Ketua Senat ISI Denpasar Drs I Wayan Gulendra MSn didampingi Ketua Panitia Pemilihan Rektor dan anggota usai memberikan keterangan kepada awak media di Denpasar (Antaranews Bali/Ni Luh Rhisma/2020)Denpasar (ANTARA) – Senat Internet Seminar Indonesia Denpasar mulai membuka tahapan pemilihan calon rektor periode 2021-2025, seiring berakhirnya masa jabatan rektor saat ini Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum pada 22 Maret 2021.
“ISI Denpasar hubungannya dengan masyarakat Bali sangat kental, karena itu masyarakat Bali perlu tahu tentang proses perubahan kepemimpinan di ISI Denpasar,” kata Ketua Senat ISI Denpasar Drs I Wayan Gulendra MSn saat memberikan keterangan kepada awak media di Denpasar, Selasa.
Oleh karena itu, pihaknya memberikan kesempatan kepada siapa saja dan dari mana saja untuk mengikuti tahapan Pemilihan Rektor ISI Denpasar sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
Menurut Gulendra, bakal calon rektor tidak harus datang dari ISI Denpasar, bisa dari kampus atau perguruan tinggi lain di Bali dan luar Bali, bahkan bisa juga dari kalangan luar kampus, yang penting PNS memiliki pengalaman jabatan sebagai dosen dengan jenjang akademik paling rendah lektor kepala.
Pemilihan rektor (pilrek) di kampus seni “pelat” merah itu berpedoman pada Peraturan Senat ISI Denpasar Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pemilihan Rektor ISI Denpasar Periode 2021-2025 dan juga Permenristekdikti Nomor 21 Tahun 2018 tentang Perubahan Permenristekdikti Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri.
“Pemilihan rektor adalah salah satu agenda yang menentukan arah lembaga ini. Waktunya sudah agak mepet, karena berdasarkan peraturan menteri, lima bulan sebelum jabatan rektor aktif habis, maka tahapan pilrek berikutnya sudah harus dimulai, sehingga kami mohon dukungan masyarakat,” ujarnya didampingi Ketua Panitia Pilrek Dr Drs AA Gede Rai Remawa, MSn, Sekretaris I Dewa Ketut Wicaksana, SSP,MHum, anggota Dr Komang Arba Wirawan, SSn, MSi, I Gede Eko Jaya Utama, SE, MM.
Gulendra menambahkan, ISI Denpasar adalah institusi pendidikan seni dan budaya milik warga Bali dan Indonesia pada umumnya, sehingga ia berharap peran aktif masyarakat dalam memberikan masukan yang konstruktif untuk kemajuan insitusi.
“Kami membutuhkan kandidat yang berkualitas untuk memimpin ISI Denpasar. Dibutuhkan pemimpin yang betul-betul jitu dan memiliki kiprah yang luas sehingga ISI Denpasar bisa menjadi lebih baik lagi,” ucapnya pada acara yang dipandu Sekretaris Senat ISI Denpasar Dr Ni Luh Sustiawati itu.
Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Calon Rektor ISI Denpasar Periode Tahun 2021-2025, Dr Drs Anak Agung Gede Rai Remawa, MSn., menambahkan, tahapan Penjaringan Pemilihan Rektor 2021-2025 dimulai sejak 3 September 2020 dengan agenda rapat pembahasan dan penetapan tata cara pemilihan rektor dan pembentukan panitia pengangkatan rektor.
Dilanjutkan dengan sosialisasi media dan civitas akademika dan pengumuman penjaringan bakal calon rektor dari 9-20 September 2020.
Pendaftaran bakal calon rektor, lanjut Rai Remawa, dimulai 21 September hingga 2 Oktober 2020. “Apabila bakal calon masih kurang dari empat orang, waktunya bisa diperpanjang,” ujarnya.
Selanjutnya pada 5-6 Oktober masuk ke tahap seleksi administrasi. Kemudian 7 Oktober penetapan oleh senat, serta rencananya 12 Oktober tahap pengumuman bakal calon rektor. “Tanggalnya bisa berubah beberapa hari, jika terjadi perpanjangan waktu saat pendaftaran bakal calon,” ucapnya.
Tahap yang krusial, yakni penyampaian visi misi calon rektor di depan sidang terbuka senat, termasuk penilaian dan penetapan tiga calon rektor dalam sidang senat tertutup pada 2 November 2020. “Tanggal 2 November ini harus selesai dua agenda sekaligus itu,” katanya.
Selanjutnya pada 5 November, akan disodorkan tiga nama kandidat ke Mendikbud. Pilrek sendiri diagendakan 4 Desember 2020. “Semoga semua berjalan lancar sesuai agenda,” ujarnya berharap
Soal persyaratan calon rektor, dia menjelaskan, harus pegawai negeri sipil yang punya pengalaman jabatan sebagai dosen dengan jenjang akademik paling rendah lektor kepala, beriman dan bertakwa Kepada TYME, berusia paling tinggi 60 tahun, punya pengalaman manajerial paling rendah sebagai ketua jurusan (prodi) paling singkat dua tahun di PTN atau paling rendah pejabat eselon II a di lingkungan instansi pemerintah, bersedia dicalonkan menjadi rektor, sehat jasmani rohani, bebas narkotika, penilaian prestasi kinerja baik dalam dua tahun terakhir.
Selanjutnya, tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar lebih dari enam bulan, tidak sedang menjalani hukuman, tidak pernah dipidana penjara, berpendidikan doktor (S3), tidak pernah melakukan plagiat, serta telah membuat dan menyerahkan laporan harta kekayaan pejabat negara ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dia menjamin, independensi panitia dan senat dalam proses pilrek ini. Saat pemilihan nanti, porsi suara dari senat 65 persen, dan dari Mendikbud sebesar 35 persen. Tentunya Mendikbud juga sebelumnya akan mengecek rekam jejak tiga calon rektor ISI Denpasar.
Yudisium Mahasiswa FSP ISI Denpasar Periode Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020 di kampus setempat (Antaranews Bali/Ni Luh Rhisma/2020)Denpasar (ANTARA) – Fakultas Seni Pertunjukan Internet Seminar Indonesia Denpasar pada Selasa (8/9) meyudisium sebanyak 85 mahasiswanya secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Yudisium secara ‘live’ langsung ini selain untuk memenuhi aspirasi mahasiswa, juga karena memang memungkinkan dari sisi kapasitas gedung. Ini peserta yudisium berjumlah 85, sedangkan kapasitas Gedung Natya Mandala ini 700 orang,” kata Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar Dr I Komang Sudirga, SSn, MHum, usai acara Yudisium Mahasiswa FSP ISI Denpasar Periode Semester Genap Tahun Akademik 2019/2020, di Denpasar, Selasa.
Pihaknya harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat karena pelaksanaan yudisium berlangsung di tengah pandemi COVID-19. Selain diwajibkan memakai masker, para peserta yudisium juga dicek suhu tubuhnya, harus mencuci tangan dan juga tempat duduk antar peserta diatur dengan jarak sekitar dua meter.
Dalam prosesi yudisium itu, juga tidak ada pengalungan gordon dari Dekan, tetapi dipakai secara serentak oleh masing-masing mahasiswa. Jajaran FSP ISI Denpasar pun tidak bersalaman dengan mahasiswa yang dipanggil masing-masing ke atas panggung untuk menerima map yang berisikan nilai Indeks Prestasi Kumulatif dan pernyataan kelulusan.
Usai menerima daftar nilai itu, kemudian peserta yudisium memberikan salam kepada pimpinan fakultas dengan cara membungkukkan badan.
Dekan Sudirga mengakui pandemi COVID-19 telah memberikan tantangan yang luar biasa bagi para seniman, termasuk juga bagi sivitas akademika ISI Denpasar.
“Kalau tadinya belum terpikir untuk membuat karya-karya dalam musik digital, tetapi karena pandemi, para mahasiswa untuk ujian tugas akhir sudah diberikan kelonggaran membuat karya dalam bentuk aplikasi multimedia,” ujarnya.
Pandemi ini telah memberikan berkah untuk garapan seni virtual dan juga menjadi genre baru dalam pertunjukan seni ke depan.
Dalam kesempatan itu, ia berpesan kepada para mahasiswa yang diyudisium untuk senantiasa meningkatkan kompetensi diri dari sisi kekaryaan dan pengkajian. Para seniman harus senantiasa kreatif dan tidak membatasi diri atau terhalang dengan kondisi apapun.
“Belajarlah sepanjang hayat dan tidak mengenal umur. Jangan cepat berpuas diri, tetapi jadikan yudisium ini sebagai tonggak untuk menggapai masa depan,” ucapnya.
Apalagi sesuai dengan visi misi fakultas harus melahirkan sarjana-sarjana yang sujana, yang memiliki kepribadian yang unggul dalam bidang seni budaya, mampu berkompetisi dalam lapangan kerja, berwawasan lokal dan juga internasional atau global.https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-4365076130975205&output=html&h=280&adk=2313643902&adf=248235546&w=730&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1599574086&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=7676592031&psa=1&guci=2.2.0.0.2.2.0.0&ad_type=text_image&format=730×280&url=https%3A%2F%2Fbali.antaranews.com%2Fberita%2F209070%2Ffsp-isi-denpasar-yudisium-85-mahasiswa-dengan-protokol-kesehatan-ketat&flash=0&fwr=0&pra=3&rh=183&rw=729&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChAI8Nfc-gUQg9DBk5rB-bFzEkwAWLfl1AYS_bVDfIF4XbsOYDBzYuTFYtmxBnI9Dh3Kob6i5Lgxqn3JBd24lZYDRbBB-iWud50fxQsTpsgGg2W85rB2N7R_muFyCeej&dt=1599574080137&bpp=6&bdt=51800&idt=6&shv=r20200831&cbv=r20190131&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&cookie=ID%3D9c325fa51a585998-2205666523c200d0%3AT%3D1592531453%3ART%3D1592531453%3AS%3DALNI_MZjiwUxD5PHq1yjZC13X5HCv07LaQ&prev_fmts=0x0%2C730x280%2C730x280%2C730x280&nras=5&correlator=8518407700515&frm=20&pv=1&ga_vid=1418523904.1571728293&ga_sid=1599574078&ga_hid=612311582&ga_fc=0&iag=0&icsg=886912844031&dssz=40&mdo=0&mso=0&u_tz=480&u_his=1&u_java=0&u_h=720&u_w=1280&u_ah=720&u_aw=1280&u_cd=24&u_nplug=3&u_nmime=4&adx=77&ady=3058&biw=1263&bih=648&scr_x=0&scr_y=0&eid=21067214%2C21066124%2C21067349&oid=3&pvsid=3407874042276349&pem=614&rx=0&eae=0&fc=384&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1280%2C0%2C1280%2C720%2C1280%2C648&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&fu=8320&bc=31&jar=2020-09-08-14&ifi=5&uci=a!5&btvi=4&fsb=1&xpc=QbuIwZXx09&p=https%3A//bali.antaranews.com&dtd=6306
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik FSP ISI Denpasar yang sekaligus Ketua Pelaksana Yudisium, Wardizal S.Sen, MSi menyampaikan sebanyak 85 mahasiswa yang diyudisium itu berasal dari lima program studi atau jurusan dengan rincian dari Jurusan Tari (23), Jurusan Seni Karawitan (41), Jurusan Seni Pedalangan (10), Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan (3), dan Jurusan Musik (8).
Sebelum diyudisium, para mahasiswa tersebut sudah melaksanakan Ujian Tugas Akhir periode semester genap tahun akademik 2019/2020 dengan rentang waktu dari 3-25 Agustus 2020.
Adapun mahasiswa FSP ISI Denpasar yang meraih IPK Tertinggi yakni Ida Ayu Triana Titania Manuaba (3,96), Made Georgiana Triwinadi (3,96), Ni Putu Vikky Aldelia (3,94), I Gede Feby Widi Cahyadi (3,94), I Putu Agus Darmajaya (3,94), I Gede Yudana (3,92), dan I Putu Sarasentanu Mustiana Pagal (3,92).
Sedangkan mahasiswa dengan peraih Nilai Skripsi Terbaik yakni Maldini Luther Matindas (97,40), Made Georgiana Triwinadi (96,40) dan I Putu Sarasentanu Mustiana Pagal (96,00).
Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum, dan Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Prof Dr Drs I Nyoman Artayasa, MKes, serta sejumlah peserta seleksi Jalur Mandiri yang terhubung dalam Zoom Meeting sebelum pelaksaan ujian. ANTARA/HO-Dok ISI Denpasar
Denpasar (ANTARA) – Internet Seminar Indonesia Denpasar melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021 untuk Jalur Mandiri melalui ujian secara daring dari rumah masing-masing calon mahasiswa.
“Untuk Jalur Mandiri ini, kami akan menerima mahasiswa 30 persen dari kuota total mahasiswa baru atau sekitar 150 orang,” kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum, di Denpasar, Kamis.
Seleksi Jalur Mandiri ISI Denpasar ini dilaksanakan selama dua hari, dari 5-6 Agustus 2020 yang diikuti oleh 363 calon mahasiswa dari 383 orang yang sebelumnya telah mendaftar.
“Dengan seleksi Jalur Mandiri ini, maka kami akan segera menyelesaikan sistem penerimaan mahasiswa baru karena September mendatang sudah dimulai perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2020/2021,” ucap Prof Arya.
ISI Denpasar sebagai satu-satunya kampus seni negeri di wilayah Bali-Nusra ini, lanjut dia, sama dengan tahun-tahun sebelumnya menerima calon mahasiswa baru melalui tiga jalur yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri dan terakhir melalui Jalur Mandiri.
Melalui tiga jalur seleksi itu, ISI Denpasar akan menerima calon mahasiswa sebanyak 600 orang, sama halnya dengan kuota tahun sebelumnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar Prof Dr Drs I Nyoman Artayasa, MKes, menambahkan untuk seleksi Jalur Mandiri biasanya pihak ISI Denpasar lebih melihat dari sisi praktik yang dilakukan calon mahasiswa.
Namun, karena kondisi pandemi COVID-19, akhirnya diputuskan memakai sistem ujian secara daring. Selain mengujikan mengenai materi seni, juga berisi materi mengenai Pancasila, wawasan kebangsaan dan pengetahuan umum lainnya.
Di samping mengikuti ujian secara daring, calon mahasiswa sebelumnya juga wajib sebelumnya menyertakan atau mengirimkan portofolio.
Prof Artayasa menambahkan, terkait penentuan siapa yang lolos di Jalur Mandiri ini akan diakumulasikan antara nilai hasil ujian secara daring dan portofolio yang sudah diputuskan untuk diberikan bobot penilaian sekian persen.
“Mudah-mudahan semua prosesnya dapat berjalan dengan lancar dan pada prinsipnya kami melaksanakan seleksi dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 secara ketat,” ujarnya didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama, SE, MM itu.
Sementara itu, Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi ISI Denpasar Nyoman Lia Susanthi, SS, MA mengatakan pihaknya bekerja sama dengan bagian akademik ditugaskan menyelenggarakan ujian Jalur Mandiri secara daring.
“Calon mahasiswa tidak ke kampus untuk melaksanakan kegiatan ujian daring, tetapi mahasiswa melakukan ujian tulis dari rumah masing-masing,” ujarnya.
Lia mengatakan dari 383 orang yang sudah mendaftar di Jalur Mandiri, yang mengikuti tes secara daring sebanyak 363 orang, atau 95 persen dari jumlah pendaftar.
“Dua hari sebelumnya, kami melakukan pertemuan teknis untuk memastikan bahwa peserta harus bisa terkoneksi dengan internet. Selain itu, peserta harus memiliki dua device atau alat untuk mendukung kegiatan ujian, yakni PC atau laptop, dan handphone,” ucapnya.
Peserta ujian, tambah Lia, sebelumnya sudah diminta untuk menginstal program Safe Exam Browser yang bertujuan untuk mengunci browser dari masing-masing peserta ujian agar tidak bisa membuka aplikasi selain ujian yang diberikan.
DENPASAR – Fakultas Seni Rupa dan Desain ( FSRD) ISI Denpasar menggelar yudisium mahasiswa semester genap tahun akademik 2019/2020 pada Sabtu (29/8/2020). Kegiatan dilaksanakan secara daring dan tatap muka perwakilan tujuh mahasiswa masing-masing program studi (prodi).
“Meskipun dilakukan secara daring, tentu tidak akan menghilangkan makna bahwa mereka secara resmi sudah diyudisium dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar,” kata Dekan FSRD ISI Denpasar Dr Anak Agung Gde Bagus Udayana, Senin (31/8/2020).
Ada 176 mahasiswa FSRD ISI Denpasar yang diyudisium dari prodi/jurusan Seni Murni (12 orang), Kriya (2 orang), Desain Interior (20 orang), Desain Komunikasi Visual (62 orang), Fotografi (14 orang), Desain Mode (48 orang) serta Film dan Televisi (7 orang). “Mereka bahagia sekali dilepas secara resmi dalam yudisium tersebut untuk selanjutnya mengikuti proses wisuda,”ujar Dr Anak Agung Gde Bagus Udayana.
Mahasiswa yang diyudisium di tengah pandemi Covid-19 ini, kata Bagus Udayana, melalui proses cukup panjang dalam menempuh pendidikan di FSRD ISI Denpasar. Rata-rata empat tahun dan ada juga lebih dari itu.
Yudisium mahasiswa FSRD ISI Denpasar secara daring.
Khusus mata kuliah terakhir yang ditempuh adalah mata kuliah Tugas Akhir (TA) yang sudah melalui tahapan dan proses sebagi berikut yakni pendaftaran TA, pengajuan proposal TA, ujian proposal TA, Proses asistensi kepada pembimbing, Evaluasi TA sebanyak tiga kali.
Kemudian sidang ujian TA dan pameran TA yang pada semester ini diadakan secara “online” melalui Instagram FSRD ISI Denpasar. “Dari tahapan-tahapan tersebut, lebih banyak dilaksanakan secara daring karena adanya pandemi Covid-19,”ungkapnya didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama, SE, MM.
Sementara, Ketua Pelaksana Yudisium I Nengah Sudika Negara menambahkan, dari 176 mahasiswa yang yudisium, 112 orang dari Strata-1 dan 66 orang D4 (Sarjana Terapan).
Pada kesempatan itu juga diberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi yang berhasil menyelesaikan studi dengan Indeks Prestasi tertinggi untuk program sarjana dan sarjana terapan. Kemudian, penghargaan kepada mahasiswa yang memiliki nilai karya tugas akhir tertinggi untuk program sarjana dan sarjana terapan.
Lulusan dengan Indeks Prestasi Kumulatif terbaik untuk Program Sarjana Terapan semuanya dari Prodi Desain Mode yakni Ni Kadek Shinta Anggarani (3,97), Ni Kadek Gina Sonya (3,94), Dian Septiana Putri (3,94), dan Ni Made Ayu Widya Sari (3,92).
Lulusan dengan Indeks Prestasi Kumulatif terbaik untuk Program Sarjana yakni Nyoman Goris Cahyadi dari Prodi Desain Interior (3,94), I Gusti Ngurah Agung Yuda Putra dari Desain Komunikasi Visual (3,88) dan Anak Agung Ista Ratnamaya dari Desain Interior (3,85).
Lulusan dengan Predikat Tugas Akhir Terbaik dari Program Sarjana Terapan Prodi Desain Mode yakni Dian Septiana Putri, Ni Luh Ayu Lina Yanti, Ni Nengah Zinnia Aribaten, Ni Kadek Gina Sonya, dan AA Sagung Istri Trisnadewi. Kemudian Ida Ayu Sarara Anggita Dwipayanti Manuaba, Luh Gde Anindya Apsari Dyaksa, Ni Putu Deasy Pratiwi, Ni Kadek Shinta Anggarani, dan Ni Putu Ryani Puspa Yeni.
Sedangkan untuk lulusan dengan Predikat Tugas Akhir Terbaik dari Program Sarjana yakni diraih Made Werdhi Kusuma Widiatmika dari Desain Komunikasi Visual (98,7), Nyoman Goris Cahyadi dari Desain Interior (96,5) dan I Wayan Buana Adisaputra dari Desain Komunikasi Visual (94,9). (Sur)
Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum, dan Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Prof Dr Drs I Nyoman Artayasa, MKes, serta sejumlah peserta seleksi Jalur Mandiri yang terhubung dalam Zoom Meeting sebelum pelaksaan ujian. ANTARA/HO-Dok ISI Denpasar
Denpasar (ANTARA) – Internet Seminar Indonesia Denpasar melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021 untuk Jalur Mandiri melalui ujian secara daring dari rumah masing-masing calon mahasiswa.
“Untuk Jalur Mandiri ini, kami akan menerima mahasiswa 30 persen dari kuota total mahasiswa baru atau sekitar 150 orang,” kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum, di Denpasar, Kamis.
Seleksi Jalur Mandiri ISI Denpasar ini dilaksanakan selama dua hari, dari 5-6 Agustus 2020 yang diikuti oleh 363 calon mahasiswa dari 383 orang yang sebelumnya telah mendaftar.
“Dengan seleksi Jalur Mandiri ini, maka kami akan segera menyelesaikan sistem penerimaan mahasiswa baru karena September mendatang sudah dimulai perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2020/2021,” ucap Prof Arya.
ISI Denpasar sebagai satu-satunya kampus seni negeri di wilayah Bali-Nusra ini, lanjut dia, sama dengan tahun-tahun sebelumnya menerima calon mahasiswa baru melalui tiga jalur yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri dan terakhir melalui Jalur Mandiri.
Melalui tiga jalur seleksi itu, ISI Denpasar akan menerima calon mahasiswa sebanyak 600 orang, sama halnya dengan kuota tahun sebelumnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar Prof Dr Drs I Nyoman Artayasa, MKes, menambahkan untuk seleksi Jalur Mandiri biasanya pihak ISI Denpasar lebih melihat dari sisi praktik yang dilakukan calon mahasiswa.
Namun, karena kondisi pandemi COVID-19, akhirnya diputuskan memakai sistem ujian secara daring. Selain mengujikan mengenai materi seni, juga berisi materi mengenai Pancasila, wawasan kebangsaan dan pengetahuan umum lainnya.
Di samping mengikuti ujian secara daring, calon mahasiswa sebelumnya juga wajib sebelumnya menyertakan atau mengirimkan portofolio.
Prof Artayasa menambahkan, terkait penentuan siapa yang lolos di Jalur Mandiri ini akan diakumulasikan antara nilai hasil ujian secara daring dan portofolio yang sudah diputuskan untuk diberikan bobot penilaian sekian persen.
“Mudah-mudahan semua prosesnya dapat berjalan dengan lancar dan pada prinsipnya kami melaksanakan seleksi dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 secara ketat,” ujarnya didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama, SE, MM itu.
Sementara itu, Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi ISI Denpasar Nyoman Lia Susanthi, SS, MA mengatakan pihaknya bekerja sama dengan bagian akademik ditugaskan menyelenggarakan ujian Jalur Mandiri secara daring.
“Calon mahasiswa tidak ke kampus untuk melaksanakan kegiatan ujian daring, tetapi mahasiswa melakukan ujian tulis dari rumah masing-masing,” ujarnya.
Lia mengatakan dari 383 orang yang sudah mendaftar di Jalur Mandiri, yang mengikuti tes secara daring sebanyak 363 orang, atau 95 persen dari jumlah pendaftar.
“Dua hari sebelumnya, kami melakukan pertemuan teknis untuk memastikan bahwa peserta harus bisa terkoneksi dengan internet. Selain itu, peserta harus memiliki dua device atau alat untuk mendukung kegiatan ujian, yakni PC atau laptop, dan handphone,” ucapnya.
Peserta ujian, tambah Lia, sebelumnya sudah diminta untuk menginstal program Safe Exam Browser yang bertujuan untuk mengunci browser dari masing-masing peserta ujian agar tidak bisa membuka aplikasi selain ujian yang diberikan.
Denpasar: Mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar diberikan keleluasaan membuat karya cipta yang menjadi bahan ujian tugas akhir melalui aplikasi multimedia. Kebijakan ini tak lepas dari situasi pandemi virus korona (covid-19).
“Kami memberikan opsi untuk tugas akhir ini bisa membuat karya cipta langsung dengan maksimal melibatkan lima hingga enam orang, ataupun memilih opsi karya cipta melalui aplikasi multimedia,” kata Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar I Komang Sudirga di Denpasar, Rabu, 5 Agustus 2020.
Selain dalam bentuk karya cipta seni, lanjut dia, mahasiswa kampus seni pelat merah itu juga memilih pengkajian seni atau skripsi dalam menyelesaikan tugas akhir. Ujian tugas akhir mahasiswa FSP ISI Denpasar yang dilaksanakan sepanjang Agustus 2020. Ujian diikuti 85 mahasiswa dari lima program studi, yakni Prodi Karawitan, Prodi Tari, Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, Prodi Pedalangan, dan Prodi Musik.
“Ini bukan semata-mata kehendak mahasiswa tetapi karena situasi yang tidak memungkinkan mahasiswa melibatkan banyak pendukung untuk proses latihan pembuatan karya cipta seni,” ujar Sudirga.
Sudirga menuturkan, dalam penggunaan aplikasi multimedia mahasiswa dapat menggabungkan teknologi dengan bermain sendiri atau memadukan dengan sistem perekaman dan proses sulih suara. Demikian juga untuk proses ujiannya bisa sepenuhnya melalui daring, ada juga yang merekam dalam bentuk video kemudian dipresentasikan di depan penguji. Untuk karya dipertanggungjawabkan pula melalui ‘script‘ karya.
Sudirga berharap para mahasiswa tetap bersemangat mengikuti ujian tugas akhir kali ini. Meskipun, tidak bisa menampilkan karya cipta dengan melibatkan banyak pihak dan ditampilkan secara langsung seperti tahun-tahun sebelumnya. Para mahasiswa juga diingatkan untuk tetap melaksanakan kegiatan dengan mengedepankan protokol kesehatan pencegahan covid-19.
“Tetaplah berkarya menjadi putra-putri terbaik dan nantinya bisa terjun di masyarakat. Para mahasiswa, kami harapkan bisa berkontribusi bersama-sama untuk membangun Bali dan Indonesia melalui seni budaya,” ucapnya.