Foto bersama usai pementasan di UWA
Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen Jurusan Pedalangan ISI Denpasar).
Perth- ISI Denpasar sebagai satu-satunya perguruan tinggi negeri di wilayah timur Indonesia, tidak pernah lelah untuk berkiprah di kancah internasional. Pada tanggal 10 sampai 19 November 2012 lalu sebanyak 43 orang yang terdiri dari dosen, mahasiswa ISI Denpasar dan 2 orang pemantau dari DIKTI bertolak ke Perth dalam rangka Program Muhibah Seni Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Kegiatan selama di Perth terbagi dalam dua kegiatan inti yaitu penandatangananMemorandum of Understanding (MoU) antara ISI Denpasar dengan Edith Cowan University (ECU), pementasan seni dan pameran pada acara Pagelaran Seni Budaya Indonesia “The Ramayana: Dance-Perth, pelaksanaan workshop di Mandurah Performing Arts Centre (MPAC) dan di Perth Convention and Exhibition Centre, serta pertunjukan di University of Western Australia (UWA) yang diorganisir sepenuhnya oleh Assisten Professor Dr. Jonathan MacIntosh. Selain itu juga dilakukan pementasan pada agenda akhiruntuk muhibah seni ini di kantor Gubernur Perth untuk memeriahkan acara Consular Corps Food Festival and Heritage Day.
Jalinan kerjasama ISI Denpasar dengan University of Western Australia (UWA) merupakan bentuk implementasi yang berkelanjutan sejak kerjasama ISI Denpasar dengan UWA yang diperkuat dengan MoU. Sejak tahun 2011 berbagai kegiatan telah terjalin antar universitas, diantaranya setiap tahun UWA rutin mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di ISI Denpasar yang diberi nama ISACFA yaitu International Studio Art and Culture FSRD ALVA. Kesusksesan berlanjut dengan pengiriman dosen ISI Denpasar ke UWA. Hingga saat ini sebanyak empat dosen dari ISI Denpasar telah dikirim sebagai Artists Residence untuk memberikan perkuliahan umum, seminar, workshop dan pameran karya.
Pementasan di Perth Convention Centre
Selama di Perth, ISI Denpasar menampilkan Tari Nusantara, diantaranya Tari Pakarena, Tari Rantak, Tari Ramayana dan beberapa tari lepas. Pertunjukan itu banyak mengundang decak kagum masyarakat umum baik dari berbagai kalangan.Antusiasme serta komentar positif pun terlempar dari berbagai pihak. Dengan respon yang luar biasa selama di Perth, terbuka peluang dan tantangan bagi ISI Denpasar. Banyak celah bisa dilakukan yaitu pertukaran mahasiswa dan dosen, peluang untuk melanjutkan studi pada jenjang S2 dan S3. Dampak dari kerjasama lewat berbagai kegiatan adalah bukti implementasi hubungan MoU antara ISI Denpasar dengan UWA yang konsisten. “Saya mengucap syukur dan terimakasih atas dukungan dari berbagai pihak sehingga implementasi MoU antara ISI Denpasar dengan UWA dapat berjalan, ini menunjukkan kita bisa menjaga relationship” ujar Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A. Prof. Rai juga menegaskan bahwa pada awal tahun 2013 nanti kontinuitas implementasi kerjasama ISI Denpasar dibuktikan dengan pengiriman 3 dosen ke Balai Bahasa Indonesia Perth (BBIP) untuk mengajarkan bahasa Indonedia melalui seni khususnya Bali.
Rektor ISI Denpasar (kiri) saat bersilaturahmi ke rumah Konjen RI (kanan)
Konjen RI di Perth, Syarief Syamsuri berharap kedepannya kerjasama ini tidak berhenti disini saja tapi lebih bisa dikembangkan lagi kearah yang menguntungkan kedua belah pihak.