by admin | Oct 10, 2016 | Berita
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mengadakan upacara pembukaan kegiatan Orientasi mahasiswa peserta program Dharmasiswa Republik Indonesia tahun 2016/2017, bertempat di Gedung Citta Kelangen Lantai 2 kampus setempat. Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiharta, S.SKar., M.Hum membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, Prof. Arya Sugiartha mengungkapkan bahwa kegiatan orientasi mahasiswa Dharmasiswa sangat diperlukan untuk memberikan pengenalan awal kepada mahasiswa asing mengenai budaya dan kesenian lokal masyarakat Bali. Dalam acara ini juga dilaksanakan penyerahan seragam orientasi Darmasiswa secara resmi oleh Rektor ISI Denpasar kepada koordinator mahasiswa peserta program Darmasiswa RI. Acara kemudian dilanjutkan dengan seminar yang mengundang tiga pembicara, yakni Prof. Wayan Dibia, Prof. Dr. I.B. Putra Yadnya, M.A, serta Dr. Ni Ketut Dewi Yulianti, SS.,M,.Hum.
Pada hari berikutnya mahasiswa asing diajak untuk mengunjungi Ida Rsi Bhujangga Griya Dwija Batur Tonjaya di Tonja, Denpasar. Di sana seluruh peserta diberi kesempatan untuk mengenal lebih dalam ritual tradisi umat Hindu dan mereka melakukan wawancara/diskusi langsung dengan Ida Rsi Bhujangga Griya Dwija Batur. Seusai acara diskusi di Tonja, para peserta melanjutkan perjalannya ke Batubulan untuk mendapatkan Workshop Kecak yang dibawakan langsung oleh I Wayan Suweca, S.SKar., M.Mus. Hari berikutnya para peserta orientasi mengikuti kegiatan Workshop Kuliner Khas Bali, selain itu para peserta juga diajak untuk belajar lukis telur, pahat kayu, belajar rindik, dan mejejahitan di Nyuh Kuning Ubud, Gianyar. Seluruh mahasiswa asing sangat menikmati program perkenalan yang diselenggarakan oleh bagian Kerjasama ISI Denpasar. Mahasiwa peserta program Darmasiswa ISI Denpasar mengungkapkan bahwa program beasiswa dari pemerintah Indonesia dalam bentuk Darmasiswa ini sangat berguna bagi pelajar asing, karena memberikan kesempatan bagi mereka untuk mempelajari kesenian dan kebudayaan Indonesia, khususnya di Bali.
Program Dharmasiswa merupakan kegiatan reguler yang dikelola oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia termasuk ISI Denpasar, pada tahun 2016 ini sejumlah 55 mahasiswa asing yang berasal dari berbagai negara di dunia datang ke ISI Denpasar untuk mengikuti program ini, angka ini menunjukkan sebuah peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan peserta Darmasiswa pada tahun 2015 lalu yang berjumlah 26 orang. Hal ini menandakan bahwa ISI Denpasar telah menjadi salah satu kampus yang cukup populer di dunia. Para peserta Darmasiswa ISI Denpasar memilih minat studi masing-masing sesuai dengan program studi yang terdapat pada dua fakultas di ISI Denpasar, yakni Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) serta Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD).
by admin | Oct 6, 2016 | Berita
Pameran Kriyative #2 adalah pameran yang diusung oleh HMJ Kriya, yang tahun ini mengambil tema MIMIKRI. Kata MIMIKRI diambil dari istilah biologi yang berarti kemampuan untukberbaur atau berkamuflase. Kemampuan mimikri dalam kaitannya dengan pameran kali ini dapat diasumsikan bahwa kriya dapat berbaur atau menyatu dengan bidang-bidang seni rupa lainnya.
Pameran ini dilaksanakan pada hari Jumat, 07 Oktober s/d 17 Oktober 2016, bertempat di Museum Pendet, Jln. Nyuh Bojog, Br. Nyuh Kuning, Mas, Gianyar.
by admin | Oct 6, 2016 | Berita
ISI Denpasar turut bergabung dalam perayaan Gelar Seni Akhir Pekan (GSAP) Bali Mandara Nawanatya, acara yang dilaksanakan di Taman Budaya Denpasar pada tahun ini dibuka sejak Sabtu (27/2) dan terus berlangsung hingga 9 Desember 2016. Kegiatan ini merupakan sebuah terobosan Pemprov Bali dalam memberi ruang bagi seniman muda Bali untuk berekspresi dan berinovasi. Secara garis besar, perhelatan GSAP Bali Mandara Nawanatya akan dibagi dalam tema berbeda setiap bulannya. Bulan Maret khusus diperuntukkan bagi pementasan bondres yang dilanjutkan Gelar Seni Mahasiswa di bulan April. Sementara Bulan Mei akan diberikan ruang bagi pagelaran Sastra. GSAP juga sempat melakukan jeda dikarenakan kegiatan PKB dan Bali Mandara Mahalongo yang dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus lalu. Pada bulan September dan Oktober, GSAP Bali Mandara Nawanatya akan diisi dengan pagelaran cak dan sinema. Berikutnya November akan jadi bulan Bali Creative Performance dan Desember diplot untuk Seni Kontemporer.
Pada bulan Oktober dalam tema sinema ini merupakan kesempatan untuk Program Studi Film dan Televisi ISI Denpasar, untuk menunjukkan karya-karya tugas mahasiswa kepada khalayak umum. Dalam serangkaian acara GSAP Bali Mandara Nawanatya ini, Program Film dan Televisi ISI Denpasar menampilkan “SEVEN ON SCREEN”, adalah kegiatan pemutaran karya film dari hasil tugas mahasiswa. Adapun film yang akan diputar yakni, Hari Esok Siapa Tau, Janji, Tengai Tepet, Z-A New World, Belum 5 Menit, Mewali, dan Mata dan Minuman Bersoda Warna Merah. Selain pemutaran film, Program Studi Televisi dan Film juga akan menyelenggarakan pementasan perdana dramaturgi persembahan dari mahasiswa. Pementasan dramaturgi ini akan mengisi disela-sela pemutaran film sebagai petunjuk dari film yang akan diputarkan selanjutnya. Acara SEVEN ON SCREEN akan dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Oktober 2016 pukul 19.00 WITA, bertempat di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar. Datang dan saksikanlah persembahan karya dari para mahasiswa Program Studi Film dan Televisi ISI Denpasar.
Galih Sekar Sari/AK14
Mahasiswa FilmTV ISI Denapasar
by admin | Sep 30, 2016 | Berita
BaliTV, 29 September 2016
Institut Seni Indonesia (ISI Denpasar) menggelar Wisuda Sarjana Seni ke-17 di kampus setempat. Sejuhmlah 273 sarjana yang diwisuda diharapkan mampu tidak terpaku mencari pekerjaan namun mampu menciptakan lapangan kerja sesuai dengan keilmuannya. Wisuda Sarjana Seni ke-17 tahun 2016 ISI Denpasar merupakan salah satu pertanggungjawaban akademik lembaga kepada masyarakat sebnyak 273 wisudawan terdiri dari 217 Sarjana Seni S1, 26 Sarjana Seni D4, dan 30 Sarjana Seni S2. Dengan demikian jumlah alumni ISI Denpasar sejak tahun 2003 hingga tahun 2016 menjadi sebanyak 2362 orang. Tampil sebagai lulusan terbaik dari Program S1 kali ini adalah Ida Ayu Made Dwita Sugiantini dari Prodi Seni Tari, sebagai lulusan terbaik dari Program D4 diraih oleh Dewa Made Weda Gita Pradnya dari Prodi Desain Mode, dan lulusan terbaik Program S2 adalah Ida Ayu Gede Sasrani Widyastuti dari Prodi Magister Seni. Ketua Panitia sekaligus Wakil Rektor bidang akademik, Prof. Nyoman Artayasa mengatakan, dengan ilmu dan keterampilan seni yang telah diberikan pihaknya yakin bahwa lulusan ISI Denpasar mampu bersaing di masyarakat. “Dengan ilmu yang sudah kami bekali, mereka akan mampu hidup di masyarakat, mampu berjuang di masyarakat, mampu membekali dirinya untuk mencari bekal kehidupan. Dengan konsep, dengan estetika, dengan unsur-unsur seni mereka akan mampu bersaing. Dan kurikulum kami sudah dirancang agar mampu bersaing di tingkat nasional”, ungkapnya. Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Arya Sugiartha, lulusan ISI Denpasar diyakini mampu menghadapi berbagai tantangan di masyarakat. Hanya saja, lulusan diharapkan tidak hanyaterpaku mencari pekerjaan namun juga aktif menciptakan lapangan kerja baru. Prof. Arya Sugiartha menambahkan, sesuai dengan visinya sebagai pusat seni budaya ISI Denpasar terus menerus berupaya meningkatkan kinerjanya. Agar mampu melahirkan sarjana seni yang berkualitas dan berdaya saing proaktif menjawab tantangan yang selalu berubah. Sarjana yang berkualitas dan berdaya saing dapat diukur dengan tiga potensi utama, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam rangka mewujudkan lulusan yang berkualitas, ISI Denpasar menerapkan kurikulum yang bersifat dinamis yang selalu diperbaharui agar sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
by admin | Aug 25, 2016 | Berita
Tribun Bali 25 Agustus 2016
Sebanyak 552 mahasiswa baru Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mengikuti pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) ISI Denpasar 2016/2017, di Gedung Natya Mandala kampus ISI Jalan Nusa Indah, Selasa (23/8). Mereka diterima oleh Rektor ISI Denpasar dan jajaran pimpinan kampus.
Dalam sambutannya, Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, SSKar., M.Hum. mengatakan, di ISI Denpasar mahasiswa akan mendapat dua kemampuan yakni akademik dan vokasional. Menurut Rektor, ISI Denpasar berkomitmen memberikan pengetahuan yang seimbang antara mata kuliah teori dan praktik.
“Proses penciptaan seni adalah praktik, tapi itu juga adalah kegiatan akademik. Anda diarahkan sebagai lulusan yang siap kerja. Lulusan ISI Denpasar tidak ada yang ke sana ke mari bawa map untuk mencari kerja. Lulusan ISI Denpasar bisa menciptakan lapangan kerja sendiri,” ujar Rektor disambut tepuk tangan hadirin.
Rektor mengatakan, ISI Denpasar dibimbing dosen-dosen qualified, bukan hanya lulusan dalam negeri, tapi juga tamatan luar negeri. ISI Denpasar juga menerima mahasiswa asing, nanti Oktober mereka datang. Ada 260 pelamar dari berbagai negara di dunia. Tapi saat ini baru 56 orang yang diterima. Mahasiswa ISI Denpasar nanti bisa berinteraksi dengan mahasiswa asing.
“Bicara tentang fasilitas, jangan khawatir. Untuk gedung, semua lengkap dan luas. Untuk jurusan desain grafis, misalnya, itu komputer merek Apple semua. Semua jurusan juga memiliki laboratorium sendiri-sendiri. Selain itu, suatu anugerah, ISI Denpasar sudah menyatu dengan Taman Budaya Provisinsi Bali. Itu jadi lab-nya ISI Denpasar. Anda bisa gunakan semua fasilitas di sana, tanpa dipungut biaya,” kata Rektor.
Di sisi lain, kata Rektor, mahasiswa yang ISI Denpasar yang KKN (kuliah kerja nyata) sangat ditunggu-tunggu karena memberi manfaat bagi masyarakat. Saat ini mereka KKN di Nusa Penida dan Nusa Lembongan. Setiap tahun lembaga dari berbagai daerah menulis surat meminta agar KKN ISI Denpasar dilakukan di daerah mereka.
by admin | Aug 24, 2016 | Berita
Pada tanggal 15 hingga 16 Agustus 2016 bertempat di Hotel Inna Grand Bali Beach dilaksanakan South East Asian Minister of Education Organization Regional Center for Archaeology and Fine Arts (SEAMEO SPAFA) Governing Board Meeting. Pertemuan dipimpin oleh Ketua SEAMEO-SPAFA Governing Board (Mr. Jeremy R. Barns) dan menghadirkan dewan-dewan pendidikan seni dan arkeologi yang berasal dari sejumlah negara di Asia Tenggara, diantaranya adalah Brunei Darussalam, Kamboja, Lao PDR, Myanmar, Singapura, Timor Leste, Vietnam, Thailand, Filipina, Malaysia, dan juga Negara Indonesia sebagai tuan rumah dari acara ini. Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mendapatkan kehormatan sebagai salah satu anggota delegasi perwakilan dari Negara Indonesia. Agenda dimulai dengan melaksanakan rapat pada hari Senin (15/8) pukul 10.00 WITA. Rapat ini mengkaji kegiatan-kegiatan SEAMEO yang telah dilaksanakan di tahun-tahun sebelumnya dan membahas perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan kedepannya. Sementara itu pada malam yang sama, dilaksanakan acara Welcome Dinner yang bertempat di Green Room ISI Denpasar. Seusai Welcome Dinner, seluruh peserta yang hadir pada malam itu disuguhi dengan penampilan kesenian tari Bali yang dipentaskan di gedung Natya Mandala kampus setempat. Acara kemudian dilanjutkan keesokan harinya dengan melaksanakan rapat untuk mengambil keputusan akan perencanaan program kerja yang telah dibahas dalam rapat sebelumnya serta sekaligus melakukan penutupan acara ini.
Direktur SEAMEO-SPAFA Dr. M.R. Rujaya Abhakorn mengatakan, beranggotakan dari negara-negara di Asia Tenggara, SEAMEO-SPAFA mengapresiasi Rektor ISI Denpasar sebagai salah satu anggota yang sangat representatif dalam pengembangan kerja sama. Jajaran keluarga besar ISI Denpasar baik dosen dan mahasiswa dinilai mampu menjaga warisan budaya bangsa di Indonesia khususnya budaya Bali untuk itu ke depannya SEAMEO-SPAFA sedang menyusun berbagai program yang bisa dikerjasamakan.
Sementara Rektor (ISI) Denpasar Prof. Dr. Gede Arya Sugiartha dalam wawancaranya mengatakan, acara SEAMEO-SPAFA untuk yang ke-31 kali ini dilaksanakan di Bali. Dalam rapat ini peserta melakukan berbagai diskusi serta mengevaluasi kontribusi SEAMEO SPAFA tiga tahun ke belakang dan menentukan program kerja lima tahun ke depan. Rektor ISI Denpasar sebagai anggota organisasi ini merasa sangat berbangga bahwa Indonesia dalam hal ini ISI Denpasar dipercaya sebagai tuan rumah dalam berbagai kegiatan dan diskusi seni serta arkeologi SEAMEO-SPAFA Governing Board Meeting.