yang dipimpin langsung oleh Kasdam XVII/Cendrawasih, Brigjen TNI I Made Agra Sudiantara, bertujuan untuk turut memeriahkan Pawai Pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXV pada hari sabtu (15/6) yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia.
Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar.,M.Hum, menyambut hangat kedatangan rombongan dari Papua, karena keikutsertaan Papua dalam pembukaan PKB merupakan realisasi jalinan kerjasama ISI Denpasar dengan pemerintah Papua dalam pembentukan ISBI sejak tahun 2012. Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. I Wayan Rai S, MA, sebagai penasehat dalam rombongan tersebut mengungkapkan ini merupakan kesempatan baik bagi Papua untuk menunjukkan eksistensi seni dan budaya Papua yang adiluhung.
Usai menikmati santap siang, rombongan delegasi Papua diundang menuju Gedung Citta Kelangen, tepatnya di areal Pasca Sarjana ISI Denpasar untuk menyaksikan Respon Karya oleh Dosen, Alumni, serta Mahasiswa Pascasarjana ISI Denpasar. Karya yang berjudul ‘Pula Kerti’ oleh I Wayan Sujana, S.Sn.,M.Sn direspon oleh beberapa seniman yang juga merupakan Alumni dan mahasiswa ISI Denpasar, yakni, Nyoman Sani, Nyoman Jana, Sugiantara, Dayu Arya, dan Agus Teja Sentosa.
Diluar dugaan, secara spontan rombongan Papua juga turut merespon karya tersebut dengan menggunakan aneka alat musik tradisional Papua. Pak Kasdam yang menjadi pemimpin delegasi mengungkapkan, seni mampu mempersatukan perbedaan dan mengubah dunia menjadi harmoni serta damai.
Sebelum meninggalkan kampus ISI Denpasar, delegasi Papua mengundang seluruh yang hadir larut dalam musik dan tari-tarian yang dibawakan oleh seniman Papua. Keceriaan dan kegembiraan pengunjung dalam alunan musik dan nyanyian serta tari-tarian membawa pengalaman tersendiri tentang budaya Papua yang tidak gampang ditemukan selain itu juga meninggalkan impresi yang mendalam bagi civitas akademika ISI Denpasar.