ABIMANYU WIGNA

ABIMANYU WIGNA

Penata

Nama                     : Kadek Sidik Aryawan

Nim                       : 200701016

Program Studi       : Seni Tari

Sinopsis :

Kepanikan Yudisthira akan Cakra Wahyu yang dibuat oleh pasukan Korawa, menggugah hati Abimanyu untuk masuk ke dalam lingkungan tersebut. Keberanian Abimanyu justru menjadi malapetaka bagi dirinya. Awalnya, Abimanyu dengan mudah mengalahkan pasukan Korawa, namun Abimanyu akhirnya tewas terbunuh akibat kecurangan dan kelicikan yang dilakukan petinggi Korawa.

 

 

Pendukung Tari      :

1.  Komang Farda Adi Saputra    (Mahasiswa ISI Dps,Smtr IV)

2. I Gede Tilem Pastika             (Mahasiswa ISI Dps, Smtr II)

3. Dewa Putu Selamat Raharja   (Siswa SMKN 3 Sukawati kelas XI)

4. I Wayan Plong Widiana          (Mahasiswa UNUD Fak.Ekonomi Semester II)

Penata Karawitan             : I Wayan Darya, S.Sn

Pendukung Karawitan       : Sekaa Gong Semara Madhu Singapadu, Gianyar-Bali

LAMPAH SEMARA

LAMPAH SEMARA

Penata

Nama                     : I Gede Wirata

NIM                      : 2007.02.026

Program Studi : Seni Karawitan

Sinopsis       :

 

Lampah Semara, berarti perjalanan sebuah cinta yang menghasilakn suasan yang indah. Cinta merupakan anugerah terindah dari Tuhan karena melalui cinta seseorang dapat merasakan keajaiban akan kehidupan mulai dari bahagia, sedih, sakit, menderita, dll. Terinspirasi dari pengalaman penata sendiri, maka lahirlah sebuah ide untuk menuangkan pengalaman tersebut menjadi sebuah garapan komposisi karawitan kreasi baru berjudul “Lampah Semara”, dengan mengolah unsur-unsur musical seperti melodi, ritme,tempo, dan dinamika yang ditransformasikan ke dalam media gamelan gong kebyar.

Pendukung Karawitan :  Sekaha Gong Wahana Gurnita, Br.Kedampal, Kerambitan, Tabanan

OBSESI

OBSESI

Penata

Nama                     : I Ketut Jully Artawan

Nim                       : 200701014

Program Studi  : Seni Tari

Sinopsis :

Menceritakan tentang seekor kera yang dipelihara oleh sepasang suami istri, dimana sang istri sangat menyayangi peliharaannya. Karena rasa sayang yang diberikan begitu besar sehingga menimbulkan rasa cinta dan keinginan untuk menjadi manusia dengan harapan bisa memiliki istri dari majikannya. Amarah si kera muncul ketika melihat majikannya bercinta dan kemudian terjadi penyerangan dari kera terhadap majikan laki-lakinya dan akhirnya si kera kalah dan menyadari bahwa dia tidak dapat melawan kodratnya sebagai kera.

Pendukung Tari      : Mahasiswa Institut SeniIndonesiaDenpasar

  1. I Gusti Ngurah Bagus Suryaningrat
  2. Ni Wayan Ari Cintia Dewi

Penata Karawitan   : I Wayan Ari Wijaya, S.Sn

Pendukung Karawitan  : Palawara Music Company

Pendukung Vokal   : Mahasiswa Universitas Udayana dan SMKN 5 Denpasar

MEPADA

MEPADA

Penata

Nama                          : Sang Komang Martahadi

NIM                               : 2007.02.002

Program Studi           : Seni Karawitan

Sinopsis :

Mepada merupakan ritual mengelilingi Pura dengan mengusung pratima dan alat-alat upacara sebagai simbol kedamaian dunia maupun alam para dewa. Dalam ritual ini berbagai suasana mewarnai rangkaian upacara ini seperti, rasa hikmat, agung, serta mengandung kesan relegius yang sacral.

Nuansa rangkaian yang sedemikian unik, memberikan inspirasi bagi penata, untuk dituangkan kedalam sebuah garapan tabuh Petegak Bebarongan.  Garapan ini ditata sesuai dengan pola-pola garap kekinian yang tersusun atas : melodi, ritme, harmoni, tempoyang dikemas menjadi sebuah garapan tabuh Petegak Bebarongan dengan judul Mepada

Pendukung Karawitan : Sekaa Gong Sanggar Candra Wiguna, Bebalang, Bangli

DUHKA BHĀRA

DUHKA BHĀRA

Penata

Nama                     : Ni Putu Widhi Yuliasih

Nim                       : 200701010

Program Studi       : Seni Tari

Sinopsis :

Dikisahkan Dewi Kunti dengan tidak sengaja mengucapkan mantra yang pernah diajarkan oleh Rsi Druwasa yang mengakibatkan dia mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Karena rasa malu memiliki anak di luar nikah untuk menghindarinya ia pun membuang bayinya ke sungai. Setelah beberapa tahun kemudian anak tersebut menjadi dewasa dan menjadi ksatria gagah berani dalam asuhan Korawa. Suatu ketika didalam perang Bratayuda Dewi Kunti teringat pada anaknya Karna yang berada di pihak Korawa. Secara diam-diam Dewi Kunti menemui Karna dengan cara membujuk dan merayunya untuk memihak Pandawa, namun usahanya sia-sia Karna tetap bersikukuh memihak Korawa dengan alasan balas budi. Akhirnya dengan berat hati, sedih dan kecewa Dewi Kunti menerima semua itu walaupun dia tahu akan kehilangan anaknya dalam perang “Bratayuda”.

Pendukung Tari      :

1. Ni Wayan Okta Ningsih                   ( Mahasiswa ISI DPS Smtr IV)

2. Kadek Diah Pramanasari         (Mahasiswa ISI Dps Smtr VI)

3. Ni Made Indari Dwi Eka Sari (Mahasiswa IKIP PGRI Smtr VI)

4. Ni Made Natalina                  (Mahasiswa IKIP PGRI Smtr VI)

Penata Iringan       : I Ketut Suarjana, S.Sn

Pendukung Karawitan : Mahasiswa Institut Hindu Darma Denpasar

Loading...