Rektor Uncen (kiri) memberikan cindramata, berupa alat musik tifa kepada Rektor ISI Denpasar (kanan)
Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A. (Dosen PS Desain Interior).
Gelaran acara Rapat Koordinasi Penyempurnaan Konsep Dokumen Pendirian Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua yang digelar dari tanggal 18 hingga 20 Oktober 2012 berlangsung di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Sejumlah 37 rombongan berkunjung ke ISI Denpasar, yang terdiri dari Asisten II Provinsi Papua, Kadis Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Papua, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, Rektor Universitas Cendrawasih dan anggota tim pendirian ISBI dari tanah Papua.
Rombongan yang tiba pada hari kamis (18/10), selanjutnya mengunjungi ISI Denpasar untuk mengikuti kegiatan hari pertama berupa Sambutan Rektor ISI Denpasar, Sambutan Asisten II Pemda Papua, Drs. Ellya Loupatty, MM, dan diakhiri dengan diskusi penyempurnaan masing-masing dokumen. Dalam kesempatan ini, Rektor ISI Denpasar, Prof.Dr. I Wayan Rai S, MA mengucapkan selamat datang kepada Tim Panitia Pendirian ISBI dan berharap seluruh tim dari ISI Denpasar dan Tim ISBI Papua bisa bekerjasama dalam merumuskan Dokumen pendirian ISBI Papua.
Dalam kesempatan ini Asisten II Pemda Papua, memberikan souvenir berupa Burung Cendrawasih yang diawetkan, dengan harapan burung cendrawasih yang dalam lontar Yama purana tattwa disebut sebagai ‘manuk dewata’ yakni burung yang bisa (setelah dipasupati) menghilangkan hambatan-hambatan dalam perjalanan roh ke sunialoka, sehingga burung cendrawasih ini akan memberikan pesan memperlancar jalinan kerjasama terutama dalam proses pembentukan ISBI di Tanah Papua.
Pada hari kedua, jumat, (19/10) bertempat di Gedung Lila Sanggraha atau yang biasa disebut gedung greenroom, acara dilanjutkan dengan diskusi dan penandatanganan nota kesepakatan bersama antara ISI Denpasar dengan Universitas Cendrawasih. “Seandainya ISBI ini berdiri, tanah papua akan berterimakasih, ini akan menjadi sejarah”, ungkap rektor Universitas Cendrawasih, Drs. Fertus Simbiak, M.Pd, dalam sambutannya. Dalam kesempatan hari kedua ini, Rektor Universitas Cendrawasih memberikan souvenir berupa Tifa yang merupakan alat musik tradisional khas Papua, pada saat yang bersamaan dilakukan pemukulan tifa yang menandai semangat kedua belah pihak dalam menyongsong kerjasama dan mendukung lahirnya ISBI di tanah Papua.
Usai menggelar acara penandatanganan dilanjutkan dengan kunjungan akademik guna meninjau sarana dan prasarana kampus ISI Denpasar, dalam kunjungannya mereka berkesempatan menyaksikan latihan paduan suara oleh mahasiswa ISI Denpasar di Wantilan dan latihan tari dalam mempersiapkan kunjungan ke Perth di Gedung Candrametu. Rombongan juga melakukan kunjungan ke pasar seni Guwang dan Sukawati untuk memberikan gambaran dan inspirasi terkait dengan upaya pendirian pasar Seni di Papua yang mampu mendukung produk-produk kreatif para seniman Papua.