Kiriman : Nyoman Dewi Pebryani, ST., MA (Dosen Prodi Desain Fashion ISI Denpasar)
Bertempat di Gedung Citta Kelangen Lantai 2, Bagian Kerjasama Luar Negeri, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mengadakan kegiatan Orientasi, Seminar, dan Workshop mahasiswa peserta program Dharmasiswa Republik Indonesia tahun 2014/2015. Program Dharmasiswa merupakan kegiatan reguler yang ditangani oleh kampus ISI Denpasar, pada tahun 2014 ini sejumlah 24 mahasiswa asing yang berasal dari beragam Negara di dunia, memilih kuliah pada dua fakultas di bawah ISI Denpasar, yakni Fakultas Seni Rupa dan Desain serta Fakultas Seni Pertunjukan.
Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiharta, SSKar.,M.Hum, yang membuka acara secara resmi, mengungkapkan bahwa kegiatan orientasi mahasiswa Dharmasiswa sangat diperlukan untuk memberikan pengenalan awal kepada mahasiswa asing mengenai budaya dan kesenian lokal masyarakat Bali. Pembantu Rektor IV ISI Denpasar, I Ketut Garwa, S.Sn.,M.Sn yang turut mendampingi Rektor ISI Denpasar memberikan laporan bahwa kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, yakni hari pertama berupa kegiatan seminar dilanjutkan dengan kegiatan orientasi dan workshop pada hari selanjutnya.
Acara seminar mengundang empat pembicara, dua pembicara asing yakni Brent. C. Talbot, PhD dari Gettysburg college sunderman conservatory of music dan Edward Walter Herbsts, PhD (Hunter college City University of New York, serta dua pembicara lokal lainnya adalah Dr. I Gusti Ayu Srinatih, SST.,M.Si dan Ni Ketut Dewi Yulianti, SS.,M,.Hum.
Usai kegiatan seminar, hari selanjutnya mahasiswa asing diajak untuk mengikuti kegiatan workshop lukis telur, pahat kayu, belajar rindik, dan mejejahitan di Nyuh Kuning Ubud, Gianyar. Acara orientasi ini berlanjut dengan memperkenalkan ragam permainan Indonesia seperti lomba makan krupuk dan lomba membawa kelereng. Seluruh mahasiswa asing sangat menikmati program perkenalan yang diselenggarakan oleh bagian kerjasama ISI Denpasar. Salah satu mahasiwa mengungkapkan bahwa program beasiswa dari pemerintah Indonesia dalam bentuk dharmasiswa ini sangat berguna bagi pelajar asing, karena memberikan kesempatan bagi mereka untuk mempelajari kesenian dan kebudayaan Indonesia, khususnya di Bali.