Perancangan Media Komunikasi Visual Promosi UC Silver

Perancangan Media Komunikasi Visual Promosi UC Silver

UC Silver merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri kerajinan. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1989 tepatnya tanggal 26 desember 1989 bernama UC Silver milik bapak Wayan Suteja bermula dari suatu home industry, Bapak Suteja mulai terjun ke lapangan dan mulai mengembangkan pasar perak khas Bali di Gianyar dan kini sudah ada cabang yang diluar Bali. UC Silver sebagai usaha kerajinan sudah mulai berkembang namun kalah bersaing dengan produk perak dari luar yang di impor ke Bali tepatnya di Gianyar dengan kualitas dan mutu yang lebih tinggi serta lebih menarik.

Oleh karena itu untuk memajukan UC Silver maka diperlukan media komunikasi visual yang tepat dan efektif untuk mewujudkan media komunikasi visual tersebut, masalahnya adalah bagaimana merancang media komunikasi visual yang menarik dan komunikatif sebagai media promosi UC Silver di Gianyar.

Media-media promosi yang akan dirancang meliputi poster, tempat perhiasan, brosur, paper bag, x-banner, iklan majalah, gantungan kunci, mug, pin, dan katalog. Dengan konsep naturalis sehingga masyarakat dapat memahami pesan yang di sampaikan.

Kata kunci : perancangan, UC Silver, perak,  konsep, natural.

Perancangan Media Komunikasi Visual Promosi SD Saraswati 2 Denpasar

Perancangan Media Komunikasi Visual Promosi SD Saraswati 2 Denpasar

Kebutuhan akan pendidikan di zaman sekarang ini sangat diperluakan, hal tersebut memaksa masyarakat untuk mencari sekolah-sekolah yang berkualitas dan dapat menghasilkan lulusan yang dapat bersaing di era globalisasi ini. Oleh karena itu perlu didapatkannya sekolah yang dapat menghasilkan lulusan berkualitas sejak dini.

SD Saraswati 2 Denpasar merupakan bagian dari Yayasan Saraswati pusat yang berlokasi di jalan Gadung no 28A Denpasar. SD Saraswati 2  Denpasar ini termasuk salah satu sekolah yang berkualitas yang dapat menghasilkan murid-murid yang tidak hanya pintar dalam bidang akademis saja melainkan juga kreatif dalam bidang non akademis. Hal ini disebabkan karena di SD Saraswati 2  Denpasar tersebut terdapat banyak macam kegiatan ekstra kurikuler dari kegiatan olah raga sampai dengan kegiatan kesenian, inilah yang menyebabkan murid-murid leluasa memilih kegiatan ekstra yang disukainya sehingga bakat yang dimiliki dapat terasah dengan baik.

Dengan menambah media promosi yang lebih informatif dan menarik agar dapat meyakinkan masyarakat untuk bersekolah ataupun menyekolahkan anak mereka disana. Mengingat SD Saraswati 2 ini sendiri tidak punya cukup banyak media komunikasi visual (hanya sebatas papan nama saja), oleh sebab itu perlu ditambahkan lagi beberapa media komunikasi visual yang mampu mendukung proses promosi SD Saraswati 2 Denpasar.

Kata Kunci : Desain, Media Komunikasi Visual, Promosi, SD Saraswati 2 Denpasar.

   

Perancangan Alat Peraga Untuk Anak Pra Sekolah Di TK Bali Public School

Perancangan Alat Peraga Untuk Anak Pra Sekolah Di TK Bali Public School

Sebagai lembaga pendidikan, tugas utama Taman Kanak-kanak adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan. Pendidikan anak pra sekolah pada usia 4 sampai dengan 6 tahun sangat penting dilakukan, karena pendidikan tersebut merupakan dasar dari pembentukan kepribadian manusia, kecerdasan dan keterampilan. Alat peraga pengajaran merupakan salah satu media yang digunakan guru TK untuk mempermudah dalam proses pengajaran. Dengan adanya alat peraga pengajaran yang efektif dan komunikatif maka akan mempermudah anak-anak dalam menerima materi atau pelajaran dan mendorong anak untuk giat belajar.

Lokasi perancangan berada di TK Bali Public School, objek perancangannya adalah alat peraga pengajaran. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan alat peraga pengajaran ini adalah survey, wawancara, observasi, dokumentasi, metode kepustakaan dan pencarian secara online. Setelah data-data terkumpul metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif komparatif.

Alat peraga pengajaran dirancang dengan mempertimbangkan teoriteori desain, serta pada perancangannya menggunakan konsep “fun learning”. Gaya visual yang ditampilkan adalah kartun dengan penggambaran yang sederhana serta secara visual mirip dengan bentuk aslinya. Dan warna yang digunakan adalah warna-warna cerah dari warna primer, sekunder, dan tertier yaitu warna kuning, biru, hijau, merah, merah muda, ungu dan oranye, serta gradasinya.

Kata kunci : alat, peraga, pengajaran, anak, pra dan sekolah

 

Pensil Simbol Fenomena Sosial Dalam Penciptaan Karya Seni

Pensil Simbol Fenomena Sosial Dalam Penciptaan Karya Seni

Skip karya ini mengangkat tema, Pensil sebagai simbol fenomena sosial dalam penciptaan karya seni lukis . Disini ide yang ditampilkan pencipta, melihat fenomena sosial seperti: pengabdian, kemiskinan, kebersamaan, perjuangan, pendidikan. Ide tersebut dituangkan pencipta dalam bentuk pensil sebagai symbol fenomena ke dalam karya seni. bentuk-bentuk pensil dengan berbagai variasi bentuk seperti pensil yang berisi patung batik, pensil yang berisi boneka anak-anak, pensil yang berisi patung babi dan lain-lain, yang sarat dengan makna-makna dan simbol-simbol yang berkaitan dengan fenomena sosial yang Menjadikan keinginan pencipta menuangkan ide tersebut menggunakan bentuk pensil yang akan dikombinasikan dengan patung liberti, sendal jepit, anak panah, bangunan, tikus, jam weker, dimana itu semua bisa mewakili simbol-simbol yang pribadi sifatnya, berdasarkan pengalaman secara langsung maupun tidak langsung. Dari fenomena tersebut di atas pencipta mengangkat pensil sebagai simbol fenomena sosial dalam penciptaan karya seni lukis.

Penerapan dalam karya ini adalah melalui pengamatan obyek secara langsung maupun tidak langsung yang menyangkut tema, melalui pengamatan karya-karya terdahulu, melalui media komunikasi atau media cetak lainnya, yang kemudian diteruskan pada proses penciptaan karya melalui tahap penjajakan, tahap eksperimen dan tahat pembentukan, sehingga terwujud dua belas karya seni lukis yang sesuai dengan tema-tema yang diinginkan seperti seperti: (1) Perjuangan, (2) Meluncur, (3) Mungkin di sini aman, (4) Guru dengan kemiskinan, (5) Mengulang lagi, (6)  Tikus dengan pensil, (7) Sebuah harapan, (8) Mimpi di atas awan, (9) Kebebasan, (10) Belum menggapai tujuan, (11) Kesempatan, (12) diantara biru.

Akhinya dapat disimpulkan terkait dengan tema di atas, bahwa pensil memiliki berbagai pariasi bentuk yang memiliki makna-makna dan simbol yang terkait dengan fenomena-fenomena saat ini, sehingga mendorong imajinasi pencipta untuk memunculkan ide-ide karya seni lukis melalui berbagai pengolahan teknik dan bahan yang digunakan untuk menciptakan karya yang dinamis dan sarat dengan makna yang ingin disampaikan lewat visual rupa.

Kata Kunci : Pensil, Simbol dan Fenomena Sosial

Misteri Wajah Sumber Penciptaan Karya Seni Lukis

Misteri Wajah Sumber Penciptaan Karya Seni Lukis

Skrip karya ini mengangkat tema “ Misteri Wajah Sebagai Sumber Penciptaan Karya Seni Lukis”berawal dari melihat gerak gerik ekspresi wajah yang dimunculkan seperti: perasaan bahagia, sedih, marah, murung, berteriak dan lain sebagainya yang merupakan sifat alami yang dimiliki oleh manusia. Setiap orang memiliki karakteristik berbeda- beda, sehingga menarik bagi pencipta untuk mewujudkannya kedalam media lukis diatas kanvas, yang nantinya bagai mana cara mentranspormasikan  tema misteri wajah kedalam karya seni lukis, sehingga ide – ide dapat terealisasikan melalui penerapan teknik dan material yang digunakan, sehingga dapat mengungkap tema misteri wajah itu sendiri dengan memadukan unsur- unsur maupun elemen -elemen seni rupa yang terkandung didalamnya. Sehingga apa yang diinginkan dapat memuaskan perasaan pribadi maupun orang lain dapat terealisasi melalui bentuk visual rupa.

Untuk mempermudah dalam proses perwujudan karya pencipta menerapkan beberapa metode sebagai refrensi yang dilakukan dalam yang dilakukan di dalam penciptaan karya lukis. Adapun hal tersebut yang di terapkan dalam penciptaan karya ini adalah melalui; pengamatan objek secara langsung sesuai dengan tema yang di angkat, melalui pengamatan karya – karya terdahulu, melalui media komunikasi atu media cetak lainya, yang kemudian diteruskan pada proses penciptaan karya melalui tahap penjajagan, tahap eksperimen, dan tahap pembentukan, sehingga terwujud 12 ( dua belas ) karya seni lukis yang sesuai dengan tema – tema yang diingginkan.

Akhirnya dapat disimpulkan terkait dengan tema diatas bahwa ekspresi wajah hanya sebagai kesan kasat mata saja apa yang di alami seseorang namun dibalik ekspresi wajah tersebut menyimpan misteri yang hanya diketahui oleh jiwanya itu sendiri atas apa sebenarnya sedang di alaminya. wajah manusia memiliki berbagai macam ekspresi yang dapat dimunculkan,  dari setiap ekspresi wajah memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dan wajah juga sebagai identitas dari seseorang, sehingga hal ini mendorong imajinasi pencipta untuk memunculkan ide-ide karya lukis,  melalui berbagai pengolahan teknik dan bahan yang di gunakan untuk menciptakan karya seni yang dinamis dan sarat dengan makna yang ingin disampaikan lewat visual rupa.

Kata kunci : Misteri wajah, penciptaan seni lukis.

Loading...