by dwigunawati | Nov 18, 2011 | Berita, Galeri
TFA Football Training Center merupakan lembaga yang dibentuk oleh badan tertinggi sepakbola Indonesia yaitu PSSI pusat, yang dikelola oleh PSSI daerah Bali untuk membentuk atlet sepakbola usia muda dengan metoda pelatihan lebih modern. Dengan semakin diterimanya olahraga sepakbola oleh masyarakat Indonesia, mengindikasikan bahwa sepakbola bukan hanya sekedar olahraga, namun mampu membangkitkan semangat nasionalisme dan mempersatukan masyarakat Indonesia disemua kalangan di tengah disintegrasi bangsa saat ini.
Dengan pembentukan lembaga seperti ini, diharapkan mampu membentuk pemain sepakbola professional dan berkarakter guna melapis atau menjadi regenerasi dari pemain – pemain yang sudah ada atau senior, sehingga mampu mendongkrak prestasi persepakbolaan Indonesia yang cenderung menurun. TFA Football Training Center merupakan pelatihan yang berbasis pendidikan atau pengetahuan dan kesehatan yang lebih modern, dengan tidak lagi hanya memberikan bola lalu bermain di lapangan, namun lebih dari itu, memadukan praktek dan teori menjadi dasar dari pelatihan tersebut, dengan dipadukan oleh olahraga pendukung lainnya.
Metoda yang digunakan untuk menganalisa data kasus yaitu; metoda diskriptif kualitatif, yakni mencari pemecahan masalah melalui analisis data yang bersifat nonfisik dan meneliti faktor – faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi dan fenomena yang diselidiki dan membandingkan satu faktor dengan yang lain; metode komparatif, yakni metoda analisis dengan cara melakukan perbandingan – perbandingan antara kasus yang diambil dengan data – data yang suadah ada di lapangan. Sedangkan konsep yang diangkat pada desain Interior TFA Football Training Center adalah Modern Sporty dengan mengaplikasikan unsur – unsur sepakbola ke dalam desain dengan pola dasar lingkaran serta menggunakan warna dasar putih dengan sentuhan – sentuhan warna sporty di dalamnya.
Kata kunci : Modern, Sporty, Pendidikan ( Pelatihan ) dan Sepakbola.
by dwigunawati | Nov 17, 2011 | Berita, Galeri
Sadar akan keindahan pulau Bali yang mampu menarik begitu banyak wisatawan baik domestik maupun internasional membuat semakin banyak pengusaha di pulau Bali memberanikan diri untuk membuka restoran dengan berbagai macam keunikan kuliner dari berbagai Negara, bahkan tidak jarang ada beberapa restoran yang memiliki jenis menu masakan yang berasal dari beberapa negara sekaligus dalam satu restoran. Namun terkadang beberapa restoran tersebut tidak mendukung keunikan asal jenis masakan mereka dengan desain interiornya sehingga atmosfer atau suasana asal masakan terkadang kurang terasa bahkan hilang sama sekali saat pengunjung berada didalam restoran, padahal itu merupakan salah satu modal yang besar bagi restoran untuk menonjolkan keunikannya. Hal ini terjadi karena minimnya pengetahuan owner akan desain interior yang pas dan nyaman untuk menonjolkan kebudayaan negara asal masakan dan oleh karena itu dibutuhkan desainer interior yang benar – benar mengerti akan kriteria yang baik untuk membangun sebuah restoran dengan konsep budaya agar dapat menarik minat pengunjung. X.O. Suki & Cuisines restaurant yang berada di Jl. Raya Sunset Road, Kuta – Bali, merupakan salah satu restoran yang didesain untuk menarik minat pengunjung dengan memiliki menu masakan yang berasal dari beberapa negara di asia yaitu, Cina, Jepang, Thailand, dan Indonesia yang terkenal sangat mengedepankan masakan lezat yang menyegarkan dan bergizi. Untuk menjawab dari kebutuhan desain interior X.O. Suki & Cuisines restaurant kali ini, maka konsep yang di pakai adalah “Refreshing Splash” dengan pendekatan Gaya “Eklektik”. Tujuan pemilihan konsep ini adalah ingin memberikan suasana tempat makan yang menyegarkan dengan menggabungkan beberapa nilai kebudayaan terbaik dari negara – negara asal masakan yang diharapkan dapat menambah kekayaan dan keunikan bagi desain interior restoran ini dan dengan demikian secara otomatis akan tercipta keselarasan antara desain interior dengan menu masakan restoran X.O Suki & Cuisines.
Kata kunci : X.O. Suki & Cuisines restaurant, Refreshing Splash, Eklektik Budaya.
by dwigunawati | Nov 16, 2011 | Berita, Galeri
Berawal dari pengamatan dan sebagai praktisi yoga dan fotografi serta didukung pendidikan penulis di bidang fotografi, timbul ide untuk membuat karya foto ekspresi tentang yoga asana sebagai manifestasi alam semesta.
Penciptaan ini bertujuan untuk menampilkan bahwa pada setiap nama yang digunakan sebagai yoga asana diambil dari bagian dari alam semesta, sehingga yoga bukanlah sesuatu yang haram karena dianggap menyembah berhala.
Imaji-imaji yang telah direnungkan dan diterjemahkan ke dalam bentuk visual artistik melalui proses kreatif dengan menggunakan dua aspek fotografi, yaitu aspek ideasional dan aspek tataran teknikal. Adapun pijakan yang digunakan dalam mewujudkan karya, yaitu dengan menggunakan daya ungkap fotografi ekspresi, sehingga menghasilkan konstruksi yang baru berupa pemaknaan foto surealis sebagai hasil dari fantasi tema yoga asana.
Penciptaan karya fotografi ini diperlukan pemahaman dari setiap karakter asana pada yoga. seperti, bentuk, posisi, dan arti dari setiap yoga asana. Karya yang diciptakan tidak hanya berbentuk visual semata, tetapi memiliki makna yang dapat mengingatkan sejatinya manusia adalah bagian dari alam semesta.
Kata Kunci : Yoga, Asana, Manifestasi, Alam Semesta, dan Fotografi Ekspresi.
by dwigunawati | Nov 16, 2011 | Berita, Galeri
Citra desain secara ideal bersifat kontekstual dalam arti ditentukan oleh ruang lingkup perancangan yang berkait dengan aspek pertimbangan desain (fungsi, struktur, dan estetika) dan aspek lingkungan. Begitu juga dengan perancangan Spa dan Salon kecantikan harus sesuai dengan fungsi dan unsur Estetika. Salon dan Spa adalah sebuah public service yang menyediakan kebutuhan penunjang, khususnya bagi para wanita. Adanya kelahiran sebuah salon dan spa dipengaruhi oleh adanya faktor gaya hidup dan trend mode yang berlaku pada masyarakat setiap tahunnya. Pada daerah pariwisata khususnya di Canggu Kuta utara Bali sangat cocok didirikan tempat relaksasi untuk masyarakat wisatawan mancanegara dan domistik karena daerah tersebut memiliki keindahan alam yang masih asri. Maka dari itu pada tugas akhir studio ini penulis mengambil kasus Desain Interior Puri Gading Spa and Beauty Salon. Pada Desain Spa dan Salon ini mengarah pada bagaimana merancang Salon dan Spa agar sesuai dengan lingkungan yang ada di Desa Canggu, dan tidak lepas dari kebudayaan Desa itu sendiri, dan memiliki gaya tarik bagi pengguna Spa dan Salon ini. Desain yang diterapkan pada kasus ini adalah desain yang memiliki konsep yang berkaitan dengan alam. Dalam merancang desain penulis melakukan survey lapangan dan mencari data-data yang berkaitan dengan studi kasus. Dari Desain Spa dan Salon ini, penulis mengambil Konsep Natural Terapi. Natural diterapkan pada desain ruang dan penggunaan bahan yang digunakan dalam desain interior ini. Dan unsur Terapi diterapkan dengan pemilihan warna hangat dan teduh yang secara psikologis dapat menciptakan suasana ruang yang nyaman bagi kejiwaan personal pengguna ruang tersebut. Dari pembuatan konsep lanjut ke pembuatan gambar kerja dan gambar detail. Bertujuan untuk mengetahui dimensi-dimensi dan bahan yang diterapkan pada konsep tersebut, agar desain yang dibuat dapat di wujudkan di lapangan.
Kata kunci : Desain, Spa, Salon, Natural, dan Terapi.
by dwigunawati | Nov 15, 2011 | Berita, Galeri
Penyu Hijau atau Chelonia Mydas adalah salah satu dari tujuh spesies penyu laut yang masih bertahan di seluruh dunia sampai saat ini. Dibanding dengan ke enam spesies lainnya, populasi penyu hijau adalah yang terbesar di dunia. Namun, bukan berarti populasi penyu hijau tidak terancam punah. Hal ini dikarenakan perburuan yang dilakukan oleh manusia secara terus-menerus terhadap penyu hijau. Penyu hijau ditangkap untuk diambil dagingnya terutama di pulau Bali. Oleh sebab itu pulau Bali sempat dijuluki daerah pembunuh penyu terbesar di dunia. Maka dari itu, kita sebagai masyarakat Bali hendaknya berusaha agar citra buruk itu hilang dengan cara mengkampanyekan pelestarian terhadap penyu hijau. Berangkat dari masalah diatas maka diperlukannya media komunikasi visual yang akan digunakan untuk mengkampanyekan pelestarian penyu hijau di Bali. Berdasarkan uraian tersebut, didapat permasalahan bagaimana merancang media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif dan media apa saja yang tepat untuk mengkampanyekan pelestarian populasi penyu hijau di Bali?
Data – data yang diperoleh dari observasi, data wawancara dan data teoritis diolah melalui analisis dan sintesa sehingga dapat diciptakan media komunikasi visual yang tepat, efisien dan memenuhi kriteria untuk mengkampanyekan pelestarian penyu hijau. Maka didapat simpulan, dalam merancang media komunikasi visual perlu dipertimbangkan teori-teori desain, teori sosial prinsip desain, kriteria desain, serta mempertimbangkan demografis, psikografis, dan behaviora. Dan media komunikasi yang akan dirancang untuk mengkampanyekan pelestarian penyu hijau antara lain Poster, Pamflet, Spanduk, Brosur, T-Shirt, Sign System, X – Banner, Pin, dan Stiker.
Kata Kunci: Penyu Hijau, kampanye, pelestarian, Bali, media komunikasi visual