by admin | Nov 15, 2017 | Berita
Penelitian yang dilakukan para dosen di perguruan tinggi harus bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Langkah pertama yang dilakukan adalah desimiasi (penyebaran informasi yang direncanakan). Untuk itu, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar ‘Seminar Hasil Penelitian, Pengabmas, Pemenang Hibah Dirjen Riset Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Kemenristekdikti dan DIPA ISI Denpasar tahun 2017, yang diikuti 23 dosen pemenang hibah penelitian, di kampus setempat, Selasa (14/11) kemarin.
Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.S.Kar.,M.Hum., menyampaikan, penelitian yang didapatkan dosennya, diawali dari persaingan, selanjutnya bekerja melaksanakan penelitian, dan akhirnya mendapatkan sebuah hasil. “Setelah ada hasilnya, kita desimiasi atau kita sebarluaskan, sehingga penelitian itu bermanfaat, apalagi dibiayai oleh kementerian dan lembaga sendiri dari uang SPP mahasiswa,” kata Arya di saat membuka seminar.
Arya mengaku bangga, karena jumlah dosen pemenang hibah penelitian di ISI Denpasar kian meningkat. Menurutnya, hal ini adalah suatu kemajuan yang signifikan, jika dibandingkan dengan situasi sebelumnya, yang mana para dosen terkesan kurang greget melaksanakan penelitian.
Selaku pimpinan lembaga, ia mendorong seminar hasil sebagai tradisi dan dilaksanakan lebih dari biasanya. “Mungkin nanti dilaksanakan di luar kampus dan mengundang narasumber dari luar kampus juga. Biar tidak seperti katak dalam tempurung,” imbaunya. Arya menilai, hal itu sangat memungkinkan tanpa mengajukan biaya lagi ke lembaga, sebab di dalam klausul hibah, sudah ada biaya seminar.
Sementara itu, Koordinator Pelaksana Seminar Dr. I Gede Yudarta., S. S.Kar., M.Si., menyampaikan, kegiatan itu sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban akademik para dosen yang memenangkan berbagai hibah penelitian, sebagai bentuk sosialisasi hasil penelitian, dan menjadi salah satu luaran dari pelelitian yang telah dilaksanakan, agar penelitian ini diketahui oleh Civitas Akademika ISI Denpasar dan masyarakat luas.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua LP2MPP ISI Denpasar Dr I Wayan Adyana mengaku, mengapresiasi seminar hasil tersebut. Kegiatan seminar hasil, kata dia, merupakan pelengkap dari kegiatan penelitian. Adyana juga meminta lembaga Puskom agar menerbitkan hasil penelitian dosen, sehingga bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat. “Setelah selesai penelitian itu, tak lengkap rasanya tanpa dilaporkan,” ungkapnya.
Lebih lenjut ia menyampaikan, berdasarkan hasil pertemuan forum musyawarah nasional rancangan penyetaraan karya seni dengan jurnal ilmiah beberapa waktu lalu, terdapat tiga pilihan (jalur) bagi lektor kepala ke guru besar. “Nanti bisa dipiliha jalur karya tulis, jalur karya, serta jalur hak atas kekayaan intelektual. Desiminasi masing-masing jalur akan dirancang lebih lanjut,” tutupnya.
by admin | Nov 9, 2017 | Berita
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menandatangani surat perjanjian kerjasama antara perpustakaan ISBI Bandung dengan Perpustakaan ISI Denpasar dalam kegiatan archives development yang dilaksanakan oleh ISBI Bandung. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 08 November 2017 bertempat di Gedung Pusdok ISI Denpasar. Penandatangan dilakukan antara Kepala Perpustakaan ISBI Bandung, Asep Setiadi H, S.Sos dan Kepala UPT Perpustakaan ISI Denpasar, I Dewa Ketut Wicaksana, SSP., M.Hum.
Adapun kesepakatan kerjasama yang dibangun adalah berupa sebuah mekanisme pertukaran data antar perpustakaan ISBI Bandung dan ISI Denpasar dan konten yang ditukarkan dalam kerjasama ini hanya digunakan untuk kepentingan pembelajaran dan bukan untuk kepentingan komersial.
by admin | Nov 9, 2017 | Berita
GIANYAR-ISI Denpasar
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melalui LP2M kembali melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (pengabmas) di Desa Apuan, Sukawati, Gianyar. Kali ini, seni pertunjukkan Joged Pingitan yang seolah hilang ditelan bumi berhasil direkonstruksi (dibangkitkan). Ke depan Joged Pingitan bakal dijadikan atraksi pariwisata yang menarik perhatian wisatawan. Demikian dikatakan Ketua Pengabmas Dr. Ida Ayu Trisnawati, SST.,M.Si.,saat penutupan pengabmas belum lama ini di Gianyar.
ISI Denpasar sebagai satu-satunya perguruan tinggi seni di Bali, menurut Trisnawati, nemiliki tugas pokok dalam merawat dan mengembangkan seni. Terlebih, seni merupakan kekayaan yang membuat Bali tersohor di mata dunia. Termasuk salah satunya seni pertunjukan Joged Pingitan khas Gianyar yang keberadaannya semakin langka l, bahkan nyaris punah.
Dalam kesempatan itu, Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.S.Kar., M.Hum., mengunkapkan, seiring kemajuan teknologi yang menyajikan pertunjukan modern, sebagian besar generasi muda Bali mulai meninggalkan kesenian tradisional warisan leluhur. Sehingga ia mengaku, ISI Denpasar menerima banyak permintaan dari masyarakat untuk merekonstruksi kesenian yang hampir punah. “Rekonstruksi melalui pengabmas sudah kewajiban kami. Para dosen kami harapkan bisa membantu masyarakat. Para tetua yang khawatir meminta kami merekonstruksi beberapa jenis kesenian,” ungkapnya.
Pengabmas yang dilakukan sepanjang Oktober 2017 tersebut, lanjut dia, diawali dengan memberikan pemahaman, bimbingan teknis, serta menjabarkan makna yang terkandung dalam seni kepada warga pelaku seni, khususnya generasi muda. “Kami lakukan pendekatan di awal, dengan tujuan menumbuhkan cinta masyarakat pada seni. Utamanya kita sasar generasi muda setempat,” ujarnya.
Sehingga, masih menurut dia, masyarakat pelaku seni akan mendapatkan kesejahteraan bathin. Tujuan lainnya, seni pertunjukan Joged Pingitan mempunyai prospek yang sangat bagus karena jaraknya sangat dekat dengan tempat wisata Bali Zoo. “Tujuan kita, pertama jelas menyelamatkan Joged Pingitan dari kepunahan, mensejahterakan bathin masyarakat dan meningkatkan kemampuan serta apresiasi dalam berkesenian,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengucapkan terimakasih kepada tokoh masyarakat, seniman dan narasumber di Desa Apuan yang telah bekerjasama dengan baik, sehingga proses rekonstruksi berjalan dengan baik. Rekonstruksi diakhiri dengan pertunjukan hasil dan dokumentasi.
Sementara itu, pihak Desa Apuan juga mengungkapkan rasa terimakasihnya terhadap komitmen dan kerja keras para dosen ISI Denpasar yang telah membantu menyelamatkan kesenian Joged Pingitan dari kepunahan. Ia berharap, ke depan semakin banyak kesenian dan kebudayaan Bali yang tersebar di desa-desa adat di Bali bisa direkonstruksi. “Kendala utama memang narasumber atau pelaku keseinian yang direkonstruksi itu, karena mereka sudah sepuh, minim literatur bahkan banyak yang sudah meninggal dunia. Kami sangat senang salah satu aset berharga desa kami telah kembali,” tutupnya.
by admin | Nov 7, 2017 | Berita
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menutup kegiatan rekonstruksi kidung ‘Dwijendra Astawa’ di Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang meliputi 12 jenis kidung diantaranya Astapaka Astawa, Gebang Apit Lontar, Sara Kusuma, Palugon, Bubuksahs Gagak Aking, Alis-alis Ijo, Jayendriya, Aji Kembang, Kawitan Wargasari, Rare Angon, Bramana Ngisep Sari, dan Wasi (Sewaka Dharma).
Kidung Dwijendra Astawa merupakan karya besar warisan leluhur para pendeta di Budakeling yaitu karya Danghyang Nirarta, Danghyang Astapaka dan keturunannya. Secara bentuk, teknik, karakter, cengkok, dan gayanya tidak saja memiliki keunikan tetapi mengandung kekuatan emosional subyektif terhadap masyakarakat setempat. Demikian dikatakan Rektor ISI Denpasr Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.S.Kar., M.Hum., saat penutupan rekonstruksi di Karangasem, Jumat (27/10) lalu.
Arya menuturkan, berdasarkan data dari narasumber terdeteksi sekitar 200 kidung kuno di Desa Budakeling, yang diibaratkan ‘mutiara yang tercecer’. Kidung-kidung tersebut mulai luntur karena sudah jarang dipentaskan, sebagian lagi masih tercecer pada narasumber yang semakin sepuh, bahkan banyak yang sudah terlupakan, akibat pelakukanya sudah meninggal dunia. “Saya harapkan kita mampu merekonstruksi semuanya. Meski bertahap, saat ini baru 12 dan selanjutnya bisa ditambah lagi. Sudah kewajiban kita menyelamatkan,” harapnya.
Arya mengapresiasi keterlibatan anak-anak dan remaja yang ikut berperan merekonstruksi di bawah arahan narasumber. Ia yakin Budakeling adalah kawasan budaya yang banyak menyimpan warisan budaya masa lampau. Peranda Budha-nya juga banyak, basisnya sastra, bukan ngadep banten tapi sastra, tutur dan kaweruhan, oleh karena itu kita sangat mengapresiasi. Sekalipun program rekonstruksi nantinya berpindah, ia berharap rekkonstruksi bisa dilakukan oleh peneliti lainnya.
Rekonstruksi, lanjut Arya, digalakkan karena berkaca dari zaman Asti (sebelum ISI,red), saat itu, dikatakan Arya, banyak kesenian kuno yang hampir punah seperti rejang, telek, barong, dan gambuh berhasil direkonstruksi, termasuk seni pedalangan gaya Sukawati dan gaya Tunjuk Tabanan. “Tahun 90-an pernah ada polemik bahwa ISI membawa virus Asti sehingga mamatikan gaya di daerah. Itu semua terbalik, justru lembaga kita menyelamatkan keseenian di daerah asalnya, bukan mengubah dengan gaya Asti. Karena landasan kita mengikuti gaya-gaya di daerah asalnya,” jelasnya.
Sementara itu, narasumber dan tokoh Desa Budakeling Ida Wayan Ngurah mengaku sangat bersyukur upaya rekonstruksi kidung bisa dilaksanakan di Desa Buhakeling. Menurutnya, kidung adalah seni, bagian dari Weda berkaitan dengan nyanyian spiritual ke-Tuhanan. “Sangat tepat sekali direkonstruksi kembali sehingga apa yang menjadi konsep semula bisa dibawakan secara utuh. Terimakasi kepada ISI,” tutup Ida Wayan.
by admin | Oct 30, 2017 | Berita
Jelang pemilu 2018, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali menggelar doa bersama Doa Bersama Ngardi Bali Shanti Lan Jagadhita dalam rangka peluncuran maskot dan peluncuran Jingle Pilgub Bali 2018. Acara ini dilaksanakan di Monumen Bajara Sandi Renon, Denpasar pada hari Sabtu (28/10) kemarin.
Kegiatan doa bersama ini menjadi menarik karena dimeriahkan dengan penampilan sebuah karya fragmen tari garapan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dengan judul Asta Brata. Fragmen tari yang melibatkan 200 personil tersebut menceritakan tentang perjalanan Brata mencari Sri Rama, Laksamana dan Dewi Sita di Hutan Dandaka. Wakil rektor III ISI Denpasar I Ketut Garwa yang hadir pada acara menjelaskan bahwa pihaknya memiliki kerjasama dengan KPU Prov. Bali dan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi menyukseskan Pilgub Bali 2018, dalam wujud sebuah karya fragmen tari.
Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika dalam sambutannya mengatakan, pada tahun 2018 masyarakat Bali akan melaksanakan pesta demokrasinya guna memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, dan seluruh penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab dari KPU. Namun demi kesusksesan dan kelancaran dari pilkada ini tidak lepas dari tanggung jawab kita semua dan diperlukan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat.
Sementara itu Ketua KPU Bali, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi dalam sambutannya mengucapkan hormat dan puji syukur atas terselenggaranya acara doa bersama ini. Lebih lanjut kegiatan doa bersama ini juga bermaksud untuk memohon keselamatan kepada saudara-saudara kita yang berada di dekat kawasan bencana di Kabupaten Karangasem. Dalam acara tersebut hadir pula Ketua KPU RI, Arif Budiman yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemerintah memberikan dukungan penuh kepada KPU Provinsi dan KPU Kabupaten /Kota serta meminta agar sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas sehingga tahapan Pilkada dapat dilaksanakan sebaik baiknya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan peluncuran maskot Pilgub oleh Ketua KPU RI, Arif Budiman dan dilanjutkan dengan penyerahan duplikat maskot Pilgub oleh Ketua KPU Provinsi kepada KPU Kabupaten Bangli dan Karangasem serta diakhiri dengan peluncuran jingle pilgub Bali 2018.
by admin | Oct 26, 2017 | Berita
Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar.,M.Hum., melantik sebanyak 56 pejabat struktural di lingkungan ISI Denpasar periode 2017-2021 di Kampus setempat, Selasa (24/10) kemarin. Usai pelantikan, Arya berharap seluruh sumber daya manusia bekerja keras demi mewujudkan rencana strategis dan visi lembaga.
Pelantikan yang didasari Keputusan Rektor ISI Denpasar bernomor 3522 s.d 3580/IT5.4.1/OT /2017, menetapkan Prof. Dr. Iwayan Dibia, SST.,MA., sebagai Ketua Program Studi (Kaprodi) Seni Program Doktor (S3), Dr. I Gede Yudarta, S.SKar., M.Si., sebagai Sekertaris Seni Program Doktor. Sedangkan Kaprodi Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni, dijabat Dr. I Ketut Sariada, SST., didampingi sekertaris Dr. I Nyoman Suardina, S.Sn., M.Si.
Pada Fakultas Seni Pertunjukan Wardizal, S.Sen., M.Si., dilantik sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Ida Ayu Trisnawati. SST.,M.Si., sebagai Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, I Gede Mawan, S.Sn., M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Sementara itu, Sulistyani S.Kar.,M.Si. menjabat Ketua Jurusan (kajur) Seni Tari, Gusti Ayu Ketut Suandewi, SST.,Msi sebagai Sekertaris Jurusan (Sekjur) Tari, Ni Nyoman Manik Suryani, SST., MSI., Kepala Laboratorium Seni Tari.
Kajur Seni Karawitan dipercayakan kepada I Nyoman Kariasa, S.Sn.,M.Sn., Saptono, S.Sen.,M.Si., sebagai Sekjur, I Gede Made Indra Sadguna, S.Sn., M.Sn., sebagai Kepala Laboratorium. I Kadek Widnyana, SSP., M.Si., sebagai Kajur Seni Pedalangan, Ni Komang Sekar Marhaeni SSP.,M.Si., sebagai Sekjur Pedalangan, I Ketut Sudiana, S.Sn.,M.Sn., sebagai Kepala Laboratorium. Drs. Rinto Widyarto, M.Si., sebgai Kajur Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik (Sendratasik), Dra. Ni Wayan Mudiasih, M.Si, sebagai Sekjur Sendratasik, Ni Wayan Iriani, SST.,M.Si., sebagai Kepala Laboratorium Sendratasik. I Komang Darmayuda S,Sn.,M.Si., menjabat Kajur Seni Musik, Dr. Ni Wayan Ardini., sebagai Sekjur Seni Musik, dan Ketut Sumerjana, S.Sn.,M.Sn., sebagai Kepala Laboratorium Jurusan Seni Musik.
Di lingkungan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Drs. I Nengah Sudika Negara, M.Erg dilantik sebagai Wakil Dekan Bidang aAkademik, Dra. Ni Made Purnami Utami, M.Erg., sebagai Wakil Dekan Bidang Umum, Ni Kadek Dwiyani, S.S., M.Hum., sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan alumni. Sementara itu Drs. I Wayan Gunawan, M.Sn., menjabat Kajur Fakultas Seni Rupa dan Desain, I Dewa Gede Putu Budiarta, S.Sn.,M.Si., Sekjur Seni Rupa Murni, Drs. AA Gede Yugus, M.Si., sebaga Kepala Laboratorium Seni Rupa Murni.
Dr. Drs. I Wayan Suardana, M.Sn., sebagai Kajur Kriya Seni, I Nyoman Laba, S.Sn., M.Sn, sebagai Sekjur, Dra. Ni made Rai Sunarini, M.Si., sebagai Kepala Laboratorium Seni Kriya. I Kedek Dwi Noorwatha, S.Sn., M.Ds., sebagai Kajur Desain Interior, I Nyoman Adi Tiaga, S.Sn.,M.Sn., sebaga Sekjur, Toddy Hendrawan sebagai Kepala Laboratorium Desain Interior. Cok. Alit Artawan, S.Sn.,M.Sn., sebagai Kajur Deskomvis, I Wayan Agus Eka Cahyadi sebagai Sekjur, I Putu Arya Janottama sebagai Kepala Laboratoium.
Dr. Tjok Istri Ratna, C.S., S.Sn., M.Si., sebagai Kajur Desain Mode, Drs. I Made Radiawan, M.Erg., sebagai Sekjur Desain Mode, Ida Ayu Kade Sri Seukmadewi, S.Sn., M.Erg., sebagai Kepala Laboratorium. I Made Saryana, S.Sn., M.Sn., sebagai Kajur Fotografi, Anis Raharjo, S.Sn., M.Sn., sebagai sekjur, Amoga Leo Octaviano, S.Sos.,M.Sn., sebagai Kepala Laboratorium. Sementara itu, I Kadek Puriartha, S.Sn.,M.Sn., menjabat Kajur Televisi dan Film, Dr. Drs. I Made Darmawan, M.Si., sebagai Sekjur Televisi dan Film, serta I Gusti Ngurah Wirawan, S.Sn., M.Sn., sebaga Kepala Laboratorium.
Pada Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pengembangan Pendidikan (LP2MPP), Dr. Drs. I Wayan Mudra, M.Sn., menjabat Sekertaris, Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd., sebagai Koordinator Pusat LP2MPP, Ni Luh Desi In Diana Sari S.Sn.,M.Sn., sebagai Koordinator Pusat Penerbitan LP2MPP, Dr. Drs. I Ketut Muka, M.Si., Koordinator Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. AA Gde Rai Remawa sebagai Koordinator Pusat Penjaminan Mutu, Dr. Ni Made Arshiniwati, SST.,M.Si., Koordinator Pusat Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Intrusksional (P3AI), Dr. Ni Ketut Dewi Yulianti, S.S.,M.Hum, sebagai Koordinator Pusat Lab Bahasa LP2MPP, dan I Nyoman Sugawa S.Kom sebagai Koordinator Pusat Kearsipan.
Pada posisi Unit Pelaksana Teknis (UPT), Drs. I made Suparta, M.Hum dilantik sebagai Kepala UPT Dokumentasi Seni, I Dewa Ketut Wicaksana, SSP., M.Hum., sebagai kepala UPT Perpustakaan, Ni Nyoman Kasih sebagai Kepala UPT Ajang Gelar dan Pameran, Ni Ketut Suryantini, SSKar., M.Sn., sebagai Kepala UPT Bengkel Peralatan, serta Nyoman Lia Suntanthi, SS.,MA., Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi. “Kepadanya dapat diberikan tunjangan dosen yang diberikan tugas tambahan setiap bulan berdasarkan Peraturan Presiden RI No 65 tahun 200u atau berdasarkan Keputusan Rektor ISI Denpasar,’ tutup Arya.