Denpasar (Antara Bali) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar akan mengembangkan kesenian yang berbasis kearifan lokal di Mataram melalui program Pendidikan Diluar Domisili (PDD).
“Misi yang dilakukan adalah mengembangkan, mengali dan melestarikan budaya suku sasak yang ada di pulau Lombok itu,” kata Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Arya Sugiartha, S.Kar. M.Hum di Denpasar.
Arya Sugiartha meyakinkan kalau program PDD ini tidak akan menghilangkan kearifan lokal budaya Mataram itu, melainkan menggali dan mengembangkan sesuai potensi yang ada.
“Program ini dilakukan atas pencapaian dan keberhasilan ISI Denpasar dengan akreditasi A atau nilai sempurna terdiri atas 11 Program Studi (Prodi) dan 2 program studi (prodi) akreditasi B yang ada di perguruan tinggi seni ini, ” ujarnya.
Ini masih tahap awal, perlu menyusun, meneliti serta mendekatkan kepada tokoh- tokoh Agama, Seniman, budayawan yang ada di daerah tersebut.
Tujuannya adalah menjadikan kesenian sebagai sumber kehidupan dan penghidupan bagi masyarakat Mataram.
Arya Sugiartha mengungkapkan dengan bangga hal itu sebagai upaya membuktikan keseriusannya dalam mengelola institusi pendidikan seni agar bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara, dan cara ini pula sebagai upaya mewujudkan visi ISI Denpasar menjadi pusat unggulan seni budaya berbasis kearifan lokal berwawasan universal