Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar sebagai salah satu perguruan tinggi di Bali yang tergabung dalam Badan Pembina Seni Mahasiswa Indoneia Provinsi Bali (BPSMI), berlaga sebagai duta seni di Universitas Brawijaya (UB) pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XVI tahun 2022, digelar secara luring 25 hingga 28 Oktober 2022. Tim Duta Seni ISI Denpasar sebanyak 22 orang, yang terdiri dari 9 orang peserta, 2 pembina dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dari Fakultas Seni Pertunjukkan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain, 7 dosen pendamping dan 3 orang official yang dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar, yang sekaligus merupakan Ketua BPSMI Provinsi Bali.
ISI Denpasar mewakili BPSMI Provinsi Bali untuk berkompetisi pada 5 tangkai lomba yaitu Tangkai Lomba Tari, Tangkai Lomba Lagu Seriosa Putri, Tangkai Lomba Lukis, Tangkai Lomba Fotografi Hitam Putih dan Tangkai Lomba Penulisan Lakon. Dari 5 tangkai lomba yang disebutkan, ISI Denpasar berhasil meraih gelar juara III pada tangkai lomba Tari yang diwakili oleh I Komang Jana Arta Suputra, I Made Yuandika Pramudia, Ni Putu Vania Dea Amelinda, Ni Luh Gede Wahyu Satyaningrum dan Made Lola Giarda Putri dengan dosen pembina Sulistyani, S.Kar., M.Si, Gusti Ayu Ketut Suandewi, S.ST., M.Si dan I Wayan Sutirtha, S.Sn., M.Sn. Capaian prestasi yang sama dengan gelar juara ke 3 juga berhasil diberikan oleh I Kadek Dena Ari Prayoga dari tangkai lomba lukis, yang didampingi oleh dosen pendamping Dr. I Wayan Setem, S,Sn,, M.Sn dan dari tangkai lomba fotografi hitam putih yang diraih oleh Putu Wahyu Widnyana, dengan dosen pendamping Cokorda Istri Puspawati Nindhia, S.Sn., M.Sn.
Capaian prestasi pada Peksimina XVI tahun 2022 merupakan ajang bagi mahasiswa ISI Denpasar untuk tetap mengasah diri dan keterampilan untuk tetap berkompetisi dan meningkatkan prestasi kedepannya.
Selamat dan Sukses untuk mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar: Nama: Rizka Nur Amalia NIM. : 202006030 Prodi. : Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Seni Rupa dan Desain atas prestasi dalam meraih penghargaan Juara 2 pada kegiatan Competition and Charity of English Department (CCED) 2022 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris (HMPSSI) Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana?? (ISIDps/Humas)
Selamat dan Sukses untuk mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar: Nama : Diana Yuniastuti Nim : 201905001 Prodi : Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain atas prestasi dalam meraih penghargaan Juara 1 kategori seni instalasi tingkat mahasiswa/umum pada Erlangga Art Awards 2022??? (ISIDps/Humas)
Akhirnya Diva Ismayana menciptakan Sejarah menjadi pembalap Indonesia pertama yang mendapat title juara Asia di kelas tertinggi di Asia ini. Selamat untuk Diva yang akan menerima awarding bulan Januari 2020 di Macau. Terimakasih rekan-rekan senior motorcross Indonesia atas dukungan doanya.
Denpasar (ANTARA) – Kontingen ISI Denpasar berhasil lolos ke babak final dan akhirnya meraih juara III dalam ajang “English Competition V” yang digelar Politeknik Negeri Bali, yang melibatkan peserta dari 32 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Bali.
“Kebetulan kami di ISI baru saja mengelar lomba debat bahasa Inggris, sehingga mahasiswa kami sudah siap menghadapi pertarungan,” kata dosen pendamping debat ISI Denpasar, Dr Ni Ketut Dewi Yuliantini, SS, MHum, di Denpasar, Selasa.
Menurut Dewi, meskipun kampus yang terletak di Jalan Nusa Indah, Denpasar itu berbasiskan seni, pimpinan ISI Denpasar tetap melengkapi peserta didiknya dengan “soft skill” tambahan, seperti kewirausahaan dan bahasa asing.
Hal ini dibuktikan dengan prestasi kontingen ISI Denpasar yang diwakili Yehuda (Prodi FTV) dan Made Georgina Triwinardi (Prodi Pedalangan) lolos ke babak final English Competition V yang digelar UKM English Club Politeknik Negeri Bali (PNB) 19-20 Oktober 2019, yang mengusung tema “Creating a Brilliant Mindset of Young Generation”.
“Bahasa Inggris tidak boleh dikesampingkan dalam menghadapi persaingan global. Dan yang terpenting, kemampuan berbahasa Inggris sivitas ISI Denpasar sangat menunjang visi institusi yakni menjadi ‘centre of excellence’ seni berlandaskan kearifan lokal berwawasan global,” ujar Dewi Yuliantini didampingi dosen Ni Putu Tisna Andayani, SS,MHum itu.
Dosen yang juga Koordinator Lab Bahasa di kampus seni negeri itu mengaku memiliki harapan besar mahasiswanya mampu berprestasi lagi di tingkat LL Dikti Wilayah VIII (Bali, NTB, NTT) serta tingkat nasional.
Sementara itu, Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum, sangat mengapresiasi capaian mahasiswanya. Ia meminta bukan hanya bahasa Inggris yang perlu dikuasai, melainkan bahasa Mandarin, Jepang dan bahasa pergaulan internasional lain.
Keberadaan mahasiswa asing melalui jalur Dharma Siswa diharapkan mampu menjadi “laboratorium hidup” oleh seluruh warga ISI Denpasar untuk belajar bahasa asing lewat interaksi langsung.
“ISI Denpasar sudah biasa saling mengunjungi dengan perguruan tinggi di berbagai belahan dunia, begitu pun pertukaran pelajar dan dosen, sehingga penguasaan bahasa asing, itu wajib,” ujar guru besar seni karawitan itu.
Denpasar (ANTARA) – Film pendek berjudul “Angkara” karya mahasiswa Jurusan Film dan Televisi, Fakultas Seni Rupa dan Desain Internet Seminar Indonesia Denpasar dinobatkan sebagai film terbaik kategori mahasiswa umum pada ajang Festival Film Surabaya VIII tahun 2019.
“Film itu perkembangannya sangat cepat beradaptasi dengan teknologi. Prestasi kali ini membuktikan ISI Denpasar mampu berprestasi pada kesenian klasik dan modern,” kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum, di Denpasar, Rabu.
Prof Arya mengapresiasi prestasi peserta didiknya itu, bahkan ia merasa malu melihat begitu semangatnya mahasiswa ISI Denpasar di tengah keterbatasan sarana perfilman di kampus setempat.
Sebagai pimpinan institusi, dia berusaha melengkapi kekurangan itu dan meminta mahasiswanya tetap memelihara semangat dalam berkarya.
Prof Arya pun tidak ingin ISI Denpasar menjadi kampus yang terkesan hanya bernostalgia dengan masa lalu. Prestasi di bidang film, menurutnya merupakan salah satu jawaban bahwa di ISI Denpasar iklim akademik antara kesenian klasik dan modern berjalan beriringan.
Rektor asal Pupuan, Tabanan, ini berharap film-film karya ISI Denpasar harus memiliki ciri khas sehingga ada perbedaan yang jelas dengan film karya pihak lain.
“Fungsi film adalah komunikasi, tetapi bidang keilmuannya seni. Makanya penekanan kita adalah pada seninya dan kreativitasnya,” ujarnya.
Ke depan pihaknya berencana memperluas jurusan agar terlihat perbedaan film sebagai bidang ilmu komunikasi dan film sebagai ilmu seni.
Sementara itu, Robi’atul Yamania G, selaku produser menuturkan perjalanan film Angkara diwarnai berbagai tantangan, mulai dari faktor biaya produksi hingga cemoohan dari sejumlah pihak. “Namun kami bangga semua tantangan tersebut terbayar lunas oleh prestasi yang berhasil dibawa pulang,” ucapnya.
Mahasiswi Jurusan Film dan Televisi angkatan 2016 ini memastikan prestasi tingkat nasional tersebut semakin memecut semangatnya dalam menelurkan karya-karya yang lebih inovatif.
“Semoga saya semakin rendah hati, terus berkarya, menciptakan sesuatu yang kreatif, tidak menyerah pada tantangan dan tidak mudah putus asa,” katanya.
Dia berharap film “Angkara” mampu menginspirasi generasi muda, khususnya mahasiswa ISI Denpasar.
Sutradara “Angkara” Herda Martin mengemukakan film karyanya tersebut merupakan luaran dari mata kuliah Praktika Terpadu. Angkara adalah film ber-genre “action comedi” yang memadukan seni pencak silat dan bondres. “Kami berusaha memadukan bondres dan pencak silat,” ucapnya.
Herda yang juga mahasiswa jurusan Film dan Televisi angkatan 2016 ini berharap dukungan dari pimpinan ISI Denpasar, mengingat timnya tampil membawa nama besar ISI Denpasar.
“Kami sudah dua kali masuk festival. Pertama dibiayai institusi, kedua biaya sendiri yang menurut kami cukup berat. Karena kami membawa nama institusi, kami mohon saling dukung,” katanya berharap.