ISI Denpasar Sambut Positif Gerakan Mahasiswa Pengusaha
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, menyambut positif gerakan untuk menumbuhkan kewirausahaan bagi mahasiswa.
Demikian diungkapkan Rektor ISI Denpasar Prof. Dr I Gede Arya Sugiartha, S.Skar, M.Hum didampingi Wakil Bidang Perencanaan dan Kerjasama I Ketut Garwa, S.Sn, M.Sn dan beberapa mahasiswa, usai penandatanganan kesepahaman dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan 59 Universitas, di Wantilan Gedung Pers K. Nadha, Selasa (6/3).
Dikatakan, ISI Denpasar sendiri memang memiliki program kewirausahaan , yakni mengajak para mahasiswa untuk menjadi pengusaha, salah satunya mengelola koperasi . ” Kami sangat menyambut positif gerakan kewirausahaan ini, apalagi upaya membangun atau mencetak usahawan ini program Presiden Jokowi, kita di lembaga pendidikan sangat mendukung sekali” jelas Prof. Arya yang juga didampingi bagian humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama, S,E.M.M.
Pihaknya, selalu menekankan kepada para mahasiswa, ketika sudah menjadi sarjana, agar jangan berbondong – bondong melamar pegawai negeri sipil saja, harus mampu menciptakan peluang kerja baru, ini tantangan.
ISI lanjut Prof Arya, juga mengarahkan agar para mahasiswa mampu menyeimbangkan antara teori dan praktek. Permasalahan kita biasanya di bidang seni, kebanyakan mampu menciptakan karya tapi lemah dalam pemasaran karya. ” Melalui kerjasama yang digagas kementerian ini, nanti akan ada program – program pelatihan oleh para ahli di bidangnya yang diterjunkan oleh kementerian koperasi. Ini kesempatan bagus mahasiswa untuk lebih memperdalam peluang menjadi pengusaha, dimana kita kerap menemui permasalahan dikalangan seniman mereka ahli membuat karya tapi sulit menjualnya,”, ucapnya.
Sementara itu, Kementrian Koperasi dan UKM RI, melaksanakan kegiatan Pemasyarakatan Kewirausahaan dengan Tema Gerakan Mahasiswa Pengusaha di Bali. Dalam kegiatan pelatihan dan seminar tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM juga melakukan penandatanganan kesepahaman dengan 59 Universitas atau Perguruan Tinggi di Sembilan Provinsi .
Dalam kegiatan tersebut tidak hanya dihadiri oleh mahasiwa namun juga rektor dari masing-masing universitas di sembilan provinsi tersebut. Universitas yang ikut dalam acara tersebut yakni Provinsi Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Sumaetra Utara, Aceh dan Sumatera Selatan.
Mahasiswa yang mengikuti sosialisasi dalam kegiatan tersebut akan diseleksi 80 orang yang akan mengikuti pelatihan selama tiga hari. Dari sana nantinya akan dipilih 20 peserta penerima stimulus modal.
Menteri Koperasi dan UKM RI, AA Ngurah Gede Puspayoga mengatakan bahwa gerakan kewirausahaan ini sudah mulai dari dulu, dimana pihaknya mengaku telah keliling ke kampus-kampus seluruh Indonesia untuk meningkatkan dan membangun wirausaha. “Upaya ini kami lakukan untuk meningkatkan rasio UKM yang pada tahun 2014 lalu hanya 1,55 persen dan pada tahun 2016 sudah menjadi 3,01 persen. Nah dengan upaya ini kami harapkan rasio UKM di Indonesia terus meningkat,” ujarnya di sela acara.
Dikatakan, untuk penandatanganan kesepahaman ini baru dilakukan untuk sembailan provinsi di Indonesia yang merupakan pilot project (proyek percontohan). Dengan kerjasama ini, tentunya pihaknya ingin mempercepat dalam meningkatakan kewirausahaan itu. Jadi dalam hal ini pemerintah ingin mengubah maindset (pola pikir) mahasiswa, jangan hanya berpikir menjadi pegawai negeri sipil maupun karyawan yang mencari kerja kesana kemari, namun sejak masih duduk di bangku kuliahlah sudah mulai berpikir menciptakan lapangan kerja. “Hal ini sangat kami inginkan karena dengan pertumbuhan UKM tentu akan dapat mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan pun dapat ditekan,” jelasnya sembari mengatakan sudah banyak contoh mahasiswa yang berhasil menjadi wirausaha dengan memanfaatkan e-commerce (perdagangan elektronik).