by dwigunawati | Sep 9, 2011 | Berita, Galeri
Penata
Nama : Kadek Sidik Aryawan
Nim : 200701016
Program Studi : Seni Tari
Sinopsis :
Kepanikan Yudisthira akan Cakra Wahyu yang dibuat oleh pasukan Korawa, menggugah hati Abimanyu untuk masuk ke dalam lingkungan tersebut. Keberanian Abimanyu justru menjadi malapetaka bagi dirinya. Awalnya, Abimanyu dengan mudah mengalahkan pasukan Korawa, namun Abimanyu akhirnya tewas terbunuh akibat kecurangan dan kelicikan yang dilakukan petinggi Korawa.
Pendukung Tari :
1. Komang Farda Adi Saputra (Mahasiswa ISI Dps,Smtr IV)
2. I Gede Tilem Pastika (Mahasiswa ISI Dps, Smtr II)
3. Dewa Putu Selamat Raharja (Siswa SMKN 3 Sukawati kelas XI)
4. I Wayan Plong Widiana (Mahasiswa UNUD Fak.Ekonomi Semester II)
Penata Karawitan : I Wayan Darya, S.Sn
Pendukung Karawitan : Sekaa Gong Semara Madhu Singapadu, Gianyar-Bali
by dwigunawati | Sep 7, 2011 | Berita, Galeri
Penata
Nama : I Gede Wirata
NIM : 2007.02.026
Program Studi : Seni Karawitan
Sinopsis :
Lampah Semara, berarti perjalanan sebuah cinta yang menghasilakn suasan yang indah. Cinta merupakan anugerah terindah dari Tuhan karena melalui cinta seseorang dapat merasakan keajaiban akan kehidupan mulai dari bahagia, sedih, sakit, menderita, dll. Terinspirasi dari pengalaman penata sendiri, maka lahirlah sebuah ide untuk menuangkan pengalaman tersebut menjadi sebuah garapan komposisi karawitan kreasi baru berjudul “Lampah Semara”, dengan mengolah unsur-unsur musical seperti melodi, ritme,tempo, dan dinamika yang ditransformasikan ke dalam media gamelan gong kebyar.
Pendukung Karawitan : Sekaha Gong Wahana Gurnita, Br.Kedampal, Kerambitan, Tabanan
by dwigunawati | Sep 5, 2011 | Berita, Galeri
Penata
Nama : I Ketut Jully Artawan
Nim : 200701014
Program Studi : Seni Tari
Sinopsis :
Menceritakan tentang seekor kera yang dipelihara oleh sepasang suami istri, dimana sang istri sangat menyayangi peliharaannya. Karena rasa sayang yang diberikan begitu besar sehingga menimbulkan rasa cinta dan keinginan untuk menjadi manusia dengan harapan bisa memiliki istri dari majikannya. Amarah si kera muncul ketika melihat majikannya bercinta dan kemudian terjadi penyerangan dari kera terhadap majikan laki-lakinya dan akhirnya si kera kalah dan menyadari bahwa dia tidak dapat melawan kodratnya sebagai kera.
Pendukung Tari : Mahasiswa Institut SeniIndonesiaDenpasar
- I Gusti Ngurah Bagus Suryaningrat
- Ni Wayan Ari Cintia Dewi
Penata Karawitan : I Wayan Ari Wijaya, S.Sn
Pendukung Karawitan : Palawara Music Company
Pendukung Vokal : Mahasiswa Universitas Udayana dan SMKN 5 Denpasar
by dwigunawati | Aug 30, 2011 | Berita, Galeri
Penata
Nama : Sang Komang Martahadi
NIM : 2007.02.002
Program Studi : Seni Karawitan
Sinopsis :
Mepada merupakan ritual mengelilingi Pura dengan mengusung pratima dan alat-alat upacara sebagai simbol kedamaian dunia maupun alam para dewa. Dalam ritual ini berbagai suasana mewarnai rangkaian upacara ini seperti, rasa hikmat, agung, serta mengandung kesan relegius yang sacral.
Nuansa rangkaian yang sedemikian unik, memberikan inspirasi bagi penata, untuk dituangkan kedalam sebuah garapan tabuh Petegak Bebarongan. Garapan ini ditata sesuai dengan pola-pola garap kekinian yang tersusun atas : melodi, ritme, harmoni, tempoyang dikemas menjadi sebuah garapan tabuh Petegak Bebarongan dengan judul Mepada
Pendukung Karawitan : Sekaa Gong Sanggar Candra Wiguna, Bebalang, Bangli
by dwigunawati | Aug 28, 2011 | Berita, Galeri
Penata
Nama : Ni Putu Widhi Yuliasih
Nim : 200701010
Program Studi : Seni Tari
Sinopsis :
Dikisahkan Dewi Kunti dengan tidak sengaja mengucapkan mantra yang pernah diajarkan oleh Rsi Druwasa yang mengakibatkan dia mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Karena rasa malu memiliki anak di luar nikah untuk menghindarinya ia pun membuang bayinya ke sungai. Setelah beberapa tahun kemudian anak tersebut menjadi dewasa dan menjadi ksatria gagah berani dalam asuhan Korawa. Suatu ketika didalam perang Bratayuda Dewi Kunti teringat pada anaknya Karna yang berada di pihak Korawa. Secara diam-diam Dewi Kunti menemui Karna dengan cara membujuk dan merayunya untuk memihak Pandawa, namun usahanya sia-sia Karna tetap bersikukuh memihak Korawa dengan alasan balas budi. Akhirnya dengan berat hati, sedih dan kecewa Dewi Kunti menerima semua itu walaupun dia tahu akan kehilangan anaknya dalam perang “Bratayuda”.
Pendukung Tari :
1. Ni Wayan Okta Ningsih ( Mahasiswa ISI DPS Smtr IV)
2. Kadek Diah Pramanasari (Mahasiswa ISI Dps Smtr VI)
3. Ni Made Indari Dwi Eka Sari (Mahasiswa IKIP PGRI Smtr VI)
4. Ni Made Natalina (Mahasiswa IKIP PGRI Smtr VI)
Penata Iringan : I Ketut Suarjana, S.Sn
Pendukung Karawitan : Mahasiswa Institut Hindu Darma Denpasar