Kiriman: Nyoman Dewi Pebryani, S.T.M.A (Dosen PS Desain Fashion ISI Denpasar)
Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang didampingi oleh seluruh Pembantu Rektor mengunjungi Setra Desa Adat Sumerta, senin (19/5), dalam rangka menghadiri Upacara Pitra Yadnya dan ritual penghormatan terakhir terkait berpulangnya Tokoh Pembaharu dan Mpu Seni Karawitan Bali, Bapak I Wayan Beratha.
ISI Denpasar telah menganugrahkan gelar kehormatan tertinggi, yaitu Mpu Seni kepada Bapak I Wayan Beratha pada 28 Juli 2012. Gelar kehormatan ini diberikan atas kiprah I Wayan Beratha dalam menekuni dunia seni karawitan Bali dimulai dari masa kanak-kanak, menjadi penabuh, pelatih, pencipta tabuh, konseptor pembaharuan, dan pembuat gamelan. Sebagai penabuh, I Wayan Beratha dikenal sebagai juru kendang yang handal, sebagai pelatih I Wayan Beratha telah menularkan ilmunya ke seluruh Bali, mulai dari Buleleng, Tabanan, Badung, Denpasar, Gianyar, Klungkung, Bangli, Jemberana, hingga Karangasem dan luar Bali. Demikian halnya sebagai pencipta tabuh dan pembuat gamelan, karya-karya I Wayan Beratha dikenal dan diterima sebagai karya-karya inovatif, hal ini telah mengantarkan Beratha dinobatkan sebagai Tokoh Pembaharu seni karawitan Bali. Karya-karya dan konsep pembaharuannya diterima dengan antusias oleh masyarakat sehingga menjadikan dunia seni karawitan Bali sangat dinamis dalam lima dekade terakhir ini. Hal ini juga yang mengantarkan Bapak I Wayan Beratha memperoleh berbagai penghargaan.
Dalam sambutannya Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugihartha, S.SKar.,M.Hum, mengungkapkan bahwa tugas lembaga ini untuk memberikan legitimasi kepada siapa saja yang memiliki pengabdian luar biasa dan istimewa terhadap pengembangan ISI Denpasar, legitimasi diberikan tidak hanya kepada mereka yang mengabdi secara formal, melainkan juga kepada mereka yang dengan gigih berkarya untuk kejayaan ISI Denpasar dan kemaslahatan dunia seni. “Dua penghargaan tertinggi yang diberikan oleh ISI Denpasar, adalah Ciwa Nata Raja dan gelar Mpu Seni. Bapak I Wayan Beratha adalah satu-satunya tokoh yang telah dianugrahi kedua gelar kehormatan tersebut” ungkap Dr.Arya.
Dr. Arya mengungkapkan, kendatipun dalam suasana berduka cita, kita harus tetap semangat sebagaimana yang telah diajarkan oleh almarhum bahwa semangat dan pengabdian adalah kunci sukses dalam menggapai cita-cita. “Semoga kami generasi penerus beliau selalu diberikan kekuatan untuk dapat melanjutkan pengabdian terhadap dunia seni. Atas nama keluarga besar ISI Denpasar saya mengucapkan salam hormat dan terima kasih atas segala yang telah Beliau berikan kepada kami” tutupnya.