Pada mulanya hotel diciptakan untuk meladeni keperluan / kebutuhan masyarakat. Di Indonesia, kata hotel selalu dikonotasikan sebagai bangunan penginapan yang relatif mahal. Umumnya di Indonesia dikenal istilah hotel berbintang, hotel melati yang tarifnya cukup terjangkau namun hanya menyediakan tempat menginap dan sarapan pagi, serta guest house baik yang dikelola sebagai usaha swasta (seperti halnya hotel melati) ataupun mess yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan sebagai tempat menginap bagi para tamu yang ada kaitannya dengan kegiatan atau urusan perusahaan. Seiring dengan perkembangan dan kebutuhan, hotel-hotel tersebut menambahkan beberapa fasilitas dengan menyesuaikan teknologi yang mulai masuk di Indonesia. Bali sendiri memiliki ribuan hotel berbintang yang menawarkan fasilitas yang berbeda antara satu dengan yang lainnya sehingga dapat membedakan masing-masing hotel tersebut. Salah satunya adalah POP Harris Hotel yang terletak di Jalan Teuku Umar Denpasar. Hotel ini lebih diutamakan untuk para pebisnis yang melakukan mobile bisnis dari satu kota-ke kota lain, atau untuk menginap atau melakukan rapat atau meeting, (karena POP Harris hotel memiliki paket Meeting Room dengan berbagai fasilitasnya yang berbeda). Pebisnis dapat melakukan meeting tanpa mengkhawatirkan tempat menginap, karena hotel ini memiliki 150 kamar dengan fasilitas dan paket yang ada di dalamnya.
Target pasar yang diincar oleh POP Harris hotel tidak hanya dari kalangan pebisnis saja melainkan wisatawan lokal maupun mancanegara yang menginginkan menginap di pusat kota, karena lokasi hotel ini sangat strategis untuk melakukan perjalanan menuju ke tempat-tempat wisata di Bali sehingga mudah untuk dijangkau. Namun tingkat hunian POP Harris Hotel akhir-akhir ini mengalami penurunan dikarenakan mulai banyaknya hotel yang berdiri di pusat kota dan minimnya media promosi yang dimiliki. Oleh karena itu perlunya suatu perancangan media promosi guna mengembalikan stabilitas POP Harris Hotel tersebut serta menggunakan teknologi secara baik dan ramah lingkungan sehingga konsumen dapat menikmati fasilitas-fasilitas yang ada.
Kata kunci : perancangan, tingkat hunian, ecofriendly, POP Harris Hotel