PERTUNJUKAN MUSIK ONLINE MAHASISWA PRODI MUSIK UNTUK LITERASI SOSIAL

Jun 22, 2020 | Berita

Link untuk menyaksikan: https://www.youtube.com/watch?v=Gvxb5bdSuv4&feature=youtu.be

“Covid-19 bukan cuma masalah virus yang menyerang tubuh fisik manusia aja. Yang gak kalah bahaya itu dampak sosialnya. Ada ketegangan di sana-sini. Saling curiga, saling gak percaya, saling gak perduli. Itu semua sudah sama-sama kita lihat kemarin. Banyak provokasi di media sosial, sampai ada peristiwa penolakan pemakaman, penutupan akses jalan sepihak. Itu semua bisa jadi konflik sosial kalau kita cuma diam aja. Pertunjukan musik ini bentuk ajakan kami sebagai mahasiswa untuk meningkatkan solidaritas sosial menghadapi permasalahan di sekitar kita”

Demikian ungkap Dyoviva Rahmanda (Rama) ketika menjelaskan ide di balik pertunjukan musik online bertajuk “Musik untuk Sekitar Kita”  yang diselenggarakan secara daring oleh mahasiswa angkatan 2018 pada hari Sabtu lalu (20/6/2020) melalui kanal YouTube Program Studi Musik Internet Seminar Indonesia Denpasar.  

Mengusung format big band, pertunjukan musik online berdurasi sekitar 25 menit ini menampilkan aransemen segar lagu-lagu popular seperti, Heal the World (Michael Jackson) aransemen Satria Wira Darma, Sekitar Kita (Krakatau band) aransemen Christianus Billy, dan Man in the Mirror (Michael Jackson) aransmeen I Gede Raditya Yudhistira, dan satu musik overture karya Christianus Billy.  Didukung tidak kurang dari 47 orang mahasiswa, pertunjukan musik ini melibatkan mahasiswa semua tahun angkatan dan alumnus Program Studi Musik.

Tidak hanya menyoroti permasalahan covid 19 yang masih mewabah; isu-isu nasional dan internasional seperti banjir Jakarta awal tahun lalu, kebakaran hutan di Australia, hingga isu kerusuhan rasial  di Papua dan di Amerika Serikat juga ikut di dalam tayangan pertunjukan. Agaknya hal ini berkait dengan makna lagu “Heal the World” dan “Di Sekitar Kita” yang bernada literasi sosial, mengajak kita untuk menajamkan sensibilitas terhadap permasalahan di sekitar untuk hidup yang lebih baik.  Sementara lagu “Man in the Mirror” adalah ajakan yang bersifat reflektif untuk memulai itu semua dari diri kita pribadi.

Sejatinya pertunjukan musik daring ini adalah tugas akhir mata kuliah Tata Kelola Seni Pertunjukan yang diampu oleh dosen Agustinus Sani Aryanto,MA dan Guntur Prasetya,M.SN.

“Dalam kondisi normal, biasanya mahasiswa menggelar pertunjukan secara live, tapi untuk saat ini jelas tidak memungkinkan. Akhirnya kami memilih opsi pertunjukan secara daring yang juga menjadi trand musik global di masa pandemi” ungkap Guntur Prasetya.

“Selain Capaian Pembelajaran Mata Kuliah, penting juga mendorong agar mahasiswa kritis terhadap isu-isu sosial dewasa ini” tambah Agustinus Sani Aryanto.

Sementara itu, Komang Darmayudha, M.Si selaku Ketua Program Studi Musik, sekaligus penanggungjawab pertunjukan, mengaku puas dan senang akan hasil pertunjukan online tersebut. “Melebihi ekspektasi saya pribadi. Saya pikir ini adalah awal yang baik bagi kami di prodi Musik untuk mempersiapkan diri memasuki Era new normal dalam dunia musik. Perlu kita akomodir hal-hal semacam ini di dalam kurikulum ke depan” ungkapnya. 

Hingga berita ini dibuat, pertunjukan “Musik untuk Sekitar Kita” telah ditonton lebih dari 1000 viewer.

(Oleh: RIR)

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...