Penyu Hijau atau Chelonia Mydas adalah salah satu dari tujuh spesies penyu laut yang masih bertahan di seluruh dunia sampai saat ini. Dibanding dengan ke enam spesies lainnya, populasi penyu hijau adalah yang terbesar di dunia. Namun, bukan berarti populasi penyu hijau tidak terancam punah. Hal ini dikarenakan perburuan yang dilakukan oleh manusia secara terus-menerus terhadap penyu hijau. Penyu hijau ditangkap untuk diambil dagingnya terutama di pulau Bali. Oleh sebab itu pulau Bali sempat dijuluki daerah pembunuh penyu terbesar di dunia. Maka dari itu, kita sebagai masyarakat Bali hendaknya berusaha agar citra buruk itu hilang dengan cara mengkampanyekan pelestarian terhadap penyu hijau. Berangkat dari masalah diatas maka diperlukannya media komunikasi visual yang akan digunakan untuk mengkampanyekan pelestarian penyu hijau di Bali. Berdasarkan uraian tersebut, didapat permasalahan bagaimana merancang media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif dan media apa saja yang tepat untuk mengkampanyekan pelestarian populasi penyu hijau di Bali?
Data – data yang diperoleh dari observasi, data wawancara dan data teoritis diolah melalui analisis dan sintesa sehingga dapat diciptakan media komunikasi visual yang tepat, efisien dan memenuhi kriteria untuk mengkampanyekan pelestarian penyu hijau. Maka didapat simpulan, dalam merancang media komunikasi visual perlu dipertimbangkan teori-teori desain, teori sosial prinsip desain, kriteria desain, serta mempertimbangkan demografis, psikografis, dan behaviora. Dan media komunikasi yang akan dirancang untuk mengkampanyekan pelestarian penyu hijau antara lain Poster, Pamflet, Spanduk, Brosur, T-Shirt, Sign System, X – Banner, Pin, dan Stiker.
Kata Kunci: Penyu Hijau, kampanye, pelestarian, Bali, media komunikasi visual